Keberhasilan Anak Berprestasi Dan Ibu Sukses Usahanya Bukti Kinerja Pendamping PKH Di Lapangan

Share posting

Oleh: Nurlaela

 

Kegiatan Gebyar Program Keluarga Harapan Kab. Purwakarta Tahun 2023. (Foto: Nurlaela – grahabignews.com)

Grahabignews.com, Purwakarta – Kegiatan Gebyar Program Keluarga Harapan (PKH) benar-benar membuktikan hasil kinerja mereka, para pendamping yang bertugas dilapangan.

Terbukti ada anak-anak yang berhasil dan berprestasi serta ibu-ibu yang dengan sukarela keluar, setelah berpenghasilan cukup dan membuktikan peningkatan keberhasilannya.

Hal tersebut dibenarkan Agus, Koordinator Ketua PKH Se-Kabupaten Purwakarta di Area Wisata Cikao Park, Purwakarta, Kamis (15/6/2023).

Menurutnya, sesuai bidang yang dimiliki peserta menjalankan usahanya, salahsatu contoh, seperti berhasil sebagai penjual makanan kuliner yang sudah mampu menghidupi keluarga dengan hasil usahanya yang semakin maju, mereka keluar dengan sendirinya dari kepesertaan PKH.

(Foto: Nurlaela – grahabignews.com)

Di acara ini yang di tampilkan sebagai pilot projek saja, sebenarnya sudah banyak yang berhasil dilapangan dengan kesadarannya sendiri dari program ini, guna memberikan kesempatan kepada yang lainnya yang lebih membutuhkan untuk masuk dan menjalankan sesuai program untuk peningkatan perekonomiannya,” terang Agus.

Variatif tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Purwakarta, Sebanyak 43 ribu jiwa ( 4,7 persen)  dari jumlah penduduk Kabupaten Purwakarta, menurut Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) masuk sebagai Keluarga Penerima Manfaat pada Program Keluarga Harapan (KPM PKH).

“Tersebar di seluruh desa dan kelurahan yang ada di Purwakarta, Jumlahnya cukup variatif, dikisaran 200 sampai 2000 KPM di tiap desa dan kelurahan,” ungkap Koordinator itu.

(Foto: Nurlaela – grahabignews.com)

Bantuan harus dimanfaatkan betul oleh setiap penerima manfaat  guna mendorong penerima manfaat  bisa bekerja keras dan berusaha.

Bantuan sosial berupa biaya kesehatan, pendidikan dan usaha dalam PKH tidak diberikan secara cuma-cuma. Program Kementerian Sosial ini bisa dicabut apabila KPM, tidak menjalankan secara profesional.

“Ya, jika anak tidak sekolah atau angka tidak masuk sekolah tinggi di wilayah tersebut, PKH akan dicabut. Kriteria warga KPM hasil pendataan BPS dan research pihak Dinsos setempat,” jelasnya.

(Foto: Nurlaela – grahabignews.com)

Terang Agus, Apabila ada anak yang tingkat kehadiran ke sekolahnya buruk, bantuan akan distop. Anaknya harus sekolah. “Dari kegiatan ini kemudian di evaluasi, apakah ada kekurangan dan lainnya, kemudian kita pelajari guna peningkatan lebih baik kedepannya,” ucap Agus.

Kasie Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos PPPA Purwakarta, Yuyun Hasanah menerangkan, tanggung jawab warga KPM terkait kesehatan. Kewajiban mengingat kesehatan balita dan ibu hamil tiap minggu untuk mengunjungi Posyandu.

(Foto: Nurlaela – grahabignews.com)

“Pemberdayaan KPM kami memiliki 83 pendamping PKH untuk mengawal program ini sampai tuntas tepat sasaran dan mampu dirasakan langsung oleh masyarakat,” ungkapnya.

PKH diberikan menilik indikator kemiskinan, berdasarkan kategori masyarakat paling bawah. Di Purwakarta terhitung 82 ribu warga miskin (sumber BPS), keikutsertaan PKH sebanyak 43 ribu jiwa. “PKH menyasar kategori masyarakat paling bawah,” pungkasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *