Peringatan Hari Pohon Internasional, 430 Pohon Ditanam di Desa Mekarsari Garut

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Grahabignews.com. Garut – Kelompok Perempuan Peduli Pangan (KP3) Desa Mekarsari menggelar peringatan Hari Pohon Internasional dan Hari Menanam Pohon Nasional di Kampung Neglasari, Dusun 3, Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Selasa (28/11/2023). Sebanyak 430 pohon ditanam, termasuk jenis trembesi, manglid, jambu, tabebuya, honje, sengon, puspa, dan duren.

Menurut Ketua KP3 Desa Mekarsari, Linda, mengungkapkan pentingnya kegiatan ini untuk memperingati Hari Pohon Internasional yang jatuh pada 21 November 2023, dan Hari Menanam Pohon Nasional 28 November 2023.

Linda mengajak kepada semua pihak untuk menanam pohon guna menjaga kelestarian lingkungan, sehingga udara menjadi lebih sehat.

“Air bisa tersimpan, kemarau juga tidak kering gitu karena air tersimpan di pohon-pohon gitu,” katanya.

Turut hadir dalam kegiatan ini adalah anak-anak dari TK Nurul Rosidah dan SMAN 19 Garut. Linda menyampaikan bahwa pendidikan lingkungan bagi generasi penerus sangat penting mengenal cara bagaimana memelihara lingkungan dengan menanam pohon.

“Nah, regenerasi masa depan itu supaya anak anak ini betul betul ada di dalam dirinya saking pentingnya untuk nanam dan melihara pohon itu jadi tertanam di dalam diri ketika sudah beranjak dewasa, mereka juga bisa menginikan terhadap anak-anaknya, cucu cucunya supaya alam ini terjaga,” lanjutnya.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Garut, Nanang, memberikan dukungan penuh karena keberadaan pohon sangat penting bagi daerah konservasi seperti Kabupaten Garut.

Pelaksanaan Peringatan Hari Pohon Internasional dan Hari Menanam Pohon Nasional, di Kampung Neglasari Dusun 3, Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Selasa (28/11/2023). (Foto: Fendida Arifa/ Diskominfo Kab. Garut-grahabignews.com)

“Jadi kan Dinas Lingkungan Hidup juga senantiasa punya program kegiatan terkait dengan rehabilitasi lahan kritis di Kabupaten Garut yang notabenenya banyak sangat luas lahan kritis di Garut, ada lebih dari 60.000 hektar sehingga lambat laun dari masa ke masa secara terintegrasi kita termasuk juga kolaborasi dengan lembaga masyarakat semacam ini,” lanjutnya.

Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah V, Dedi Sudadi, mengapresiasi kegiatan ini sebagai motivasi bagi kelompok-kelompok lain.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Garut, Ridzky Ridznurdhin, yang menyatakan dukungan dari sisi koperasi dengan rencana pembentukan koperasi perhutanan sosial.

“Jadi dia akan mencoba mengintegrasikan antara faktor lingkungan hidup dengan tata kelola ekonomi, yang pada akhirnya kan kemandirian juga harus dijaga ya, jangan sampai nanti program begitu bagus tanpa dibarengi tata kelola, terutama yang berorientasi ekonomi nanti akan mati. Jadi muncul kemandirian,” ucapnya.

Salah satu guru dari SMAN 19 Garut, Rana Ahmad Juliana, mengungkapkan,  melalui kegiatan ini mengingatkan seluruh pihak salah satunya generasi muda agar tetap peduli dan peka terhadap lingkungan terutama dalam menanam pohon yang sangat banyak memiliki manfaat.

“Agar tetap peduli terhadap yang namanya lingkungan, terutama dalam menanam pohon. Karena tentu sekali bahwa pohon itu sangat banyak manfaatnya,” tandasnya.

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *