Pemprop Jabar Canangkan Program Nihil Stunting

Share posting

Oleh: Ghani Purnama

Wakil Bupati H. Erwan Setiawan. (Foto: Istimewa – grahabignews.com)Sumedang – Wakil Bupati H. Erwan Setiawan menghadiri Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) Provinsi Jawa Barat Tahun 2022, yakni di Ballroom The Trans Luxury Hotel Bandung.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Wahidin, dalam laporannya menyebutkan sosialisasi bertujuan untuk mendapatkan penguatan komitmen pimpinan daerah dan jajarannya dalam upaya penurunan angka stunting.

“Dengan demikian, seluruh kepala daerah selaku Ketua Pengarah beserta tim percepatan penurunan angka stunting di wilayahnya akan memiliki arah gerakan yang sama, pemahaman yang sama dan komprehensif bagaimana menurunkan angka stunting sejalan dengan RAN PASTI,” katanya.

Dijelaskan Wakil Gubernur Jabar, H. Uu Ruzhanul Ulum, saat membuka kegiatan meminta seluruh kepala daerah untuk turut mendukung program nihil stunting baru di Jawa Barat dengan tidak bertambahnya stunting di daerahnya masing-masing.

Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) Provinsi Jawa Barat Tahun 2022. (Foto: Istimewa – grahabignews.com)

“Kalau di kabupaten/kota (stunting) tidak bisa dikurangi bahkan selalu bertambah, maka Jabar pun akan seperti itu. Saya minta kabupaten/kota yang belum memiliki tim percepatan penanganan stunting agar segera membentuk secepatnya,” ucapnya.

Selain mengeluarkan Pergub, ia pun meminta agar seluruh pihak terlibat untuk ‘mengeroyok’ program penanganan stunting.

“Sehebat apapun program dan sebesar apapun anggaran yang dikeluarkan, kalau  tidak ada gayung bersambut dari bupati, walikota, TP PKK, insan kesehatan, dan masyarakat terutama ibu-ibu, ini tidak akan sukses,” tuturnya.

Hal serupa, diungkapkan Ketua TP PKK Jabar Atalia Praratya Kamil, pihaknya dengan 1, 4 juta kader di Jawa Barat dan jejaring Posyandu lebih dari 52 ribuan menjadi garda terdepan dalam menekan kasus-kasus stunting.

“Salah satu gebrakan kami yakni dengan menambah meja layanan di Posyandu yang semula 5 menjadi 6 meja. Yang satu ini melayani masalah-masalah khusus di keluarga atau rumah tangga, termasuk permasalahan stunting,” ungkapnya.

(Foto: Istimewa – grahabignews.com)

“Bersama BKKBN, anggota TPK yang jumlahnya 37 ribuan turun ke lapangan melakukan pendampingan khususnya terhadap 3 dari 10 program PKK yakni pola asuh, pola makan dan sanitasi. Semuanya berkomitmen Tahun 2023 Jawa Barat Zero New Stunting,” ucapnya pula.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang mengapresiasi jajaran Tim Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Subang  sehingga Sumedang mendapatkan penghargaan Terbaik Pertama Kategori Kabupaten/Kota dalam Kinerja Pelaksanaan Delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2021 dan Kategori Kabupaten/Kota Paling Replikatif Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2021.

“Alhamdulillah di Sumedang sudah lebih dulu dibentuk tim percepatan penurunan 8 stunting, bahkan kinerjanya sudah terlihat dengan meraih berbagai prestasi,” ujar Wabup.

Menurutnya, DAK dari pemerintah pusat untuk penanganan stunting di Kabupaten Sumedang diserap dan digunakan sebagaimana mestinya sehingga tidak ada silva.

“Saya pastikan di Sumedang tidak seperti itu (ada silva). Sesuai arahan Wagub tadi, kita bertekad di 2023 di Sumedang pun zero new stunting,” tukasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *