Mari Majukan Bersama Pendidikan Di Garut Kota

Share posting

Oleh : Hidir Hidayat

Yeyen Hariyana, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SDN Kota Kulon 2 Garut Kota. (Foto: Hidir Hidayat – grahabignews.com)

Garut – Yeyen Hariyana, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SDN Kota Kulon 2 Garut Kota mengatakan bahwa sekolahnya merasa bangga bisa terpilih menjadi sekolah penggerak.

“Pertama kami bangga menjadi bagian dalam program Pemerintah, ketika Pemerintah mengeluarkan program melalui kuota itu, maka pasti program itu diseleksi,” katanya  Rabu(23/06)

Pihak nya dari SDN kota kulon 2, bersama sekolah lain yaitu SDN 1 Margawati, SDIT As Salam, dan SDIT Atikah Musaddad bisa bersama-sama memajukan pendidikan melalui sekolah penggerak ini.

Yeyen Hariyana, S.Pd Bersama Pengawas Bina Korwil Garut Kota, Hj. Ida. (Foto: Hidir Hidayat – grahabignews.com)

Apalagi ketika Rapat Koordinator dan teknik(Rakortek), tentang sekolah penggerak sekolahnya dibangga-banggakan , dan inilah hasil kerjasama guru disini

Motivasinya ingin di Garut kota ada nilai lebih bagi tiap-tiap kepala sekolah dalam memanage sekolahnya

“Mari kita berlomba secara sehat, bagaimana mengkondisikan manajerial pendidikan di Garut kota, tapi tujuan sama ingin memajukan sekolah di Garut Kota,” katanya

Kata dia, Kurikulum 2013 dan sekarang kurikulum operasional ini melanjutkan dari kurikulum selanjutnya, jadi hanya penyempurnaan bukan berarti mengganti total kurikulum itu.

(Foto: Hidir Hidayat – grahabignews.com)

Kita kembali kepada philosophi Ki Hajar Dewantoro dan pahlawan pendidikan tersebut kenapa kita jauh-jauh sedangkan di Indonesia mempunyai seorang pahlawan pendidikan dan bapak pendidikan Indonesia

“Di kita (Indonesia) ada pahlawan pendidikan, kenapa kita harus mengacu kepada kurikulum dari luar Negeri, sementara di Indonesia juga ada Bapak Pendidikan, yaitu Ki Hajar Dewantoro ,” katanya

Beliau filosofinya hebat, 3 ketentuan ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun Karso, Tutwuri Handayani Kebebasan hak anak betul-betul dijaga sesuai kodratnya dan karakternya yang dijaga

(Foto: Hidir Hidayat – grahabignews.com)

“Hargai dari bentuk apapun dari tingkah lakunya, menghamba kepada anak didik kita, tidak ada pemaksaan,” katanya

Profil pelajar pancasila harus diarahkan kearah sana maka kita membentuklah kurikulum yang baik dengan aktif kreatif inovatif dan bernalar kritis

“Menurut philosophi ki Hajar Dewantara , anak sudah membawa kodrat dari Allah punya kemampuan dan tidak kosong,” ujarnya

Lanjutnya, kembangkan dan hargailah anak dan tidak ada istilah anak bodoh, karena setiap anak mempunyai kelebihan masing-masing.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *