POTRET

Share posting

Oleh    : Denny. AR

Denny AR, Penulis dan Wartawan Senior juga Koordiantor Reforter Kec. Karangpawitan Kab. Garut (foto istimewa-grahabignews.com)

 Bulan  Agustus tiba lagi di hadapan kita dan pada  setiap  bulan Agustus, kita akan teringat pada suatu peristiwa nasional yang  tidak akan  terlupakan, karena dibulan agustuslah Indonesia mendapatkan kemerdekaan ( pada tahun 1945)

“Sejarah adalah guru yang baik, tapi tidak semua orang mampu jadi murid yang baik dari sejarahnya sendiri, tulisan/catatan Sejarah baru akan selalu berganti  warni dari hari kehari,akan berubah nuansa dari masa kemasa.

Sebuah pertanyaan klasik akan selalu menyertai datang dan perginya bulan agustus ini. Adakah di bulan Agustus  yang akan datang negeri ini akan lebih baik atau malah sebaliknya ? ( Wallahu’alam). Sebab teori dan praktek tidak selamanya bisa beriringan.Harapan dan kenyataan malah kadang berbenturan, penyebabnya adalah karena antara  kebutuhan (baca: Nafsu duniawi) dan harga diri terus saling mengalahkan. Antara pemikiran dan hati nurani sering berlainan bahkan terkadang hati didominasi oleh ambisi diri  yang cenderung hewani.Naudzubilahimin dzalik…!.

Missi reformasi yang mengemban amanat utama “Memberantas KKN” adakah sampai saat ini berhasil ? Jawabnya bisa iya juga bisa tidak. Karena ternyata begitu sulit mengobati negeri yang sudah kronis dengan korupsi ini. Begitu kentara para oknum pejabat dan oknum pengusaha nakal yang bekerja ala mafia cecilia.

Ironis memang, selagi kita merenung dalam harap-harap cemas menyongsong masa depan yang remang. Ketika pikiran kita panik menyiasati himpitan ekonomi yang kian hari kiat melilit, tiba-tiba muncul kasus pejabat yang telah berani mengemplang dana bansos. Pertanyannya jadi  ” kemana-mana. Korupsi seperti sudah menjadi tradisi dipelosok negeri, kerusuhan kian membudaya diseantero nusantara dan kriminalitas seakan tiada habis dikikis oleh Polisi, karena  diduga oknum aparatpun  malah ada yang bermain dalam keremangan persoalan-persoalan masyarakat. Seperti  juga Politisi bermain api pada kebijakan nan manis dilumuri duit, pasukan buruh jalan-jalan memblokade jalan bebas hambatan, bahkan keresahan yang ditimbulkan oleh gank Motor merajalela dimana-mana. Belum lagi narkoba yang jelas-jelas merupakan musuh bangsa dan penghangcur generasi muda serangannya sudah tidak lagi pada anak muda dan rakyat biasa, tapi juga sudah mewabah kepada pejabat baik eksekutip ataupun legislatip.  Sungguh mengerikan !!!.

Bencana alam, kecelakaan darat laut dan udara telah menghempaskan ribuan jiwa manusia, mengundang kedukaan mendalam yang entah sampai kapan bisa terlupakan. Para teroris telah begitu lama mengiris-ngiris bathin Ibu Pertiwi. Dan sekian ribu warna lagi yang terhidang didepan mata kita yang menandakan betapa berat dan runyamnya persoalan yang dihadapi negeri ini demi masa depan bangsa yang lebih gemilang.

Nyaris dua tahun kita semua diresahkan oleh wabah yang mendunia yang bernama covid-19, dan telah menelan ribuan korban namun meskipun telah menyita waktu dan pikiran kita.

Kita terus berharap, semoga ketentraman negeri ini segera bisa diraih, apapun tebusannya, karena ketentraman begitu mahal harganya dinegeri ini. Kedamaian sangat susah dirasakannya dinegara kita, padahal tentram dan damai adalah dambaan setiap manusia yang merasa dirinya merdeka dalam arti yang haqiqi ”Merdeka lahir dan bathin” tentunya.

Bukankah Indonesia telah merdeka? Bila ternyata keburaman potret saudara-saudara kita masih tercecer dimana-mana. Semacam hangatnya issue penyunatan dana pasien covid yang dimainkan oleh para petugas dari kalngan atas sampai bawah, yang telah memporak porandakan wajah kemanusiaan di negeri tercinta ini. kejadian seperti itu telah menelanjangi bulat-bulat sebuah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Penganiayaan dan penculikan terhadap wartawan yang dilakukan para oknum begundal pejabat yang korup tiada pernah berhenti, pengancaman  dan bahkan pembunuhan  terhadap aktivis terus berlanjut meskipun caranya kian rapih, kenapa kekerasan berkepanjangan?

Dan yang sekarang sedang ramai di kalangan rakyat bawah adalah soal PPKM yang telah menyentil soal perut kalangan bawah dan aksi protes dimana-mana walaupun ujungnya tidak di dengar. Adakah kepentingan disana? tidak adakah indikasi campur tangan pihak manusia si hati hitam seperti panjangnya cerita perang di Palestina atau bahkan seperti tragisnya rakyat minoriras di rohingya, juga perang Afganistan yang berkepanjangan.atau juga bombatisnya aurat artis dunia ( Lady gaga) yang dipajang di layar pentas dunia sehingga mengkalim dirinya sebagai Mbahnya Monster/Setan, (Mather Monster) dan sebagian kecil anak-anak  kita ada yang tergila-gila sampai mau menyebut dirinya Litle Monster ( Baca: cucunya moster/Setan) Audzubilahimindalik……

“Sesungguhnya hidup tidak seratus tahun, wajarlah sejak saat ini melepaskan semua beban dan menebarkan harapan, siapa yang yakin bahwa ketika esok pagi tiba nafas kita masih menyatu dengan  raga. Awali baik dari diri, jujur pada hati nurani-hitam putih ada disukma. Dunia fana, Ahirat lestari ….??? kenapa dunia jadi segalanya?

Catatan :

Penulis adalah Wartawan Senior dan  Koordiantor Reforter GrahaBigNews  untuk wilayah Kec. Karangpawitan Kab. Garut)

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *