Sekda Apresiasi Inisiatif Anak Muda Dukung Perubahan Positif di Kab. Garut

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Pelaksanaan pertemuan Working Group (WG) Pemangku Kepentingan Power To Youth yang bertempat di Ruang Rapat Wakil Bupati Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (6/8/2023). (Foto: Febri Noptageri/ Diskominfo Garut-grahabignews.com)

Grahabignews.com. Garut – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, memberikan dukungan penuh kepada anak-anak muda Garut yang tergabung dalam Youth Advisory Group dalam mengemukakan rekomendasi terkait permasalahan keterlibatan politik, kekerasan berbasis gender, dan pernikahan dini di Kabupaten Garut. Pertemuan Working Group (WG) Power To Youth yang berlangsung di Ruang Rapat Wakil Bupati Garut pada Rabu (6/8/2023) menjadi wadah untuk membahas solusi-solusi yang diusulkan oleh generasi muda.

Dalam pertemuan ini, Sekda Nurdin Yana mengapresiasi langkah anak-anak muda dalam memberikan rekomendasi yang bersifat regulatif dan eksekusi terhadap permasalahan tersebut. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan keterlibatan politik generasi muda dalam proses penetapan kebijakan, mengatasi kasus kekerasan berbasis gender, dan mengurangi fenomena pernikahan dini.

“Ini nih yang ini juga sangat penting, sebenarnya kita juga tidak melepas mereka, kita juga ada di situ, hanya memang form-nya yang sangat berbeda, yang kedua menyangkut masalah kasus kekerasan berbasis gender itu yang terjadi yang mereka alami, mungkin lingkungan dari mereka,” ucapnya.

Nurdin Yana menjelaskan bahwa rekomendasi dari Youth Advisory Group ini akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah Garut untuk mengambil langkah-langkah yang efektif dalam menangani masalah tersebut. Ia juga menyoroti tanggung jawab pemerintah pusat terkait penutupan aplikasi judi online dan berharap hal ini dapat menjadi konsumsi dalam rapat pimpinan daerah.

“Bagaimana peran teman-teman di Kemenag seperti itu, terhadap tingginya itu pergaulan sosial yang menyebabkan ke arah negatif, ini juga fenomenanya seperti itu dan muncul seperti fenomena gunung es, tapi artinya mereka sampai kepada kita, inilah yang akan menjadi catatan kita,” tambahnya.

Nurdin mengatakan, terdapat dua rekomendasi yang disampaikan oleh para anak muda salah satunya yaitu rekomendasi yang bersifat regulatif berupa larangan, imbauan, maupun edaran.

“Ada juga mungkin sifatnya treatment langsung eksekusi, artinya squad kami sebut saja di Satpol PP di situ kan bisa melakukan bentuk-bentuk operasi atau bentuk bentuk monitoring yang dilakukan secara setiap malam oleh mereka,” ungkapnya.

Ia mengimbau kepada seluruh pihak untuk menyadari dampak yang bisa ditimbulkan oleh tindakan yang tidak etis bahkan terlarang. Menurut Nurdin, tindakan hal yang tidak baik tersebut dapat berimbas kepada keluarga, sehingga hal tersebut sebisa mungkin harus dihindari.

“Mudah mudahan semua bisa menahan diri, kalau keluarlah dari konteks seperti begitu, memang tidak mudah artinya ya kita pemerintah kan tugasnya juga melakukan upaya-upaya reduksi atas persoalan itu,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Yayasan SEMAK, Rina Nurhayati, menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap rekomendasi yang disampaikan oleh anak-anak muda dari berbagai CSO di Kabupaten Garut. Program Power to Youth yang telah berjalan sejak tahun 2021 diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengakomodir permasalahan dan kebutuhan generasi muda Garut hingga tahun 2025.

“Jadi hari ini rekomendasi itu dibacakan di depan Pa Sekda, saya pikir itu merupakan bentuk kepedulian mereka barangkali terhadap situasi anak-anak muda di Kabupaten Garut, yang diinisiasi oleh kawan-kawan yang tergabung dalam eh Youth Advisory Group begitu kami menyebut nya seperti itu begitu,” ucapnya.

Ia mengatakan, bahwa beberapa anak muda tersebut berasal dari Forum Komunikasi Remaja Desa (FKRD) dari 4 desa diantaranya Desa Sukamukti, Desa Karyasari, Desa Rancabango, dan Desa Mekarjaya. Selain itu, pada Youth Advisory Group ini juga terdapat dari IPPNU, Muhammadiyah, Forum Anak Daerah (FAD), dan GenRe.

“Selebihnya juga ada kawan-kawan dari CSO yang lain yang memang mereka  berasal dari kelompok kawula muda orang-orang muda dari Kabupaten Garut,” katanya.

Ia berharap, rekomendasi yang diberikan para kawula muda ini dapat menjadi acuan serta perhatian dari Pemerintah Kabupaten Garut.

“Untuk bisa mengakomodir apa si sebenarnya permasalahan dan kebutuhan yang diinginkan oleh anak-anak muda di Kabupaten Garut begitu,” tandasnya.

Dengan kerjasama antara pemerintah daerah dan generasi muda, diharapkan Kabupaten Garut dapat mengatasi permasalahan keterlibatan politik, kekerasan berbasis gender, dan pernikahan dini demi masa depan yang lebih baik bagi kaum muda di daerahnya.

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *