Anak kecil yang menjadi murid Malaikat

Share posting

Artikel Eksklusif

Oleh : H Derajat

Ilustrasi google searc-uthmanhapidzuin.blogspot.com

Bismillahirrohmanirrohim

Ku mulai risalah kecil ini dengan SHALAWAT RUHUL ARWAH yang sebaiknya dibaca sebelum tidur, semoga dengan membacanya Allah mempertemukan kita dengan Rasulullah SAW sebagai berikut;

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى رُوْحِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فىِ اْلأَرْوَاحِ وَعَلَى جَسَدِهِ فِى اْلأَجْسَادِ وَعَلَى قَبْرِهِ فِى اْلقُبُوْرِاَللَّهُمَّ اَبْلِغْ رُوْحَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِنِّيْ تَحِيَّةً وَسَلاَمًا

Allohumma sholli ‘ala ruhi sayyidina muhammadin fil arwahi wa ‘ala jasadihi fil ajsadi wa ‘ala qobrihi fil quburi. Allohumma abligh ruha sayyidina muhammadin minni tahiyyatan wa salaman.

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada ruh junjungan kami Nabi Muhammad Saw dalam setiap ruh, kepada jasadnya dalam setiap jasad, kepada kuburannya dalam setiap kuburan. Ya Allah, sampaikan kepada ruh junjungan kami Nabi Muhammad Saw dariku penghormatan dan salam.”

Berikut ku sampaikan sebuah kisah tentang Mursyid kami Syeikh Abu Mahfudz Ma’ruf Al Kurhi yang terlahir dari ibu dan bapak beragama Nasrani, simaklah bagaimana ketika masih kanak2 sudah bisa mengIslamkan orang tuanya karena Sang anak diajarkan pelajaran Ketuhanan langsung oleh Malaikat.

 

Anak Kecil yang Menjadi Murid Malaikat

 

Ma’ruf kecil dipukuli oleh guru-gurunya karena mempunyai keyakinan yang berbeda dengan pelajaran di sekolahan Nasrani, sehingga dia mengembara dan belajar Aqidah. Perjuangan berat seorang Mursyid sejak kecil hingga dewasa demi sebuah aqidah.

Semoga kisah ini bisa dishare untuk menambahkan wawasan kepada anak cucu kita kelak di kemudian hari.

Ku tutup dengan do’a :

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allâhumma-ghfir limasyâyikhinâ wa liman ‘allamanâ wa-rhamhum wa akrimhum biridlwânikal ‘adhîm fî maq’adish shidqi ‘indaka yâ arhamar râhiîn

Wahai Allah ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajar kami. Sayangilah mereka, muliakanlah mereka dengan keridhaan-Mu yang agung, di tempat yang disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang. (Imam al-Haris al-Muhasibi, Risâlah al-Mustarsyidin, Dar el-Salam, halaman 141)

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *