Di Tengah Wabah Covid-19, SDN Sukakarya 1 Patuhi Kebijakan Pemerintah

Share posting

Oleh: Hidir Hidayat, S.Pd & Rudi Herdiana

Kepsek) SDN Sukakarya 1 Kel. Sukakarya Kec. Tarogong Kidul, Bambang T Nugraha. (Poto: Hidir Hidayat, S.Pd – grahabignews.com)

Garut – Pandemi Covid-19 di Kab. Garut yang terus bertambah membuat kekhawatiran, apalagi daerah yang berdekatan dengan pusat rujukan pasien covid-19. Namun hal tersebut bisa ditepis dengan cara menerapkan protokol dan disiplin pencegahan covid-19.

Seperti di utarakan Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Sukakarya 1 Kel. Sukakarya Kec. Tarogong Kidul, Bambang T Nugraha, Jumat (2/10) bahwa pihaknya tidak merasa khawatir. Meskipun sekolah yang dipimpinnya berdekatan dengan Rumah Sakit dr. Slamet Garut sebagai rumah sakit rujukan pasien covid-19.

TAKSI (Taqwa, Aman, Kreatif, Sehat dan Inovatif) Branding khusus SDN Sukakarya 1. (Poto: Hidir Hidayat, S.Pd – grahabignews.com)

Dirinya mengaku tidak merasa khawatir dengan keadaan saat ini, mengingat sekolahnya menggunakan rujukan, panduan atau  pedoman kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Pendidikan terkait dengan penggunaan protokol kesehatan dalam menghadapi Covid-19.

Bambang mengatakan, memang ada kekhawatiran dengan pendemi corona, namun pihaknya tetap mengacu pada rujukan dan pedoman Pemerintah Daerah Kabupaten Garut melalui Gugus Tugasnya. “Kami tetap berjaga-jaga dengan pedoman dari pemangku kebijakan,” ujar Bambang.

Fasilitas Protokol Kesehatan di SDN Sukakarya 1. (Poto: Hidir Hidayat, S.Pd – grahabignews.com)

“Karena lokasi SDN Sukakarya 1 berdekatan dengan RSU dr. Slamet Garut, tentu merasa harap-harap cemas dengan kondisi sekarang. Mengingat pendemi ini belum kunjung berakhir juga dan semoga saja cepat berakhir,” harap Kepsek.

Masih kata Bambang, meskipun ditengah mewabahnya covid-19 di Kab. Garut, namun program pembelajaran tidak bisa berhenti. Solusi yang diterapkan pihak sekolah, yaitu pembelajaran dengan sistem daring dan luring.

(Poto: Hidir Hidayat, S.Pd – grahabignews.com)

Memang diakui Kepsek, tidak semua siswa memiliki alat atau media pembelajaran daring, maka bagi siswa yang tidak dapat mengikuti melalui daring, mereka bisa secara luring. “Kalau luring tetap dilaksanakan, tapi dibatasi guna mencegah terpapar covid-19,”ujarnya.

Sebenarnya, lanjut dia, baik siswa maupun para guru mengharapkan bisa tatap muka. “Harapan nanti, kalaulah nanti diperbolehkan pembelajaran secara tatap muka, kami sudah mempersiapkan fasilitas protokol kesehatan,” pungkas Bambang.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *