Berkat SARAB SAHATE, Warga Sehat Ekonomi Meningkat

Share posting

Oleh: Rudi Herdiana

Ajat Sudrajat selaku Ketua RW 21 Saat Presentasi Program SARABA SAHATE Secara Virtual, Rabu, (07/04). (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Garut – SARABA SAHATE (Saluran Bebas Sampah Sehat Sejahtera) salah satu inovasi unggulan Kab. Garut dan masuk nominasi di tingkat Nasionala dalam ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Kabupaten/Kota.

Pada Rabu, (07/04) di gelar Forum Group Discussion (Forum Diskusi Terfokus) Penilaian Tahap III Verifikasi Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Kabupaten/Kota di Tahun 2021 secara virtual di Hotel Santika untuk Tingkat Kabupaten serta di lokasi inovasi unggulan.

Penilaian Tahap III Verifikasi Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Kabupaten/Kota di Tahun 2021 Secara Virtual di Kp. Pasantren RW 21 Kel. Kota Kulon Kec. Garut Kota. (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Untuk itu, di lokasi program SARABA SAHATE yaitu di Kp. Pasantren RW 21 Kel. Kota Kulon Kec. Garut Kota, berkumpul para pendamping dari berbagai instansi terkait guna mengikuti presentasi produk secara virtual.

Hadir dalam penilaian tahap III secara virtual, ASN Dinas PUPR, ASN Dinas Pertanian, ASN Dinas Perikanan dan Peternakan, BAZNAS Kab. Garut, Camat Garut Kotan Lurah Kota Kulon, Kepala Puskesmas Pasundan, tokoh masyarakat dan lainnya.

(Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Dalam presentasinya, Ajat Sudrajat selaku Ketua RW 21 menjelaskan, bahwa program SARABA SAHATE berupa budidaya ikan sistem sariban, berawal dari tekad ingin merubah mindshet atau prilaku warga tentang membuang sampah ke kali atau saluran air.

Waktu itu, kerap kali saluran air tertutup sampah yang menyebabkan banjir dan mengeluarkan bau yang menyengat hidung di wilayah hilir, tepatnya daerah Bratayudha. “Tepatnya tanggal 13 Juli 2020, kami bersama beberapa RW, komunitas dan para UPT dan Kelurahan berjibaku membuat gerakan besar yait pembersihan sampah.

Program SARABA SAHATE Salah Satu Inovasi Unggulan Kab. Garut. (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Mulai saat itulah, jelas Ketua RW, irigasi menjadi bersih dan dimanfaatkan dengan budidaya ikan sistem sariban. Sementara di pinggir kali dimanfaatkan oleh bermacan tanaman palawija, buah-buahan termasuk tanaman hias.

“Manfaat SARABA SAHATE yang dirasakan warga adalah tidak terjadi lagi banjir di wilayah Bratayudha, tidak adanya tumpukan sampah di RW 21 karena terbentuk kelompok sariban bernama Barokah Sepuh. Selain berfungsi mengelola ikan, paling penting Kelompok Barokah Sepuh bertujuan untuk membersihkan sampah di irigasi sekaligus merubah prilaku warga terkait buang sampah,” ungkap Ajat.

di Kp. Pasantren RW 21 Kel. Kota Kulon Kec. Garut Kota. (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Perjuangan membangun SARAB SAHATE memang tidak mudah, namun berkat kebersamaan antara warga, Komunitas, Dinas PUPR, Dinas Peternakan, BAZNAS Garut, Kelurahan dan Kecamatan, Puskesmas Pasundan, akhirnya bisa terwujud.

“Alhamdulillah, sekarang saluran irigasi yang melintasi Kp. Pasantren RW 21 terbebas dari sampah, warga pun dapat meningkatkan perekonomian apalagi di era Covid-19 dan tak kalah penting, derajan kesehatan semakin meningkat,” pungkasnya.

Bingung Ingin Kuliah yang Berkualitas? Klik aja Link di bawah ini !!!

http://pmb.fteknikuniga.ac.id


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *