Covid-19 Sangat Berdampak Pada Perekonomian Komunitas Pembuat Gigi Palsu Dan Pemerintah Harus Tegas Terapkan Aturan

Share posting

Oleh : Abah Cecep Litbang GrahaBigNews

 

Covid-19 Sangat Berdampak Pada Perekonomian Komunitas Pembuat Gigi Palsu Dan Pemerintah Harus Tegas Terapkan Aturan (foto oleh Abah Cecep-grahabignews.com)

Garut – Berbincang dengan Mas Tasro Herdi Pamungkas (55 th) RT 03 RW 01 Kelurahan Sukakakrya Kecamatan Tarogong Kidul, salah seorang sosok dengan profesi pembuat gigi palsu, ternyata tak hanya sekedar masalah keahliannya semata, bagaimana perkembangan pembuatan gigi palsu dari tahun ke tahun sampai diera digital sekarang ini, bagaimana tanggapannya di masa pandemi Covid-10 bagi komunitasnya, serta harapan pada pihak Pemeritah Kabupaten Garut khususnya.

GrahaBigNews, Kamis (22/5) berkunjung di kediamannya Mas Tarso tepat di belakang IGD Rumah Sakit dr. Slamet dengan bersahaja kami diterima olehnya, selain menyampaikan maksud dan tujuan kami dalam program GrahaBigNews Berbagi juga sharing terkait profesinya diselaraskan dengan masa pandemic Covid-19 ini.

Menurutnya, bahwa system di dalam pengerjaan pembuatan gigi palsu telah mengalami beberapa perubahan seiring dengan perkembangan zaman, diantaranya dari mulai cara manual yaitu system cetak tangan, cabut tangan, packing, dan yang di era kekinian yaitu system plasplas.

Menemkuni profesi pembuat gigi palsu, tidak bisa sembarangan, karena dirinya hanya diberikan kewenangan untuk membuat gigi palsu saja atas rekomendasi dari dokter ataupun rumah sakit. Alhamdulillah, profesi tersebut menurut pengakuan Mas Tarso sudah digelutinya mulai dari tahun  1985 selepas tamat SMA sampai sekarang, dan menikah dengan Ibu Cucu (49 th) dikaruniai anak 4 orang sudah pada berumah tangga.

Disinggung terkait perbandingan perekonomian masa pandemic Covid-19 dengan peristiwa moneter pada tahun 1998-1999, menurutnya sangat jauh berbeda. Dulu masa krisis moneter, kami masih bisa melakukan aktifitas, mendapatkan konsumen, dan ada kerjaan, bisa membayar cicilan ke Bank.

Sekarang? Tanyanya, secara pribadi dirinya mengaku bahwa perekonomiannya sangat jatuh terpuruk. Mau mendapatkan pekerjaan bagaimana, kami harus jaga jarak, PSBB, dan aturan lainnya sementara tingkat kebutuhan sehari-hari tidak bisa ditunda. Lantas dari mana kami menutupinya?

Untuk itu masih kata Mas Tarso, kepada pihak Pemerintah dan pemangku kebijakan dirinya berpesan, bersikaplah tegas ketika menerapkan suatu aturan, karena apabila suatu aturan diterapkan dengan ketegasan, itu akan membawa pembaharuan, tapi sebaliknya jika muncla mencle, silahkan jawab sendiri apa dampaknya, bagaimana, dan akan bagaimana, pungksanya mengkahiri obrolan kami.

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *