DIRGAHAYU KODAM III/SILIWANGI
20 Mei 1946 – 20 Mei 2020
Oleh : H Derajat
Pasulukan Loka Gandasasmita Bersama Media Online GrahaBigNews mengucapkan Dirgahayu Kodam III/Siliwangi, bersama rakyat membangun kekuatan demi negeri tercinta.
Pasukan Siliwangi Saeutik oge mahi (sedikit juga cukup), cukup untuk berjuang demi kedaulatan rakyat, kedaulatan bangsa dan martabat bangsa dihadapan dunia tentunya atas dukungan rakyat. Jangan lupa Siliwangi adalah rakyat Jawa Barat dan Rakyat Jawa Barat adalah Siliwangi.
Jayalah Kodam III/Siliwangi Jayalah Bangsa Indonesia
MARS KODAM III/SILIWANGI
Komando Daerah Militer III/Siliwangi (sering disingkat Kodam III, Kodam Siliwangi, atau Kodam III/Siliwangi) merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten. Motto Kodam Siliwangi adalah “Esa Hilang, Dua Terbilang”.
Sejarah kodam III/Siliwangi
Lima hari setelah proklamasi, pada 22 Agustus 1945, pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai wadah perjuangan. Seiring dengan ancaman yang kian meningkat, pada 5 Oktober 1945, BKR kemudian diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Jawa Barat kebagian membentuk Komandemen-I TKR yang membawahkan 3 divisi. Divisi-I meliputi Keresidenan Banten dan Bogor (bermarkas di Serang), Divisi-II meliputi Keresidenan Jakarta dan Cirebon (bermarkas di Linggarjati, dan Divisi-III meliputi Keresidenan Priangan (bermarkas di Bandung).
Tanggal 20 Mei 1948, ketiga divisi tersebut disatukan menjadi “Divisi Siliwangi” dan bermarkas di Tasikmalaya. Nama Siliwangi terus dipertahankan, walaupun nama kesatuan berubah menjadi Tentara & Teritorium (T & T) III Siliwangi, 24 Juli 1950. Kemudian menjadi Kodam VI/Siliwangi, 24 Oktober 1959 dan menjadi Kodam III/Siliwangi, 2 Februari 1985. Momentum pemilihan nama “Siliwangi” pertama kali, 20 Mei menjadi hari jadi Kodam III/Siliwangi.
Logo Kodam III/ Siliwangi :
Logo Siliwangi/Badge Siliwangi yang dipakai oleh setiap prajurit Siliwangi di seragam dinasnya merupakan hasil karya dari seorang pelukis terkenal bernama Barli. Sejarahnya bermula ketika pecah perang Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945-1950. Dimana pada saat itu Panglima Divisi Siliwangi Kolonel A.H. Nasution memerintahkan Mayor Lubis untuk mencari seorang pelukis guna mendesain Logo Siliwangi/Badge Siliwangi.
Pada saat itu di Tasikmalaya terdapat beberapa nama pelukis antara lain ; Barli, Sudjana Kerton, Hendra Gunawan dan Kustiwa yang masuk dalam Organisasi Pemuda Republik Indonesia, seperti pelukis-pelukis dari Jakarta yang hijrah ke Yogyakarta (akibat pindahnya Ibukota Republik ke Yogyakarta) mereka menjadi ” pelukis-pelukis perang”. Pada waktu itu Barli mendapat tugas dari Kolonel A.H. Nasution yang memimpin pasukan Jawa Barat untuk mendesain logo pasukannya. Kemudian oleh Barli dibuatlah 3 buah sketsa dan sketsa terakhir yang dipilih untuk dijadikan logo Siliwangi yaitu gambar kepala macan dengan dasar kuning tampak depan di atas terdapat tanda bintang, dibawahnya terdapat tulisan “SLW” dengan warna merah dan logo berbentuk lingkaran, kemudian Logo Siliwangi dijahit oleh penjahit keturunan Cina yang bernama bapak Emay pemilik “Emay Tailor” di Jalan Stasiun No. 29 Tasikmalaya.
HYMNE SILIWANGI
JEJAK SEJARAH KODAM III/SILIWANGI
Penumpasan DI/TII
Wawancara dengan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan dalam menyamakan Persepsi
ONE SHOT ONE KILL
Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto (Pangdam III/Siliwangi saat ini 2020)
APEL KESIAP SIAGAAN PENANGGULAN BENCANA TNI-POLRI
JAYALAH KODAM III/SILIWANGI JAYALAH BANGSA INDONESIA