KITA KAYA NAMUN TAK SUKA BERBAGI, BAHAGIAKAN ORANG LAIN DENGAN KEKAYAAN KITA

Share posting

Titikane aluhur, alusing solah tingkah budi bahasane lan legawaning ati, darbe sipat berbudi bawaleksana.

Artikel Ekslusif

Oleh : H Derajat


Ilustrasi google serach-dakwatuna.com

Ciri khas orang mulia yakni, perbuatan dan sikap batinnya halus , tutur kata yang santun, lapang dada, dan mempunyai sikap wibawa, luhur budi pekertinya.

Ada seorang yang miskin bertanya pada Sang Guru Bijak,

“Mengapa aku menjadi orang yang sangat miskin dan selalu mengalami kesulitan hidup…?”.

Sang Guru menjawab,

“Karena engkau tidak pernah berusaha untuk memberi pada orang lain.”

“Tapi saya tidak punya apapun untuk di berikan pada orang lain,” jawab si miskin.

Sang Guru Bijak berkata :

“Sebenarnya engkau masih punya banyak untuk engkau berikan pada orang lain.”

“Apakah itu, guru….?”

Sang guru mejawab :

  1. Dengan Mulut yang engkau punya, engkau bisa berikan senyuman dan pujian.
  2. Dengan Mata yang engkau punya, engkau bisa memberikan tatapan yang lembut.
  3. Dengan Telinga yang engkau punya, engkau bisa memberikan perhatian untuk mendengar keluh kesah orang di sekitar mu.
  4. Dengan Wajah yang engkau punya, engkau bisa memberikan keramahan.
  5. Dengan Tangan yang engkau punya, engkau bisa memberikan bantuan dan pertolongan pada orang lain yang membutuhkan dan masih banyak lagi.

Jadi sesungguhnya kamu bukanlah miskin, hanya saja engkau tidak pernah mau memberi pada orang lain.

Itulah yang menyebabkan orang lain juga tidak pernah mau memberikan apapun pada dirimu.

Engkau akan terus seperti ini, jika engkau tidak mau memberi dan berbagi pada orang lain atau siapapun.

Pulang dan berbagilah pada orang lain dari apa yang masih engkau punya,  agar orang lain juga mau berbagi denganmu.

Memberi tidak di tentukan oleh seberapa besar atau kecil, tapi berdasarkan kebutuhan.

Ada yang butuh didengarkan

Ada yang butuh dikuatkan

Ada yang butuh diperhatikan

Ada yang butuh disemangati

Ada yang butuh diberi Pengharapan

Sahabatku, ….

SELALU LAKUKAN YANG TERBAIK,

Apa yang kita TANAM sekarang akan kita TUAI di kemudian Hari.

Ketika kita menanam PADI mungkin rumput ikut Tumbuh, ketika kita menanam Rumput  tidak mungkin Padi  ikut Tumbuh

Jadi,

Ketika kita melakukan KEBAIKAN mungkin hal buruk bisa terjadi

…. TAPI ….,

Ketika kita melakukan KEBURUKAN tidak mungkin muncul KEBAIKAN.

MARI,  TETAPLAH BERBUAT KEBAIKAN SEKECIL APAPUN YANG BISA KITA  LAKUKAN… ( Walaupun hanya berupa doa / senyuman / sapaan ringan yang baik ).

Pangucap iku bisa dadi jalaran kebecikan. Pangucap uga dadi jalaraning pati, kesangsaran, pamitran. Pangucap uga dadi jalaraning wirang.

Ucapan itu dapat menjadi sarana kebaikan, sebaliknya ucapan bisa pula menyebabkan kematian, kesengsaraan. Ucapan bisa menjadi penyebab menanggung malu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *