Obat Kegelisahan

Share posting

optimisme adalah obat kegelisahan paling mujarab

Kegelisahan, ketakutan dan kekhawatiran adalah trik setan

Oleh : H Derajat

 

Saudaraku terkasih, betapa banyak kegelisahan, ketakutan dan kekhawatiran menerpa diri kita saat ini dan kita seolah tak berdaya menghadapinya sehingga perasaan diri kita pun seolah jauh dari mendapat kebahagiaan.

Untuk mengatasi hal seperti itu, saya mencoba mengurai sedikit tentang mengobati kegelisahan yang mungkin bisa membantu saudaraku.

Bagi mereka yang mengerti akan dirinya sendiri dan senantiasa diliputi oleh ketenangan jiwa serta fikiran yang selalu jernih, akan menghasilkan ide-ide positif dan cermerlang. Otaknya akan berkerja berdasarkan nalurinya, sehingga mereka sangat optimis dan percaya diri untuk melakukan sesuatu hal. Segala halangan dan rintangan dalam hidup ini di hadapi dengan keyakinan bahwa segalanya pasti akan berlalu dan roda kehidupan memang sudah menjadi sunatullah akan selalu berputar.

Mengapa kita tidak bisa seperti itu?

Begitu mendapatkan suatu permasalahan hidup kita langsung terbawa oleh perasaan kalut, was-was, bimbang, takut, berkeluh kesah,dll. Semua itu bisa terjadi karena kita belum sepenuhnya mengerti akan diri sendiri dan kita tidak menyadari bahwa kita milik Allah SWT yang pada hakikatnya tidak akan mungkin Sang Pemilik mau merusak miliknya sendiri.

Karena itu, sudah sepantasnya kita bangkitkan semangat hidup, gairah hidup dengan api Tuhan yaitu “CINTA”.

Sadarilah….! Kita semua adalah cintanya Allah dan sudah pasti karena cintanya itu pulalah maka Allah tidak akan biarkan kita menderita, sakit, tersiksa dll. Musibah itu terjadi karena kita sendiri di dalam kegelisahan dan ketakutan. Tahukah anda bahwa sesungguhnya perasaan-perasaan seperti itulah yang akhirnya akan membawa petaka pada diri kita sendiri.

Karena pada hakikatnya orang yang di dalam kegelisahan dan ketakutan itu, mereka termasuk orang-orang yang jauh dari Tuhannya. Artinya, mereka terdinding oleh diri mereka sendiri sehingga tidak sadar Allah Maha Pengasih selalu menyertainya.

Oleh karena itu orang yang jauh dari Tuhannya disebabkan ia terdinding oleh ke-ego-an dirinya tidak bisa membedakan lagi mana yang seharusnya dilakukan. Sehingga apapun yang dilakukannya bukan berdasarkan cahaya kebenaran Allah tapi semata-mata karena menurutkan hawa nafsunya.

Kita boleh optimis menjalani hidup ini dengan leluasa tetapi ingatlah jangan sampai terjebak oleh keinginan-keinginan yang melampaui batas. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Islam membenarkan manusia untuk menjadi kaya dan mencari rizki agar mendapatkan kekayaan, tetapi Islam melarang menumpuk-numpuk harta kekayaan untuk dirinya sendiri. karena pada kekayaan itu ada hak orang lain yang sudah semestinya di keluarkan.

Begitu pula Islam membenarkan manusia untuk menghibur dirinya, tetapi Islam melarang dengan cara-cara yang melampaui batas yang akan menjatuhkan martabat dirinya sendiri. Dan Islam membenarkan jual-beli sebagai sarana untuk mendapatkan rizki, tetapi Islam melarang kecurangan-kecurangan dan riba karena akan merugikan dirinya dan orang lain.

Oleh karena itu kita wajib merubah diri kita sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW : “Jadikanlah hari ini lebih baik dari hari kemarin dan usahakanlah hari esok lebih baik dari hari ini“.

Jika hari ini sama saja dengan hari kemarin berarti hidup kita sia-sia tidak ada perubahan, jika hari ini masih lebih baik dari pada hari esok berarti hidup kita dalam kerugian. Orang yang beriman sudah pasti jiwanya di dalam ketenangan, karena ia percaya Allah SWT sebaik-baiknya yang mengatur hidupnya dan memelihara serta mencukupi kebutuhannya.

Khawatir tentang masa depan adalah sesuatu yang hampir semua orang lakukan. Namun tidak peduli berapa banyak asuransi yang dibeli dengan tujuan melindungi diri dari apa yang akan datang, manusia tidak dapat mengubah kehendak Allah SWT untuk masa depan.

Nabi Muhammad SAW juga tidak bisa mengetahui masa depannya atau mengubahnya. Allah SWT berfirman dalam Alquran QS Al-A’raf ayat 188, “Katakanlah (hai Muhammad), “aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”.

Di balik kekhawatiran-kekhawatiran itu, seharusnya manusia memahami jika setan kerap memanfaatkannya. Seperti Nabi Muhammad, umat-Nya juga tidak memiliki kuasa atas apa yang terjadi di masa depan. Ketika manusia membebani pikirannya tentang hari esok, bisa jadi manusia menjadi mangsa salah satu trik setan.

Allah SWT memberi tahu dalam Alquran QS Al-Baqarah ayat 268, “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.

Dalam Surat Yunus ayat 62 dikatakan :

اَلَآ اِنَّ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ

Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

 

Source :

Optimis di Dalam Menjalani Hidup

Semoga bermanfaat…

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *