BOP PKBM Alami Peningkatan, Kadisdik Garut Apresiasi Perhatian Bupati

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut (Kadisdik), Ade Manadin, M.Pd ketika memberikan sambutan pada acara Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen Sekolah Non Formal/Kesetaraan (PKBM), di Ballroom Hotel Harmoni, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin (12/9/2022). (foto oleh Diskominfo Garut-grahabignews.com)

Garut – “Yang kita hadapi bukan anak kecil tetapi orang dewasa, gaya mengajarnya juga berbeda, dari pedagogi kita harus mengejar ke andragogi seperti apa model pembelajaran yang disajikan, dan PKBM ini merupakan motor penggerak pendidikan di bidang kesetaraan, dan menurutnya tidak mudah mengelola pendidikan kesetaraan ini”.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut (Kadisdik), Ade Manadin, M.Pd ketika memberikan sambutan pada acara Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen Sekolah Non Formal/Kesetaraan (PKBM),  di Ballroom Hotel Harmoni, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin (12/9/2022).

Acara dihadiri oleh Bupati, Inspektorat, BAPPEDA, Kabid SD, Kasi Kurikulum SD, Kabid PAUD &Dikmas, PARA Ketua lembaga PKBM se-Kabupaten Garut, dan jajaran Dinas Pendidikan.

Ade Manadin menjelaskan di Kabupaten Garut ini ada 238 PKBM, dengan 197 diantaranya sudah sinkron dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dan dari 197 PKBM baru 6 yang sudah terakreditasi,  meski akreditasi saat ini berbeda dengan akreditasi dulu yang   mengacu pada delapan standar pendidikan. Sedangkan saat ini  lebih ke performance sekolah, performance guru, dan performance kepala sekolah, kemudian  proses, kualitasnya, dan tatacara pengelolaanya.

“Dari 197 hanya 6 yang sudah terakreditasi, tidak menutup kemungkinan nanti ke depan bahwa prasyarat BOP (Bantuan Operasional Penyelenggaraan) itu adalah akreditasi PKBM,” jelas Kadisdik Garut.

Ade mengungkan jika di Kabupaten Garut ada sekitar 53 ribu lebih warga belajar yang ada di PKBM, di mana 14 ribu di antaranya sudah mendapatkan bantuan biaya pendidikan, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“Dari 53.334 itu yang telah mendapatkan bantuan adalah 14.227, sisanya 39.107 belum mendapatkan bantuan, 14 ribu (warga belajar) itu setara dengan 23 Miliar, Rp. 22.227.200.000 berasal dari BOP pusat dan Rp. 1.050.000.000 setara dengan 1.250 teman-teman warga belajar disupport dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kabupaten Garut, terimakasih kepada pak Bupati yang sangat luar biasa,” ungkapnya.

Ia juga memaparkan jika bantuan untuk warga belajar ini dari tahun 2019 hingga sekarang terus meningkat, dari awalnya untuk 11 ribu warga belajar, kini meningkat menjadi 14 ribu warga belajar yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan.

“Sekarang naik ke 14 ribu terimakasih teman-teman, walaupun bagaimana ucapan cacian terhadap penyelenggaraan itu jangan kecil hati, makanya tapi tetap harus hati-hati, sebab yang lain itu tidak melihat benarnya pada kita, tapi melihat kesalahanya, ketika kita tidak hati-hati dalam mengolah pendidikan itu maka hancurlah pendidikan ini,” tandasnya.

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *