MEMILIH KETAATAN PADA ALLAH KETIMBANG MENGIKUTI PERINTAH DOKTER !!!

Share posting

“Gusti paring dalan kanggo uwong sing gelam ndalan”

“Artinya : Tuhan memberi jalan untuk manusia yang mau mengikuti jalan kebenaran”

Artikel Eksklusif

Oleh : H Derajat


Ilustrasi google search-m.dream.co.id

Bismillahirrohmanirrohim

Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.

Di saat terjadi konflik pemikiran dewasa ini dimana wabah penyakit melanda dibanyak negeri, kita sering dibingungkan oleh pendapat ahli-ahli kesehatan yang berbeda-beda untuk diikuti. Akhirnya keyakinan kita sering terombang-ambing dan larut dalam polemik perbedaan pendapat para dokter, tanpa kita pernah menyerahkan urusan itu kepada ketaatan kita pada Allah.

Kisah berikut adalah tentang Mursyid kami yang lebih memilih ketaatan pada Allah dengan penuh keyakinan ketimbang perintah dokter untuk penyembuhan penyakitnya.

Sebuah kisah disebutkan dalam kitab Irsyadul Ibad oleh Syaikh Zainuddin Al-Malibari terkait cara Imam Al-Junaid menyembuhkan sakit mata yang dideritanya hanya dengan melakukan wudhu dan shalat.

Suatu hari Imam Al-Junaid terkena sakit mata parah sehingga harus berkonsultasi dengan seorang dokter. Setelah bertemu dan berkonsultasi dengan seorang dokter, dia disarankan agar matanya jangan sampai terkena air. “Jika engkau ingin kedua matamu sembuh, maka jangan sampai terkena air,” kata dokter.

Saran dokter ini tentu sulit dilakukan oleh Imam Al-Junaid karena dia harus melakukan wudhu setiap hendak melaksanakan shalat. Dan tentu ketika wudhu, kedua matanya pasti terkena air.

Karena itu, setelah dokter tersebut tidak ada, dia nekad melakukan wudhu dengan membasuh seluruh wajahnya dengan air. Kemudian dia melaksanakan shalat dan tidur. Namun anehnya, setelah bangun tidur justru sakit matanya sembuh padahal sebelumnya sudah terkena air.

Di tengah kebingungan dan keanehan tersebut, tiba-tiba terdengar suara misterius. “Junaid mengabaikan kedua matanya demi mendapat keridhaan-Ku. Seandainya ahli neraka minta kepada-Ku seperti semangat Junaid, niscaya pasti akan dikabulkan permintaannya,“ kata suara itu.

Setelah dokter tadi melihat kedua mata Imam Al-Junaid sembuh dengan cepat,  dia menjadi heran dan bertanya, “Apa yang telah engkau lakukan?.”

“Aku telah melakukan wudhu dengan membasuh seluruh muka dan kemudian melaksanakan shalat”, jawab Imam Al-Junaid.

Kebetulan dokter tersebut beragama Nasrani dan setelah melihat peristiwa itu, dia seketika mengikrarkan keimanan.

“Ini adalah obat dari Tuhan, bukan makhluk. Aku ini sebenarnya yang sedang sakit mata (mata hati), dan engkaulah dokternya,” kata dokter tersebut.

Kisah ini memperlihatkan keistimewaan wudhu dan shalat, sekaligus keistimewaan Imam Al-Junaid. Dia lebih mengutamakan melakukan wudhu dan shalat dibanding saran dokter. Dan karena itu, dia disembuhkan dari sakit mata yang dideritanya.

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *