Sosialisasi Peranan Pers Oleh Diskominfo Garut, Ajang Evaluasi Menjawab Disparitas Kejurnalistikan

Share posting

Catatan kaki

Oleh : Pemimpin Redaksi, Wishnoe Ida Noor

Pemimpin Redaksi, Wishnoe Ida Noor

Salam sejahtera,

Sebagaimana diketahui, bahwa bulan Februari 2020 ini masih dalam nuansa bulannya bagi kalangan Insan Pers. Hari ini, Rabu, 18 Februari 2020, Redasi GrahaBigNews menganggap penting atas terselenggaranya kegiatan yang telah difasilitasi oleh Diskominfo Kabupaten Garut, yaitu Sosialisasi Peningkatan Peran Pers Dalam Mewujudkan Akselerasi Pembangunan Daerah Resmi Di Buka Wakil Bupati Garut.

Dimana di dalamnya sama-sama telah membaca, mendengarkan, menyimak, dan mengikuti, apa dan bagaimana, mengapa, serta hal krusial yang telah sama-sama kita dapatkan dari kalangan Insan Pers dengan dihadirkannya nara sumber baik dari perwakilan Dewan PERS, Kesbangpol, Kepolisian, dan sambutan bagus beserta harapan, ajakan serta himbauan yang telah disampaikan oleh Wakil Bupati, Helmi Budiman. Demikian juga dengan laporan dari Ketua Pelaksana acara sosialisasi meningkatkan peran serta PERS dalam mewujudkan akselerasi pembangunan daerah oleh Kabid  Pengelolaan Informasi dan Kehumasan Ricky Rizki Darajat, S.H.M.Si di hadapan Kadiskominfo, Mukhsin, .M.Si, Wabup, dan Dr. Agus Sudibjo dari Dewan PERS yang telah berupaya menjawab kesenjangan yang diduga menjadi disparitas akan eksistenti kawan-kawan dikejurnalistikan, terlepas dari lembaga satu atau lainnya.

Sosialisasi meningkatkan peran serta Pers dalam mewujudkan akselerasi pembangunan daerah sela 2 hari berturut-turut dari tanggal 19-20 Desember 2019, dari hari Kamis sampai Jum’at di hotel Redante jl. Raya Samarang Kecamatan Tarogong Kaler kabupaten Garut, oleh Diskominfo Kabupaten Garut. Melahirkan suatu optimisme dari latar belakang pesimisme atas disparitas keberadaan lembaga kewartananan yang satu dengan lainnya, dan antara jurnalis satu dengan lainnya, sehingga pada intinya semua itu tak menghalangi kita untuk tetap berkarya di dalam membantu tatanan roda pembangunan, baik di Kabupaten Garut maupun secara universal.

Bahwa, kita selaku Insan Pers Garut di dalam menjalankan tugas tak lepas dari tufoksi dari PERS itu sendiri yang mengemban fungsi informasi, pendidikan, dan kontrol sosial serta terikat dengan Undang-Undang juga kode etik dalam menjalankan tugas pemberitaan sehari-hari.

Undang-undang dan kode etik tersebut sekaligus merupakan panduan kerja para jurnalis, baik di lapangan maupun di  redaksi dalam rangka memproduksi berita.

Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Diskominfo yang menginisiasi kegiatan tersebut, karena telah berupaya maksimal untuk menjawab kesenjangan merasa di anak tirikan yang dibungkus oleh stigma kelembagaan maupun produk berita dari wadah kelembagaan itu sendiri, sehingga berdampak signifikan pada rasa percaya diri bagi kita yang dipertegas oleh pernyataan dari perwakilan Dewan Pers, bahwa tujuan akhir dari kebebasan pers adalah kesejahteraan awak media dengan cara berita berimbang yang tidak merugikan privasi seseorang, dan yang dikontrol itu tentang kinerja pemerintah atau pejabat yang berwenang yang melakukan kesalahan dalam bekerja.

Rangkulan yang diberikan oleh Wakil Bupati, H. Helmi Budiman memberikan kesejukan tanpa adanya nada disparitas, bahwa seharusnya perkembangan informasi yang begitu cepat harus disikapi dengan kerja profesional, cerdas, kritis dan bertanggung jawab, termasuk dalam menyajikan berita terkait tentang kasus-kasus sosial kemasyarakatan, korupsi, pengawasan pembangunan dan capaian pembangunan secara berimbang dan mengedepankan tujuan untuk kemaslahatan masyarakat.

Saya masih ingat betul penandasan dari Helmi Budiman, bahwa membangun Garut ini perlu dari berbagai sisi, untuk itu perlu peran serta yang baik dan bersinergi dalam upaya membangun daerah, sehingga Garut ini bisa menjadi tempat aman dan nyaman, kondusif. Itu artinya, kita yang nota benenya dari jurnalis dan lembaga yang di duga termarjinalkan, sama-sama berperan aktif di dalamnya dengan membantu informasi-informasi yang dihadirkan baik melalui Media Online maupun cetak, dan kita tetap harus percaya diri selama menjalankan tugas dikejurnalistikan sesuai dengan aturan.

Namun, tentunya kita dalam menjalankan tugas kejurnalistikan, dituntut objektifitas, kejujuran, dan harus berani mengatakan suatu kebenaran meskipun itu harus dibayar mahal ketika menimbulkan riak, serangan atas ketidak sukaan dari pihak-pihak tertentu yang merasa terusik, dan sejatinya itu merupakan dinamika selaku profesi jurnalis. Saya rasa, selama kita tulus, berada pada koridor, dan menjalankan tugas sesuai aturan kejurnalistikan, why not?, toh terjalinnya harmonisasi tak akan tercipta tanpa adanya komunikasi yang komunikatif dan persiasif untuk sama-sama membenahinya dengan kepala dingin, sehingga peranan Pers dalam keseimbangan pemberitaannya bisa dipertanggungjawabkan, otomatis akan melahirkan isan jurnalis yang berintegritas, berattitude.

Mari kita tingkatkan rasa kesatuan dan persatuan dari kalangan kita dulu selaku jurnalis, sayangi dunia kita, profesi kita. Hargai dengan sikap dan tindakan kita, sehingga tak diabaikan terlebih di hinakan karena semua itu kembali pada jati diri kita sendiri. Tidak ada senior dan juninior, jika kiprahnya bagus, karnyanya nyata, mengapa juga kita harus mempersoalkannya dengan cemburu sosial bukan malah sebaliknya kita harus bangga, bahwa diera digital sekarang ini, banyak kaula muda insan Pers yang berkarya dengan konstribusinya yang bagus di dalam membantu roda pembangunan ini.

Kembalikan semua itu pada diri kita, apakah attitude kita selama menjalankan tugas sudah benar-benar dilaksanakan? Apakah norma dan kaidah kejurnalistikan dalam penulisan pemberitaan serta kode etiknya sudah kita jalankan? Jangan sampai 5W + 1H itu menjadi weleh..weleh..wura wiri werujung hoream atau weleh..weleh..wueuweulkeun wuanti wueheuh.

Hal itu berangkat dari harapan dari Humas Garut, Ipda. H.  Muhlis Hidayat, S.H., bahwa pemberitaan yang sekarang marak mewarnai khasanah digital, dirinya sangat percaya para Insan Pers berpegang teguh pada kaidah dan norma kejurnalistikan di dalam menjalankan tugasnya.

Saya rasa, dalam hal inipun keberimbangan dari pelayanan kehumasan Polres Garut, sekarang sudah banyak kemajuan meski masih keterbatasan personil, mengingat begitu banyak hal yang harus mereka layani di dalam mengayomi dan melindungi masyarakat. Sedangkan dalam hal batas waktu ketika kita kesulitan untuk mendapatkan kepastian dari klarifikasi yang kita lakukan, itu saya kembalikan pada rekan-rekan Insan Pers agar sinergi di dalam membangun akselerasi pembangunan daerah ini ada keseimbangan dengan berbagai pihak, tanpa mengedepankan ego melainkan menggunakan kejujuran hati yang telah dibatasi oleh rambu-rambu di dalam melakukan tugas kejurnalistikan itu sendiri tanpa merasa benar dan merasa paling benar, sebab sejatinya itu bukan jiwa jurnalis, karena jurnalis sudah sangat di didik kepekaan rasanya, seperti yang pernah dimanatkan oleh penasehat sekaligus Pembina GrahaBigNews, H. Derajat, bahwa  Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa”.

Insan Pers Kabupaten Garut, adalah kaum intelektual yang telah menyumbangkan tenaga serta pikirannya melalui pemberitaan di media dan lembaganya masing-masing, tetap berkarya dan tetap optimis, jangan mi’is terlebih eskapis.

Terimaksih Diskominfo Kabupaten Garut beserta jajarannya, rekan-rekan Insan Pers dan Lembaga Kejurnalistikan yang tetap solid tanpa harus varanoid menyikapi dahsyatnya perkembangan tekhnologi dan pengakuan dalam berkarya, mari kita tetap bersatu tanpa membeda-bedakan satu sama lain, berkarya nyata dengan bahasa dan kata yang bijaksana, agar kita bahagia dan sejahtera.

Terimkasih Pemimpin Umum, Pemimpin Perusahaan dan Crew GrahaBigNews yang tetap memberikan support guna eksistensi kita dikejurnalistikan yang masih harus terus belajar, dan kita tak patut berbangga diri atas ilmu yang Tuhan berikan, karena sejatinya kita mengakui kapasitasnya masing-masing, dan bagaimana susahnya kita belajar “ menjadi orang yang bisa dan pintar merasa, bukan menjadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar “untuk menerapkan ilmu padi dalam gerak langkah kita.

Mari ciptakan Harmoni di dalam membangun Komunikasi bersama GrahaBigNews.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *