Dilema sektor Pertanian Di Tengah Wabah Covid-19, Petani Adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Share posting

Oleh : Abah Litbang

Dilema sektor Pertanian Di Tengah Wabah Covid-19, Petani Adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa (foto oleh Abah Litbang-grahabignews.com)

 

Garut –  Minggu (29/3) berikut ini, kami transformasikan informasinya untuk pembaca budiman GrahaBigNews, hasil perjalanan kemarin, Jum’at ke beberapa petani yang ada di wilayah Kecamatan Cikajang, bahwa sikondisi menghadapi wabah pandemic Covid-19 ini, pemerintah terus berupaya semaksimal mungkin dalam penanggulangannya melalui gerakan penyemprotan desinsfektan di area-area Pasum, perkantiran, mesjid, dan lainnya.

Namun, satu hal yang tak boleh kita lupakan, adalah peranan para petani kita, meski Corona terus menggeliat dan meraja rela, tidak mengurangi aktifitas mereka untuk meemnuhi kebutuhan pangan, dan para petani adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

Ujung tombak pada kondisi sekarang para dokter dan perawat juga petani. Kami para petani tidak lockdown, tapi tetap menjaga sosial distancing. Kami tetap berjuang menyediakan pangan masyarakat walaupun harga sayur semakin lesu.!

Aktivitas para petani layaknya dokter yang sekarang menangani COVID19 mereka tidak libur bahkan menambah jam kerja berlipat- lipat  untuk menangani pasien terjangkit.

Petani juga sama, ditengah mewabahnya COVID19 mereka harus tetap produktif bahkan harus meningkatkan produktivitas nya demi menjaga kestabilan pasokan pangan dan sayur untuk keluarganya dan masyarakat banyak walaupun harga sayur ditingkat petani terus merosot tak terkendali.

Dengan demikian pemerintah harus memperhatikan produktifitas petani yang merupakan pejuang penyedia pangan nasional. Karena, pada saat ini dampak lain covid19 mulai terasa di sector pertanian kelangkaan Saprodi mulai terasa, harga jual semakin merosot di tingkat petani.

Dengan demikian pemerintah harus secepatnya mengeluarkan kebijakannya untuk daya dukung petani. Salah satunya memberikan jaminan ketersediaan Saprodi dan kesetabilan harga pangan dan sayuran di petani supaya petani tetap bersemangat dan lebih meningkatkan produksinya.

Hasil wawancara dangan Petani Desa cikandang kecamatan  Cikajang Garut, hari Jum’at (28/3) pada  pukul 10.30 wib, bahwa petani= pengusaha/pengelola tanah Negara Indonesia, bagi mereka beralasan, bahwa memang banar. Mengingat segala makanan jika bukan dari penghasilan dari pertanian, tidak akan riwuh jika isi perut penuh.

Pantauan Litbang  GrahaBigNews, bahwa tanpa di suruh tanpa di komando, mereka (para petani-red) manfaatkan pekarangan mereka. “Dan saya bisa jual pupuk organik dari sampah mereka, hidup ini memang indah , ketika kita pandai bersyukur”, ungkap mereka.

Pahlawan tanpa tanda jasa itu PETANI ,  para ASN, baik pejabat pemerintah, guru, dan lainnya itu masih di gaji ,petani siapa yang menggaji?

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *