Tim Verifikasi di sambut Dodombaan dan Senam Harum Madu Desa Mekarsari
Oleh: Rudi Herdiana
grahabignews.com, Garut – Program Harum Madu Desa Mekarsari Kecamatan Bayongbong yang diprakarsai oleh Kelompok Perempuan Peduli Pangan (KP3) Desa Mekarsari, merupakan salam satu peserta lomba Harum Madu tingkat Kabupaten.
Hari ini, Selasa (18/07) KP3 Desa Mekarsari kedatangan Tim Verifikasi Lapangan Lomba Harum Madu Tingkat Kabupaten yang disambut dengan kesenian Dodombaan serta Senam Harum Madu.
Ketika diwawancarai, Ketua Tim Verifikasi, Ade Suryana menjelaskan, bahwa hari ini Proses penilaian dimulai dari penilaian administrasi kelembagaan, verifikasi lapangan, kemudian presentasi dari delegasi tim Harum Madu itu sendiri.
Selanjutnya, kami langsung ke lapangan, terkait verifikasi lapangan mengenai pendistribusian program Harum Madu dari rumah bibit ke lokasi tanaman demplot sampai pendistribusian ke rumah-rumah pekarangan warga.
“Untuk Program Harum Madu di Desa Mekarsari Kecamatan Bayongbong, semoga dapat mempunyai nilai hasil verifikasi yang bagus,” tutur Ade.
Adapun point penilaian itu sendiri, diantaranya terkait kelembagaan yaitu legalitas kelompok harum madu, pembukuan administrasi dan pendanaan, baik secara swadaya maupun pendanaan dari Pemerintah setempat (Desa).
Sementara terkait prasarana, adalah harus ada rumah bibit sebagai lokasi produksi bibit yang nantinya disebar di demplot yang dikelola secara bersama-sama oleh KP3. “bibit di Deplot tersebut, harus disebarkan ke rumah warga,” pungkasnya.
Dikatakan Linda selaku Ketua KP3 Desa Mekarsari, bahwa ketahanan pangan berkelanjutan, artinya ketahanan pangan harus kita kembangkan. Harapannya, dengan diikutsertakan sebagai peserta lomba, tentu berharap menjadi juara.
Untuk kedepannya, lanjut dia, pihaknya akan terus mengembangkan dan memajukan Harum Madu ini yang merupakan program Pemerintah. “Insya Allah, akan berkelanjutan dan mengembangkannya,” imbuhnya.
Program ke depan, tentu bakal buat gebrakan juga inovasi baru, yaitu mengembangkan selain mengembangkan pembibitan sayuran, juha akan mengembangkan pembibitan bunga anggrek atau tanaman hias lainnya.
“Alhamdulillah dukungan dari pemerintah setempat bagus dan mendukung, namun karena anggaran Dana Desa hingga sekarang belum cair. Jadi selama ini, anggaran program Harum Madu dilaksanakan secara swadaya,” pungkasnya.
