Antisipasi Dampak BLT, Kel. Margawati Gelar Pertemuan RW dan Gojek
Oleh: Rudi Herdiana
Garut – Keserius Pemerintah Jawa Barat dalam menanggulangi permasalahan Covid-19, bukan hanya terkait pencegahan penyebaran, juga imbas lain dari wabah tersebut. Beberapa hari lalu, Gubernur jabar telah melaksanakan janjinya terkait akan mengucurkan bantuan langsung tunai (BLT) dampak Covid-19 di Kab. Garut.
Sayangnya, realisasinya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu kuota usulan dari Pemerintah Desa/Kelurahan hasil pendataan hanya sebagian yang terealisasi. Salah satunya di Kel. Margawati Kec. Garut Kota yang hanya terealisasi sebanyak 701 KK dari ribuan usulan yang disampaikan.
Guna menghindari polemik dari masyarakat dalam pendistribusian BLT Gubernur, maka Pemerintahan Kelurahan Margawati, Sabtu (16/05) melaksanakan pertemuan kesepakaran anatara Gojek dengan para Ketua RW di Aula Kantor Kelurahan Margawati.
Menurut Lurah Margawati, H. Awang Uriyan, S.Sos, bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menentukan langkah dalam pendistribusian BLT dari Gubernur, agar tidak terjadi kecemburuan di masyarakat. Pasalnya, realisasi kuota bantuan yang diterima tidak sebanyak yang diajukan oleh Pemerintahan Kelurahan, hasil dari pendataan para RT/RW.
“Awalnya kami mendapat intruksi dari Pemerintah Kab. Garut melalui Kecamatan untuk melakukan pendataan masyarakat yang terdampak covid-19. Maka kami melalui RT dan RW memverifikasi warga yang benar-benar terdampak dengan mengumpulkan kartu KK warga,” imbuhnya.
Dikhawatirkan H. Awang, namanya masyarakat ketika sudah di data dan dipinta kartu KK, mereka beranggapan akan memperoleh BLT. Memang, pintu bantuan covid-19 ini ada empat (4) pos, yaitu melalui Pemkab Garut, Gubernur, Kemensos dan Dana Kelurahan.
“Alhamdulillah, hasil pertemuan terjadi kesepakatan dalam pendistribusian BLT Gubernur, yaitu disepakati ada kearipan lokal sepanjang tidak melanggar SOP PT. Pos Indonesia dan Gojek,” ungkapnya.
Di akhir wawancara, Lurah berharap, masyarakat yang sekarang tidak terakomindir BLT Gubernur dapat tercaver oleh BLT lainnya, sehingga tidak terjadi kecemburuan di masyarakat. “Semoga BLT dari sumber lainnya segera direalisasikan, bahkan idealnya bersamaan, paling tidak tengtgang waktunya tidak terlalu jauh,” pungkasnya.