Banjir Pameungpeuk Rusak Infrastruktur Permukiman
Oleh: Rudi Herdiana
Garut – Hingga kini, beberapa intansi terus melakukan monitaring dan rekapitulasi kerusakan terkait kondisi pasca banjir bandang yang terjadi di Kec. Pameungpeuk dan beberapa kecamatan lainnya. Begitupun dengan Dinas PUPR Garut yang menangani infrastruktur.
Mewakili Kabid Infrastruktur Permukiman, Dedi Komara, S.T., M.Si, Kasie Drainase, Abad Suarno, S.T menyebutkan, kerusakan infrastruktur permukiman dampak banjir bandang, di Kec. Cikelet yaitu TPT lingkungan di tiga lokasi dengan kerusakan sedang dan berat ditambah dua (2) drainase lingkungan.
Selanjutnya di Kec. Pameungpeuk berupa air bersih di tiga lokasi serta satu TPT lingkungan dengan kerusakan ringan. “Kerugian semua infrastruktur permukiman dampak banjir bandang tersebut, di taksir mencapai kurang leih Rp. 255 juta,” jelasnya.
himbau Abad, sehubungan tibanya musim hujan di Kabupaten Garut, khususnya Garut Selatan yang merupakan daerah rawan bencana, diharapkan masyarakat untuk selalu waspada ketika musim hujan ini.
“Semuanya harus lebih meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan selau koordinasi dengan pemerintah setempat. Apabila terjadi bencana alam, masyarakat jangan panik dan selalu jaga lingkungan yang bisa mengakibatkan terjadinya bencana,” pesan Kasie.
Masih kata dia, mengikuti perkembangan di tahun 2020, masih ada kemungkinan bencana banjir, mengingat perubahan iklim/anomali cuaca.
Abad berharap, semoga seluruh masyarakat bisa waspada dan tidak muncul lagi bencana besar yang menelan korban jiwa. “Jika tejadi bencana alam susulan, segera koordinasi dengan instansi terkait,” pungkas nya.