Disdamkar Garut Lakukan Commissioning Test Fire Hydrant di Pusat Perbelanjaan

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

 

Petugas Disdamkar Garut melakukan Commisioning Test Fire Hydrant di Yogya Yoserba, Rabu, (2/9/2020). (Foto : Dok. Disdamkar Garut-grahabignews.com)

 

Garut– Tingginya kasus kebakaran membuat Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut tak henti-hentinya melakukan edukasi kepada masyarakat sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko kebakaran kepada masyarakat. Salah satunya dengan dilakukannya sosialisasi melaui program pemberdayaan masyarakat proteksi kebakaran. Tempat yang dikunjungi kali ini adalah Gedung Toserba Yogya, Jalan Siliwangi Kelurahan Regol, Kecamatan Garut Kota, Rabu (02/09/2020). Selain itu, Disdamkar melakukan Commissioning Test Fire Hydrant guna memastikan instalasi sistem kebakaran pada sebuah gedung berfungsi dengan baik.

Kepala Bidang Pencegahan Disdamkar, Entang Surahman, didampingi Kasi Pengurangan Resiko Kebakaran Heri Susanto,  dan Kasi Kesiapsiagaan Masyarakat dan Lembaga Dedi Kartiwa, mengatakan, Commissioning Test Fire Hydrant bertujuan untuk memeriksa apakah semua komponen pada sistem fire hydrant dapat bekerja dengan baik untuk memberikan proteksi gedung dari kebakaran. Sebuah commissioning test fire hydrant wajib dilakukan setelah ada instalasi sistem kebakaran pada sebuah gedung. Commisioning Test Fire Hydrant Yogya Yoserba dilakukan pada hari Rabu, tanggal 2 september  2020. Commissioning test tersebut dilakukan oleh tenaga ahli Disdamkar dan disaksikan oleh pendamping dari pihak Yogya Toserba.

Petugas Disdamkar Garut melakukan Commisioning Test Fire Hydrant di Yogya Yoserba, Rabu, (2/9/2020). (Foto : Dok. Disdamkar Garut-grahabignews.com)

Usai melakukan Commisioning Test Fire Hydrant, Disdamkar Garut melakukan kegiatan sosialisasi di Hotel Cahaya Vila dan PT. PLN UP 3 Garut Jalan Oto Iskandardinata, KecamatanTarogong Kidul,  Garut, tentang simulasi tanggap darurat kebakaran. Entang Surahman mengingatkan agar masyarakat tidak panik jika terjadi kebakaran, dan harus memahami prosedur untuk penanganannya.

 

Selain diberi materi tentang tata cara penanganan kebakaran tradisional,  juga dibekali dengan edukasi tentang prosedur tanggap darurat, pengujian dan pemeriksaan sistem proteksi kebakaran, serta simulasi penanganan kebakaran dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) maupun hydran. Penggunaan APAR adalah untuk awal mula terjadinya kebakaran kecil saja bukan untuk kebakaran besar.

Entang menjelaskan, secara periodik dan berkesinambungan pihaknya terus menggulirkan program sosialisasi kepada masyarakat umum, seperti melalui pelatihan-pelatihan bimbingan teknis maupun simulasi penanggulangan bahaya kebakaran di gedung-gedung lokasi sentra kegiatan perekonomian.

“Kegiatan itu diharapkan mampu memberikan edukasi deteksi dini ketika menghadapi insiden yang berpotensi terjadinya kebakaran,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *