Memaknai Peran Relawan Ala Komunitas Teman Berbagi
Oleh: Edy K
Jawa Barat – Bertepatan dengan tanggal 5 Desember disepakati sebagai Hari Relawan Sedunia. Hal ini juga menjadi perayaan penuh makna bagi Komunitas Teman Berbagi. Komunitas yang dibentuk oleh anak muda yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan ini mengubah sudut pandang tentang generasi kekinian.
Siapa kira bahwa berbagai pemuda yang bukan berprofesi sebagai pendidik memilih untuk menghabiskan waktu akhir pekan untuk membimbing anak-anak Panti Asuhan dan Kaum Dhuafa. Selepas berkegiatan di Minggu lalu (19/07/20), kami sempat menghubungi Farhanah Fitria selaku Founder dari Teman Berbagi. Keduanya baru saja menyelesaikan kegiatan terakhir dari Program Berbagi Kebaikan di Panti Asuhan Baitul Arief bersama para relawan.
Farhanah memberikan opini khusus mengenai relawan. Menurutnya relawan adalah bentuk kepedulian yang senyawa dengan keharmonisan. “Semua orang bisa menjadi relawan, tetapi hanya sedikit dari kita yang berkeinginan kuat untuk terjun ke dunia sosial yang jauh dari profesi kita pada umumnya,” ujarnya.
“Menjadi relawan adalah hal yang berat, tetapi justru membuat kita saling merindukan satu sama lain. Relawan buat saya adalah pahlawan penuh kasih. Memberi tanpa pamrih. Kalaupun, saya memang dibuat mampu untuk menggaji para relawan, entah harus berapa yang saya berikan kepada mereka. Mereka itu sangat berharga,“ jelas Farhanah.
Hal ini juga selaras dengan opini Farhanah bahwa memilih relawan yang sungguh-sungguh adalah hal sulit bagi Teman Berbagi. “Kami tidak ingin relawan yang ikut kegiatan kami adalah relawan yang come and go. Kami ingin mencari mereka yang bersungguh-sungguh untuk memberikan yang terbaik kepada sekitar. Bukan sekedar mengejar trend semata, tetapi mereka yang ingin belajar. Kami percaya bahwa giving is never ending process.“