Wakil Bupati Garut Turun Langsung Sosialisasi Bahayanya Covid-19

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

 


Wakil Bupati Garut memberikan arahan tentang bahaya covid-19 kepada warga Desa Purbani, Kecamatan Caringin, Jum’at (11/9/2020). (Foto : Yogi Budiman/Diskominfo Garut-grabignews.com)

Garut – Pemerintah Kabupaten Garut gencar melakukan sosialisasi tentang bahayanya covid-19 hingga tingkat bawah. Kali ini yang menjadi sasaran  dalam sosialisasi adalah Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Jumat (11/09/2020). Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman  turun langsung memberikan pemahaman dan pencerahan kepada masyarakat.

Acara ini pun turut dihadiri unsur Forum Pimpinan Kecamatan Caringin, tokoh agama, tokoh Masyarakat serta para nelayan dengan kuota terbatas sesuai dengan protokol kesehatan.

Wabup dr. Helmi Budiman, di hadapann hadirin mengatakan, Pandemi Covid-19 ini sudah tidak asing dalam kehidupan masyarakat saat ini. Virus yang datang ke Indonesia pada bulan maret lalu dibawa oleh dua orang Indonesia  yang terinfeksi dari negara jepang. Penyakit ini disebabkan oleh virus corona jenis baru yang diberi nama SARS CoV2. Wabah ini terjadi di kota Wuhan provonsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019 lalu Kemudian ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO pada tanggal 11 Maret 2020.

Diduga penyebaran virus ini melalui percikan pernafasan yang dihasilkan selama batuk, bisa juga melalui bersin dan pernafasan yang normal. Selain itu, virus juga dapat menyebar melalui sentuhan suatu permukaan benda yang kemungkinan terkontaminasi dan menyentuh wajah seseorang. “Penyakit ini penularannya sangat cepat dan periode waktunya di antara paparan virus kemudian muncul gejala. Biasanya dalam jangka waktu 5 hari sampaing 2 hingga 14 harian,” ucap Helmi.

Adapun gejala umum pada virus ini, tutur  Helmi, di antaranya ditandai dengan demam, batuk, dan sesak napas. Virus ini juga dapat menyebabkan komplikasi berupa pneumonia dan penyakit pernapasan akut berat.

Helmi menambahkan dengan covid ini memang sektor ekonomi terpengaruh dan yang paling terdampak adalah sektor pariwisata.  “Salah satu wisata yang sangat terpengaruh ialah wisata yang ada di tempat ini ialah pantai rancabuaya, karena yang paling dalam pengaruhnya ialah pariwisata ,yang paling dangkal ialah sektor pertanian dan ini pengaruh wisata jangan kaget kalau di Rancabuaya, Santolo Pangandaran pengunjung berkurang tapi setelah di buka PSBB sekarang naik lagi,” ujarnya.

Hal ini, tutur Helmi, yang terkena dampak yang besar, sehingga pemerintah saat ini membantu para pengusaha kecil untuk mendapatkan bantuan lewat kecamatan dari UMKM.

Wabup mengingatkan, terhadap penyakit itu, selain tidak boleh menyombongkan diri, juga tidak boleh mengajak perang. “Pengalaman saya dulu merangan demam berdarah seminggu dari sana di cek saya demam berdarah. Covid-19 jangan disikapi nantang, kalau mau ya berdoa.

Penyikapan kita terhadap penyakit jangan sombong, dan jangan menyepelekan,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *