Menutup Aib Orang Lain

Share posting

Abah Guru Sekumpul : _”tanda bahwa orang yang dibersihkan hatinya oleh Allah adalah berbaik sangka dan selalu menutup aib orang lain”

Artikel Eksklusif

Oleh : Dr., Supardi, S.H., M.H

Kepala Kejaksaan Tinggi Riau

Als. Rd Mahmud Sirnadirasa

Ilustrasi-telisik.id

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillãhirrahmãnirrahîm

Washshalãtu wassalãmu ‘alã Muhammadin wa ãlihî ma’at taslîmi wabihî nasta’înu fî tahshîlil ‘inãyatil ‘ãmmati wal-hidãyatit tãmmah, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn“.

Sahabatku yang dimuliakan Allah dengan kebaikan akhlak, ingin aku mengingatkan kembali bahwa Rasulullah bersabda:

وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا, سَتَرَهُ اَللَّهُ فِي اَلدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Barang siapa menutupi aib seorang, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat” (HR Muslim).

Jika ada seorang pemimpin yang bertanya cara menjadi seorang pemimpin yang baik, maka jawabannya adalah: bacalah sirah nabawi. Sebab semua karakter pemimpin yang baik, ada di dalam diri Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad mempunyai karakter mulia kepada tamunya, meskipun tamu itu kafir (kafir dzimmi, bukan kafir harbi). Ijinkan aku menceritakan sebuah kisah di dalam kitab al-Matsnawi karya Jalaluddin Rumi. Berikut kisah lengkapnya.

Dikisahkan beberapa orang kafir memohon dengan sangat merendah kepada nabi Muhammad agar diberikan penginapan dan makanan. Permohonan mereka yang sangat merendah membuat hati Nabi Muhammad tersentuh. Nabi Muhammad memutuskan memanggil para sahabatnya dan meminta mereka untuk menyambut orang-orang kafir ini sebagai tamu. Sebagai tuan rumah yang baik tentunya akan memberikan tempat dan makanan terbaik untuk tamunya.

Setiap sahabat memilih satu orang kafir untuk diajak menginap di rumah mereka, namun ada satu orang kafir yang tidak dipilih oleh para sahabat. Orang kafir tersebut berperawakan besar sehingga membuat para sahabat takut (mungkin juga di dalam pikiran mereka orang ini pasti gembul jadi takut menghabiskan jatah makan di rumahnya).

Akhirnya Nabi Muhammad sendiri yang menyambutnya sebagai tamu. Sikap ini yang perlu dicontoh oleh pemimpin saat ini. Nabi Muhammad sebagai pemimpin memutuskan mengambil tugas yang paling berat (menjamu orang kafir yang tidak dipilih oleh para sahabat).

Di rumah, Nabi Muhammad memiliki tujuh ekor kambing betina untuk memenuhi kebutuhan susu sehari-hari keluarganya. Orang kafir yang menjadi tamu nabi Muhammad, menyedot habis semua susu dari tujuh ekor kambing tanpa sisa setetes pun untuk keluarga Nabi Muhammad.

Setelah kekenyangan, orang kafir tersebut memutuskan langsung tidur di kamar. Nabi Muhammad juga menyiapkan kamar terbaik untuk tamunya. Ketika orang kafir telah tertidur dengan pulas, salah satu pelayan perempuan mengunci kamar tempat orang kafir tidur.

Di pertengahan malam, orang kafir terbangun karena merasakan perutnya mulas dan ingin buang air besar. Sialnya pintu telah terkunci dan Ia sudah tidak bisa menahan lebih lama lagi. Tanpa rasa malu, ia keluarkan kotorannya di selimut yang diberikan Nabi Muhammad.

Esok paginya saat Nabi Muhammad membuka pintu kamar, orang kafir merasa sangat malu dan segera melarikan diri tanpa permisi dan berterima kasih.

Nabi Muhammad menyadari hal yang telah terjadi dan memilih membiarkannya pergi untuk menjaga harga dirinya. Inilah sikap mulia seorang Tuan rumah yang seharusnya marah karena makanan telah dihabiskan tanpa sisa dan rumah yang dikotori dengan kotoran bekas buang air besar, tetapi justru memilih mementingkan harga diri tamunya. Begitulah sikap mulia Rasulullah, seorang pemimpin umat yang bijaksana.

Hal yang paling mencengangkan adalah Nabi Muhammad memilih membersihkan sendiri kotoran orang kafir tersebut. Para sahabat yang melihat kejadian itu berusaha menawarkan diri dan mencegah Nabi membersihkannya sendiri, namun beliau tetap bersikeras untuk melakukannya.

Tatkala Nabi Muhammad sedang bersih-bersih, orang kafir yang melarikan diri karena malu ternyata kembali lagi untuk mengambil jimat (berhala kecil) yang tertinggal di kamar Nabi Muhammad. Saat itulah orang kafir melihat dengan mata dan kepalanya sendiri, tuan rumah (nabi Muhammad) yang seharusnya marah-marah ternyata justru membersihkan kotoran tamunya dengan wajah yang sangat tulus.

Melihat kejadian tersebut, orang kafir langsung menitikkan air mata dan seketika ingin beriman kepada nabi Muhammad dan Allah. Dengan penuh penyesalan, Ia menangis di hadapan nabi Muhammad. Nabi pun berkata,  “tangisan dan penyesalan akan membersihkan kejahatan”.

Source :

https://pasulukanlokagandasasmita.com/menutup-aib-orang-lain/

Ku tutup dengan do’a yang selalu dipanjatkan Rasulullah pagi dan sore.

«اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي، وَدُنْيَايَ، وَأَهْلِي، وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي». (صحيح ابن حبان)

Allohumma inni as’alukal ‘afiyah fid dunya wal akhirah, allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘afiyah fi dini wa dunyaya wa ahli wa mali. Allohummastur ‘aurati wa amin rau‘ati. Allohummahfazhni min baini yadayya wa min khalfi wa ‘an yamini wa ‘an syimali wa min fawqi. Wa a’udzu bi ‘azhamatika an ughtala min tahti. (HR Ibnu Hibban)

Ya Allah, aku memohon keselamatan dunia dan akhirat pada-Mu. Aku memohon ampunan dan keselamatan agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Tutupilah segala kekuaranganku, tenangkanlah hatiku, jagalah depan, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung pada-Mu dari musibah yang tak terduga.

Wallahu ‘alam

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *