Kadisdik Garut Berterimakasih Atas Kritik Dan Tuntutan PMII Dalam Pemaksimalan Sistem PJJ
Liputan Eksklusif
Oleh ; Wishnoe Ida Noor
Garut – Tepat pukul 10:56 WIB, selepas rekan-rekan PMII melakukan orasinya di halaman kantor Dinas Pendidikan kawasan Pembangunan, mereka diterima untuk beraudiens dengan Kadisdik di damping Kabid dan Kasi , MKKS di Aula Dewi Sartika, pengamanan dari pihak kepolisian, dan Satpol PP Kabupaten Garut.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan H Totong, M.Si di hadapan rekan-rekan PMII Kabupaten Garut, duduk bersama guna mengakomodir apa yang akan disampaikan oleh para mahasiswa peduli pendidikan.
Seasion pertanyaan yang dikemukakan oleh PMII Kabupaten Garut dalam audiens tersebut, pantauan GrahaBigNews berjalan dengan tertib, dan santun. Bagaimana anak muda peduli pendidikan, turut memikirkan nasib dunia pendidikan di Kabupaten Garut ini dalam system Pembelajaran Jarak Jauh yang dipandang oleh mereka tidak seimbang dengan sarana dan prasarana.
Kadisdik Kabupaten Garut, Totong, S.Pd., M.Pd., menjelaskan terkait masih diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini, berdasarkan apa yang telah diamanatkan oleh Bupati Garut, bahwa pendidikan jalan terus jangan sampai mengurangi kualitas, dan strategi sekolah dalam memanfaatkan IT untuk pembelajaran, tidak memberatkan orang tua , dan SOP kesehatan tetap dijaga.
Aturan masih diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh ini, baik melalui system Daring dan Luriing ini lanjut Kadisdik diperkuat dengan dikeluarkannya 4 SK Bersama dari Kemendikbud, Kemenag, Kemenkes, dan Kemendagri, bahwa hanya 6% di Indonesia yang baru masuk zna hijau, sedangkan 94% lagi masih zona merah, kuning, dan orange, tandas Kadisdik.
Masih dalam penjelasannya dalam audiens tersebut, Kadisdik mengatakabn, bahwa Bbagi masyarakat yang orang tuanya tidak mempunyai HP hampir 90% yang ada di pelosok terpencil, solusinya adalah masih tetap melakukan Kegiatan pembelajaran dengan Daring dan Luring, dan kami sedang menggagas adanya TV local di Selatan biar bisa langsung nonton tidak mengeluarkan uang untuk membeli kuota ataupun membeli HP.
“Upaya yang dilakukan oleh kami selain pembelajaran dengan Daring dan Luring, guru dalam melakukan pembelajarannya yaitu selain melalui video, ada guru kunjung, guru door to door, dan guru dari rumah ke rumah atau home visit, tapi tetap memperhatikan physical distancing, tidak berkerumun dengan tetap memperhatikan SOP-nya, “ ungkapnya.
Kadisdik kembali menyamaikan amanat Bupati Garut, bahwa pendidikan jalan terus jangan sampai mengurangi kualitas, dan strategi sekolah dalam memanfaatkan IT untuk pembelajaran, tidak memberatkan orang tua , dan SOP kesehatan tetap dijaga.
“Jadi, sampai saat ini Kita masih belajar mandiri di rumah, karena ini menyangkut keselamatan anak-anak kita. Jika didapatkan pelanggaran dengan melakukan sekolah bertatap muka, akan dikenakan sanksi baik secara adimistrasi dan lainnya”, ujar Kadisdik.
Pada akhir bagian penjelasannya, Kadsdik berterimakasih pada PMII Kabupaten Garut yang begitu peduli pada dunia pendidikan, dan pada intinya masukan terkait pemaksimalan Pembelajaran Jarak Jauh dari PMII Kabupaten Garut sangat bagus, membangun, selain bahan evaluasi, juga sama-sama bersolusi atas keterbatasan anggaran guna memenuhi sarana dan prasarana selama PJJ ni masih berlaku di masa pandemic Cvid-19 ini.
Untuk masa sekarang ini, Kadisdik juga dengan legowo mengakui bahwa karena keterbatasan anggaran, belum mampu menyediakan sarana dan prasarana secara keseluruhan dalam memberlakukan system Pembelajaran Jarak Jauh ini. Untuk itu, home visit diberlakukan, sehingga Proses Belajar Mengajar yang dilakukan oleh para Guru bisa dilakukan, itu adalah upaya yang kami lakukan, paparnya.
“Termasuk masukan dari rekan-rekan PMII ini, terkait pembelajaran melalui sitem Daring dan Luring, dan disampaikan pada petugas di lingkungan pendidikan dumulai dari Kepala UPT (Koorwil), para Kepala Sekolah, Pengawas, Penilik, dan para Guru di dalam menjalankan tugasnya, agar sama-sama lebh ditingkatkan kinerjanya, sehingga Pembelajaran Jarak Jauh ini tidak memberatkan para orang tua siswa, tapi proses pembelajaran tetap bisa berjalan dengan baik”, ujar Kadisdik mengakhiri penjelasannya sekaligus acara audiens dengan PMII Kabupaten Garut berakhir dengan tertib, aman, dan lancar sampai pukul 12.42 WIB.