Golongan Manusia Mana yang Tidak Baik?
Artikel Eksklusif
Oleh : H Derajat
Ketua Pasulukan Loka Gandasasmita
Saudaraku yang dikasihi Allah, menjernihkan pandangan kepada orang lain adalah salah satu bibit untuk menumbuhkan sikap husnudz dzan (baik sangka).
Suatu ketika, seorang Guru Sufi ditanya tentang dua keadaan manusia:
Golongan Pertama manusia yang rajin sekali ibadahnya, namun sombong, angkuh dan selalu merasa suci.
Golongan Kedua manusia yang sangat jarang ibadah, namun akhlaknya begitu mulia, rendah hati, santun, lembut dan cinta dengan sesama.
“Mana yang lebih baik ya, Syekh?”
Lalu Sang Guru Sufi menjawab, “Keduanya baik. Boleh jadi suatu saat si ahli ibadah yang sombong menemukan kesadaran tentang akhlaknya yang buruk dan dia bertaubat lalu ia akan menjadi pribadi yang baik lahir dan batinnya. Dan yang kedua bisa jadi sebab kebaikan hatinya, Allah akan menurunkan hidayah lalu ia menjadi ahli ibadah yang juga memiliki kebaikan lahir dan batin.”
Kemudian orang tersebut bertanya lagi, “Lalu siapa yang tidak baik kalau begitu?”
Sang Guru Sufi menjawab, “Yang tidak baik adalah kita, orang golongan ketiga yang selalu mampu menilai orang lain, namun lalai dari menilai diri sendiri.”
Saudaraku, semoga Allah SWT memudahkan kita untuk selalu mampu menjernihkan pandangan kita untuk selalu melihat sisi baik orang lain sehingga tidak terjerumus kepada sikap memvonis dan menjatuhkan penilaian buruk, na’ûdzu billãh.
Link yang sama bisa di klik di
Semoga bermanfaat…