Peringati HKP ke-50, Pemkab Garut Gelar Lomba Inovasi Teknologi Pertanian hingga Lomba Ngagondang

Share posting

Oleh: Wishnoe Ida Noor

Bupati Garut, Rudy Gunawan, Saat Memberikan Sambutan Dalam Acara Pembukaan Hari Krida Pertanian ke-50 tingkat Kabupaten Garut di Taman Teknologi Pertanian, Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Selasa (22/11). (Foto : Deni Seftiana & Rahmatillah Ramadhani/Diskominfo Garut – grahabignews.com)

Garut – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, melalui Dinas Pertanian (Distan) Garut menggelar acara Peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-50 tingkat Kabupaten Garut yang dilaksanakan di Taman Teknologi Pertanian, Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Selasa (22/11/2022).

HKP Tahun 2022 yang mengusung tema “Pertanian Indonesia Siap Menghadapi Krisis Pangan Global” ini, dibuka secara resmi oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan, yang hadir secara langsung di lokasi acara.

Dalam kegiatan ini ditampilkan beberapa inovasi pertanian termasuk inovasi terhadap produk-produk Kabupaten Garut.

“(TPP) ini menjadi tempat inovasi dan sekarang kita dijadikan (lokasi) HKP (atau) Hari Krida Pertanian yang kita lihat ada beberapa inovasi termasuk produk-produk unggulan yang dilakukan, jadi ini bagus, mantap!,” ujar Bupati Garut.

Dalam kesempatan ini juga, Bupati Garut secara resmi mengoperasionalkan program upland atau kegiatan pertanian di dataran tinggi yang komprehensif, mulai dari pengembangan on farm maupun off farm.

“Alhamdulillah kami pun hari ini membelanjakan program upland itu adalah kegiatan yang dilaksanakan di daerah ketinggian di atas 1000 meter, menghasilkan tanaman holtikultura, tanamannya tumbuh dengan bagus, hasil produksinya kita sebarkan ke pemasaran yang lebih meningkatkan pendapatan dan upland didukung dengan 5 kendaraan (dan) hari ini secara resmi dioperasionalkan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Garut, Beni Yoga Gunasantika, menuturkan melalui momentum HKP ke-50 ini pihaknya akan membuktikan bahwa kesiapan pangan di Kabupaten Garut dalam menyongsong kondisi krisis pangan global yang menjadi isu dalam tema HKP tahun ini.

“Kegiatan ini (bertujuan) dalam rangka mendorong munculnya kerja yang lebih besar, karya yang lebih besar, dan inovasi-inovasi pertanian, jadi mudah-mudahan inovasi yang dilaksanakan oleh Bapak dan Ibu sekalian terutama para petani yang didukung oleh para penyuluh di seluruh kecamatan ini akan meningkatkan seluruh program kita ya terkait dengan peningkatan produksi dan produktivitas di Kabupaten Garut,” tutur Beni dalam sambutannya.

Ia menjelaskan dalam acara yang akan diselenggarakan selama 2 hari hingga Rabu 23 November 2022 ini, akan diadakan beberapa agenda seperti lomba inovasi teknologi, lomba vlog balai penyuluh pertanian (BPP), lomba cerdas cermat antar kelompok tani perwakilan dari 42 kecamatan, lomba olahan kentang, hingga lomba ngagondang.

“Masih ada lomba ngagondang pak, ini (sebagai) salah satu budaya daerah tetap kita lestarikan ya, ini salah satu budaya yang biasa dilakukan para petani, biasanya dalam rangka menghadapi musim panen, nah ini kita lombakan nanti dalam rangka melestarikan budaya daerah kita, (kemudian) ada lomba olahan kentang, jadi ini sebagai salah satu nanti peningkatan daya tambah dan daya saing Pak Bupati, bahwa kentang ini nanti disamping itu menghasilkan benih yang berkualitas, tapi juga meningkatkan daya tambah dan daya saing melalui pengolahan-pengolahan yang tadi sudah kita lihat bersama,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Garut, Endang Solihin, mengatakan jika semangat petani dalam menyambut isu krisis pangan global ini cukup responsif. Bahkan, imbuh Endang, para petani sudah mengerti tentang bagaimana menghadapi krisis-krisis ini dengan kegiatan yang sangat luar biasa.

“Bapak Bupati insya Allah Garut akan menambah komoditi-komoditi yang sifatnya pangan, yang kami lihat di survei masa depan Garut insya Allah akan terpenuhi dalam segala pangannya, ada komoditi baru yang kami banggakan selama ini adalah anggur, itu asal komoditi yang memang selama ini lagi giat-giatnya rekan-rekan petani pak, perlu bapak kepala dinas diketahui untuk diperhatikan, karena mungkin 5 tahun yang akan datang Indonesia tidak menerima impor anggur lagi, insya Allah,” tandasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *