10.000 Pohon Kopi Dan 600 Bibit Jeruk Di Berikan Oleh BBWS Cimanuk-Cisanggarung Pada Giat Penanaman Kopi Dalam Rangka Konservasi Di Cikajang

Share posting

Liputan Eksklusif

Oleh : Abah Cecep Litbang GrahaBigNews

 

10.000 Pohon Kopi Dan 600 Bibit Jeruk Di Berikan Oleh BBWS Cimanuk-Cisanggarung Pada Giat Penanaman Kopi Dalam Rangka Konservasi Di Cikajang (foto oleh Abah Litbang-grahabignews.com)

 

Garut – Sambutan Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung di wakili oleh Kepala Satker PJPA, M. Ramdhani, ST., M.Sc terkait pembukaan penanaman kopi dalam rangka konservasi pada desa Margamulya dan Desa Cikandang Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, serta peringatan Hari Air Dunia ke-28 tahun 2020, Selasa (10/3).

Sambutan Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung di wakili oleh Kepala Satker PJPA, M. Ramdhani, ST., M.Sc 9foto oleh Abah Litbang-grahabignews.com)

Kita memahami, bahwa peran berbagai pihak dalam konservasi hulu sungai sangat terkait antara satu dengan laiinnya. Kesadaran seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder dalam mengelola dan melsetrasikan sumber daya alam yang ada merupakan investasi nyata bagi kehidupan dan kelestarian lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, kata Ramdhani.

“Upaya perlindungan dan optimalisasi konservasi hulu sangat penting dilakukan agar air yang melimpah fungsinya tidak menjadi bencana. Tiga isu utama permsalahan air, yaitu banjir, kekeringan, dan pencemaran”, ungkapnya.

Menurut nya, bahwa banjir yang terjadi, setiap tahun meningkat kuantitasnya, baik semakin tinggi intensitas banjir maupun luasnya daerah terdampak banjir. Di sisi lain pada saat musim kemarau cakupan wilayah yang mengalami kekeringan semakin banyak, serta kontinuitas kekeringan juga terjadi karena pada saat ini lama musim kemarau juga tidak menentu. Serta yang terakhir adalah pencemaran kualitas air. Jika banjir terjadi di musim hujan, dan kekeringan terjadi pada musim kemarau, untuk pencemaran sendiri terjadi di musim hujan, dan kekeringan terjadi pada musim kemarau,  pencemaran air yang terjadi akibat ulah kita sendiri sebagai manusia. Manusia yang hakekatnya hidup berdampingan dan saling menjaga alam yang komponen utama di dalamnya adalah air, sering lalai dan tidak peduli dengan keberadaan air.

Ramdhani menjelskan, bahwa konservasi memiliki salah satu tujuan untuk meminimalisir permasalahan air yang terjadi, serta melakukan upaya yang  terus menerus secara berkelanjutan untuk menjaga air kita bersama. Semua yang kita lakukan ini akan sia-sia jika tidak kita mulai dari dalam diri kita masing-masing. Menanam kopi merupakan salah satu upaya kita untuk melakukan konservasi hulu. Tanaman kopi yang keras dapat bermanfaat sebagai penahan air dan meresapkannya ke dalam tanah, serta tanaman kopi memiliki sisi ekonomi yang dapat bermanfaat untu masyarakat sekitar. Tanaman kopi merupakan pengganti tanaman horti yang selama ini banyak menyebabkan degradasi tanah hulu, dan rawan akan terjadinya bencana di musim hujan.

Penyerahan pohon kopi kpd perwakilan kelompok oleh PPK SDA 1 SATKER OP BBWS CIM- CIS Didampingi KA SATKER PJPA CIM-CIS (foto oleh Abah Litbang-grahabignews.com)

Di Indonesia kata dia, terdapat 17.067  Daerah Aliran Sungai (DAS) yang pada tahun 2013 terdapat 108 DAS kritis yang menjadi prioritas dalam upaya penyelamatan air. Dari 108 DAS yang dipriorotaskan tersebut, terdapat DAS Cimanuk dan Cisanggarung di dalamnya. Kabupaten Garut yang merupakan hulu dari sungai Cimanuk dan juga menjadiperhatian khusus untuk program kegiatan konservasi. Partisifasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan, karena gerakan konservasi di sini merupakan sinergitas antar seluruh stakeholder dan lintas sektoral untuk menjaga kelestarian seluruh alam dan lingkungannya.

“Saya ucapkan terimakasih kepada bapak Bupati Garut beserya jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, para kelompok tani, masyarakat, dan seluruh partisipan atas terselenggaranya kegiatan ini. Semoga upaya kita ini memberikan manfaat dalam mendukung program ketahanan air dan kedaulatan pangan untuk menuju Indonesia yang lebih sejahtera”, pungkasnya.

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Garut yang di wakili oleh Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Ir. Ardhi, MP. Para Kepala OPD Kbupaten Garut, Camat Cikajang, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa Margamulya, Kades Cikandang, dan para Ketua beseta seluruh anggota kelompok tani serta partisipan lainnya.

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *