Warga Tegalnangklak Pasti Bisa Lebih Sejahtera Dengan Gotong Royong

Share posting

Oleh : Laela

Tedi Sutardi, SH ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Peduli Rakyat Indonesia (GPRI) (foto oleh Laela-grahabignews.com)

Purwakarta –  Hikmah untuk warga sekitar terowongan Tunnel 2 Kereta Cepat di Kampung Tegalnangklak, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, sejak kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beberapa waktu lalu ke Purwakarta dalam rangka peninjauan proyek terowongan Tunnel 2  Kereta Cepat, satu persatu permasalahan warga sekitar yang tidak jauh

dari terowongan terkuak. Demikian disampaikan Tedi Sutardi, SH ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Peduli Rakyat Indonesia (GPRI) kepada media, melalui seluler, Senin (25/8/2022).

Pernyataan Tedi di benarkan salah seorang relawan kemanusiaan di Purwakarta yang sejak lama di ketahui bahwa GrahaBigNews  tidak asing dengan kiprahnya, tidak mau di expos identitas tapi apa yang disampaikan ketua GPRI itu benar adanya,”Tegas Relawan Wanita yang semangat ketika menyangkut warga miskin dan perlu bantuan.

Dikatakan relawan itu, sudah ada perkembangan persoalan di Tegalnangklak, diantaranya, Suminar seorang ibu muda dari 4 orang anak mengaku, senang anaknya sehat-sehat termasuk anaknya nomor tiga yang berhasil dioperasi karena penyakit hernia, awal mula keberadaan mereka diketahui awak media saat liputan di wilayah itu, di hari kunjungan Presiden beberapa waktu lalu.

Saat itu, Suminar terlihat ketika akan membeli beras ke warung terdekat guna memberi makan anak-anaknya yang tinggal di sebuah rumah panggung bolong-bolong, anaknya nomor 3 yang hari itu masih menderita karena penyakit hernia, tampak jalannya sangat pelan, terkadang merangkak dan kesulitan ketika ingin  mengejar saudaranya, saat ini anak kecil itu sudah dapat berlari, usianya sekitar 3 tahun, punya dua Kakak dan satu Adik.

Perbaikan kehidupan dirasakan mereka, menjelang idul Fitri, ibu itu menerima bantuan uang dari pemerintahan desa setempat. Semoga hari-hari selanjutnya semakin baik, mendapat bantuan pemerintah layaknya warga miskin lain, dan kesempatan berkarya dengan bantuan gotong royong semua pihak terkait yang sudah kewajiban sesuai program pemerintah,”Harap Relawan wanita yang tidak asing bagi banyak TNI di Purwakarta tersebut.

Menurut Relawan itu, Tedy M. Taufik  biasa dipanggil Ade, Kepala Desa Bunder banyak mendapat acungan jempol karena terbukti cepat tanggap setelah komunikasi dan koordinasi lancar menyangkut warganya.

“salut untuk kepala Desa Bunder, banyak sudah keberhasilan pembangunan termasuk jika diketahui warganya perlu bantuan, kepala desa bergerak cepat, yang disayangkan sikap warga ada yang masih bingung ketika harus berbuat untuk peduli warga lainnya yang memerlukan bantua dengan berbagai alasan, takut atau sumber daya masyarakat yang kurang di era digital seperti sekarang,”Jelasnya.

Terimakasih untuk pekerja sosial yang tanpa pamrih, seperti Ibu Lestari yang sudah membawa Putra ibu Suminar dan warga lainnya ke rumah sakit dan pulang ada perkembangan sehat. Ibu Lestari tidak asing bagi banyak warga yang sudah terbantu, beliau pantas mendapat reward atau penghargaan atas dedikasinya selama ini, sungguh membawa harum Dinas Sosial dan Bupati Purwakarta, memilikinya siap dilapangan sungguh Purwakarta punya wanita Istimewa seperti ibu Lestari,”Ungkapnya.

Selain untuk ibu Lestari, terimakasih untuk semua pihak-pihak terkait yang selalu dekat dengan warga, terutama mereka warga miskin yang memerlukan bantuan, semoga terus berpacu mendukung warga untuk lebih kreatif meningkatkan sumber daya yang kondusif dan peduli satu sama lain akan membuahkan hasil pembangunan lebih baik,” terangnya.

Harapan banyak pihak yang peduli lainnya termasuk banyak insan media, Perkembangan bantuan untuk warga yang tempat tinggalnya terdampak dari proyek kereta cepat, bantuan bukan hanya sekedar uang bising dari kegiatan proyek itu dengan besaran variasi.

Diantaranya Opa (65) warga Kampung Tegal Nangklak Desa Bunder Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta mengaku, menerima uang bising (kebisingan suara dari kegiatan proyek) sekitar tiga (3) kali menerima bantuan, masing diterimanya Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sejak proyek itu berjalan sungguh sangat tidak wajar.

Ironisnya, rumah Opa retak-retak, saat hujan besar air keluar dari belahan lantai rumahnya, sangat mengerikan ketika tanah longsoran  sampai dapur dan pinggir rumah. Opa berharap perhatian pihak pemerintah dan terkait lain. Menurutnya, pihak perwakilan dari proyek tersebut jangan cuma datang dan memberi tanda untuk catatan saja yang dirasa lambat menyelesaikan persoalan ini.

Warga perlu keamanan yang nyaman layaknya hidup ditempat tinggal dengan normal, warga membutuhkan perhatian guna mendapatkan hak semestinya dengan wajar dan adil. Menurut Opa, sampai saat ini belum pernah mendapat bantuan dari program pemerintah selama pandemi Covid 19.

” Tidak mendapat bantuan dari program pemerintah seperti warga lain selama pandemi Covid 19, ada yang lebih mampu  menerima bantuan,” jelas Opa.

Terlepas dari bagaimana tekhnis selama ini berjalan, jelas sudah rahasia umum, tidak mau menyalahkan siapapun, yang penting perbaikan dengan transparan tugas dapat di pertanggungjawabkan sesuai dengan yang diamanahkan, tolong jika ada bantuan buktikan, semoga warga yang berhak benar-benar terbantu.

Masih ada permasalahan warga lain yang tidak jauh letak rumahnya dari terowongan tunnel 2 dimana Presiden pernah meninjau itu, soal pendidikan terdapat anak siswa salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Purwakarta tidak sekolah karena tidak paham sistem Daring/On Line di era pandemi Covid 19 yang saat ini belum dinyatakan resmi selesai oleh Pemerintah.

Tidak bisa mengikuti pelajaran sehubungan sumber daya dan komunikasi serta koordinasi antara pihak sekolah dan keluarganya yang tidak berjalan baik. Orang tua tidak begitu paham baca tulis dan tidak mengerti bagaimana ia berbuat semestinya, menyebabkan anak tidak sekolah.

Karena satu hal dan lainnya pihak sekolah menyarankan untuk pindah ke sekolah lain, mencari sekolah lain tidak mudah, bahkan ada yang mentah-mentah menolaknya karena tidak mau di cap sekolah buangan.

Ironisnya di negara merdeka ini persoalan warga miskin yang anaknya ingin menuntut ilmu tidak selalu semudah balik telapak tangan. Jika komunikasi dan koordinasi tidak lancar tidak semua kasus anak putus sekolah bisa segera teratasi, tidak semua kasus karena kenakalan atau malas siswa , adakalanya sumber daya orang tua dan kurangnya kepekaan pihak sekolah terlepas lambat atau lalai membuat anak dilema.

Apalagi jika masih ada oknum pendidik dengan kata bijak dan manis tapi masih ada yang terlihat kaku, cuek bahkan raut muka tidak bersahabat membuat para orang tua yang sumber daya kurang menjadi takut dan bingung antara pasrah dan harapan, harus ada perantara pihak lain sesuai tugas pokok pungsinya untuk berperan.

Sebuah negara dengan para pegawainya, para pekerja sosial, relawan dan lainnya termasuk warga yang peduli bisa berperan aktif saling mendukung pembangunan nyata tanpa harus menyalahkan siapapun dengan kekurangan dan kelebihan yang ada, kekurangan masa lalu bisa kita upayakan perbaikan kemudian dengan tulus.

Bersama pasti bisa, dukung Purwakarta realisasikan istimewa untuk semua agar bukan seolah untuk segelintir karena kesempatan dan kedekatan. Berperan partisipasi membangun terhambat  karena cemburu sosial merugikan banyak pihak termasuk generasi kemudian, hilangkan praduga yang belum pasti.

Mari positif untuk semua berperan sesuai pungsi atau kemampuan, hasilnya akan lebih indah mengisi kemerdekaan nyata bukan untuk segelintir yang bisa tergelincir jika selalu saling menyalahkan apalagi tidak peduli lingkungan sekitar dan lebih luas.

Indah kita indah untuk dunia, buktikan Indonesia milik seluruh warganya di manapun berada yang akan selalu kokoh jika kampung halamannya aman, nyaman, tertib, warganya hidup sehat dan semangat menempuh pendidikan baik formal atau non formal sesuai bidang pilihannya yang dapat berguna untuk diri, keluarga, bangsa dan negara, cinta kasih sayang untuk semua sesuai norma bukan rekayasa luar biasa indah dan sehat mengisi kehidupan sebagai warga negara yang kokoh kuat karena bersatu.

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *