Ketua FKDM Kab. Garut, Risan Sugiyasin, MM. Hadiri Rakor Bidang Kewaspadaan Dini, Kerjasama Inteljen Pemantau Lembaga/Orang Asing Serta Penanganan Komplik Sosial Di Daerah

Share posting

Liputan Khusus

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Ketua FKDM Kab. Garut, Risan Sugiyasin, MM. Hadiri Rakor Bidang Kewaspadaan Dini, Kerjasama Inteljen Pemantau Lembaga/Orang Asing Serta Penanganan Komplik Sosial Di Daerah (foto istimewa-grahabignews.com)

Cirebon – Bertempat di Hotel Prima Cirebon Jln. Siliwangi No 107 Kota Cirebon. dilaksanakan Kegiatan Rapat Koordinasi Bidang Kewaspadaan Dini Kerjasama Inteljen, dihadiri oleh  90 orang dari Kabupaten/ Kota se-Jawa Barat dengan penanggung jawab kegiatan  Bakesbangpol Provinsi Jawa Barat.

Menurut Ketua FKDM Kabupaten Garut, Risan Sugiyasin, MM., pada GrahaBigNews bahwa kegiatan tersebut dilangsungkan selama dua hari berturut-turut, dari mulai hari Kamis sampai Jum’at (11-12/08/2022), dengan para nara sumber dari Kepala Kesbangpol Jawa Barat, Bp.Iip, Komandan Garnisun TAP II, Kolonel Inf. Sukirnan, Ketua FKDM Provinsi Jawa Barat, DR. Yayat Hidaya, Agen Madia Binda Jabar, DR. Iwan Nuriana, S.Sos.,SMn.,M.A.B.,  Agen Madya Binda Jabar, Iwa Kartiwa, para Kabankesbangpol  Kabupaten/ Kota  se-Jawa barat, para Ketua FKDM Kabupaten/Kota Se- Jawa Barat, dan undangan lainnya.

Seperti biasanya kata Risan bahwa susunan acara pada kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan, menyanyikan Lagu Indonesia Raya, laporan Panitia Penyelenggara, sambutan Kabanjesbangpol provinsi,  Penyampaian materi dari para nara sumber, diskusi deklarasi bersama kesiapsiagaan Daerah Provinsi Jawa Barat, dan pemaparan materi.

Lebih lanjut dikatakan Risan Sugiyasin, pada pemaparan materi yang disampaikan dari Binda Jawa Barat, DR. Iwan Nuriana,S.Sos, S.Mn, M.A.B., ada 4 point penting diantaranya bahwa Indonesia dinilai berhasil dalam penindakan terhadap terorisme.program penindakan yang terdiri dari kebijakan keamanan dan penindakan hukum sering disebut pendekatan keras (hard apparoach).

Ketua FKDM Kabupaten Garut, Risan Sugiyasin, MM. pada kegiatan Rakor Bidang Kewaspadaan Dini, Kerjasama Inteljen Pemantau Lembaga/Orang Asing Serta Penanganan Komplik Sosial Di Daerah (foto istimewa- grahabignews.com)

Ditandaskan oleh DR. Iwan Nuriana lanjut Risan keberhasilan itu belum diikututi dengan  keberhasilan  dalam bidang pencegahan, ancaman, terorisme, dan  radikalisme masih nenghatui masyarakat karena dalam bidang penindakan harus diikuti dengan program pencegahan pendekatan lunak (Soft apparoach).

“Point ke-3 yang disampaikan DR. Iwan Nuriana bahwa hakekat Pencegahan Terorisme dan Radikalisme. Pencegahan terorisme dan radikalisme pada hakekatnya adalah serangkaian upaya yang dilakukan agar mengantisipasi tindakan terorisme dan radikalisme yang diprediksi akan terjadi,” ungkap Risan.

Point ke-4 bahwa menurut Binda Jawa Barat adalah strategis Pelibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme,faham radikalisme dan Intoleransi di Jawa Barat.

Risan menjelaskan, bahwa pemaparan materi berikutnya pada kegiatan tersebut adalah dari Komandan Garnisun TAP II, Kolonel Inf. Sukirnan S, terkait   peran TNI Cegah terorisme, Radikalisme, dan Intoleransi, bahwa  TNI manegakan kedaulatan negara pertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila UUD 45 serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Ketua FKDM Kabupaten Garut, Risan Sugiyasin, MM. pada kegiatan Rakor Bidang Kewaspadaan Dini, Kerjasama Inteljen Pemantau Lembaga/Orang Asing Serta Penanganan Komplik Sosial Di Daerah bersama Kabid Wasdin Kesbangpol Kab. Garut, Febri Febriyanto (foto istimewa- grahabignews.com)

Kolonel Inf. Sukirnan juga memaparkan bagaimana pengaruh radikalisme global sudah diantisipasi pemerintah dengan pendekatan rencana aksi  jangka panjang dan menengah pencegahan radikalisme (PP Nomor 27 Tahun 2019) pencegahan tindakan terhadap terorisme,” ujarnya.

Lanjutnya, bahwa radikalisme yang berkembang ditengah masyarakat merupakan salah satu bentuk ancaman karena jadi cikal bakal  tumbuh aksi terorisme  tugas TNI berperan aktif  atasi penyebaran faham ini.

3 hal penting yang disampaikan oleh Komandan Garnisun TAP II, Kolonel Inf. Sukirnan S, kata Risan bahwa, TNI secara  terstruktur memiliki kemampuan menangkal radikalisme yang berkembang di masyarakat TNI hadir sampai ke desa-desa lewat mata dan telinga Babinsa termasuk Pers.

Selanjutnya adalah upaya radikalisme sangat dibutuhkan untuk pengaruh radikalis deradikalis adalah sebuah langkah untuk mengubah sikap dan cara pandang yang dianggap kerap menjadi lunak toleran pluralis dan moderat.

Ketua FKDM Kabupaten Garut, Risan Sugiyasin, MM. pada kegiatan Rakor Bidang Kewaspadaan Dini, Kerjasama Inteljen Pemantau Lembaga/Orang Asing Serta Penanganan Komplik Sosial Di Daerah (foto istimewa- grahabignews.com)

Dan hal terakhir point ke-3 menurut Kolonel Inf. Sukirnan S pada kegiatan tersebut yaitu komitmen dan konsisten pemerintahan dalam memberantas radikalisme tidak perlu diragukan keseriusan mewujudkan Indonesia yang Aman damai penuh toleransi selayaknya juga didukung penuh oleh segenap rakyat Indonesia agar stabil karena tetap terjaga.

Selama kegiatan 2 hari ini sambung Risan, pihak kami juga mendapatkan penyampaian materi dari nara sumber BPK, Yayat yang notabenenya merupakan Agen Madya Binda Jabar.

Yayat menjelaskan terkait Keimigrasian adalah hal ihwal  lalu lintas yang masuk dan keluar wilayah Indonesia serta pengawasannya  dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan negara.

Selanjutnya terkait kebijakan selectif (Selectif Pilicy) dengan menjunjung tinggi hak azasi manusia yaitu bahwa berdasarkan kebijakan dimaksud serta dalam rangka melindungi kepentingan nasional hanya orang asing yang memberikan manfaat serta tidak membahayakan keamanan dan ketertiban umum.

Nara smber BPK juga menjelaskan terkait dasar hukum dari materi yang disampaikannya yaitu  ayat 2 huruf a. Pengawasan terhadap warga negara Indonesia yang mimohon dokumen perjalanan keluar atau masuk wilayah Indonesia dan yang berada di luar wilayah Indonesia.

“Selanjutnya disampaikan oleh BPK dalam ayat 2 hurup b pengawasan terhadap alur lalu lintas orang asing yang masuk atau keluar wilayah Indonesia serta pengawasan terhadap keberadaan  dan kegiatan orang asing di wilayah Indonesia,” jelas Risan.

Sedangkan pemaran dari Binda Jabar yang disampaikan oleh Iwa Kartiwa, terkait Indetifikasi Kerawanan Pemilu didalamnya menyangkut  sistim Pemilu serentak, sengketa administrasi, gugatan,  pemalsuan data, kampanye terselubung,  komplik horizontal, komplik vertical, komplik politik, kampenye hitam, ketidaksiapan secara teknis, penyerangan terhadap kantor, penyuapan, pengancaman,  tunduk terhadap salah satu Paslon/        tidak netral.

“Alhamdulillah, selama kegiatan berlangsung semuanya berjalan lancar, dan kondusif. Kami dari FKDM Kabupaten Garut mengucapkan terimakasih pada semua pihak terutama Bapak Kaban Kesbangpol Garut dan panitia penyelenggara Bakesbangpol Jawa Barat serta para nara sumber, sehingga kami bisa saling bertukar pikiran, menambah wawasan, dan bersilaturahmi,” pungkas Risan Sugiyasin selaku Ketua FKDM Kabupaten Garut.

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *