Ayam Kampung Banjarwangi Erami Telur Itik

Share posting

Oleh: Masrian, S.Pd.I

 

Kang Lestari, Peternak Itik Tradisional Asal Banjarwangi. (Photo: MAsrian, S.Pd.I – grahabignews.com)

Garut – Ketika hujan mengguyur wilayah Banjarwangi, sebuah rumah yang belum selesai dibangun, tepatnya di Jalan Cibuntu Desa kadongdong. GrahaBigNews mencoba menghampiri peternak itik yang sedang berteduh sambil beristirahat, sekaligus menelisik aktifitas keseharian peternak itik secara tradisional .

Kang Lestari, peternak itik tradisional dalam kesehariannya pergi mengawal itik-itiknya mencari areal pesawahan yang sudah panen sebagai tempat itik mencari makanan.

Itik-Itik Kang Lestari Mencari Makanan di Sawah. (Photo: MAsrian, S.Pd.I – grahabignews.com)

Dari obrolan ringan, peternak itik tradisional di Desa Kadongdong sebanyak 14 orang yang tersebar di beberapa dusun. Untuk pengembangan budidaya itik, dimana para petani itik ini menetaskan sendiri dari telur itik yang dikerami oleh ayam kampung.

“Cara kami membudidayakan itik, agar berkembang biak, setiap telur itik di kerami oleh ayam kampung. Setiap ayam, mengerami telur itik antara 10 -15 telur untuk di tetaskan,” jelas Kang Lestari.

kiri-kanan: Gunawan, SP, Kang Lestari dan Ude Ruslan, SP. (Photo: MAsrian, S.Pd.I – grahabignews.com)

Kalau musim panen, lanjutnya, peternak itik tradisional ini, membudidayakan itiknya dengan cara di gembalakan (angon) ke sawah-sawah yang sudah di panen. Sementara belum masa panen padi, itik di beri pakan jagung dan dedak padi.

Aku Lestari, dirinya hanya memiliki 40 ekor itik terdiri dari itik betinanya 37 ekor dan jantan 3 ekor. “Setelah usia 5 bulan atau 6 bulan, itik mulai berproduksi, rata-rata sekitar 20 -25 telur itik per hari.

(Photo: MAsrian, S.Pd.I – grahabignews.com)

Menurut dia, telur telur itik tersebut menjadi penopang kebutuhan hidup keluarga dan bisa menyekolahkan kedua anaknya di SMK dan MTs yang ada di kecamatan Banjarwangi.

“Saya ternak itik mulai tahun 1980 sebelum berkeluarga juga beternak domba di dekat rumahnya. Alhamdulilah dari hasil ternak itik, bisa di jual ke tetangga yang membutuhkan dengan harga Rp 2000/butir, karena saat ini pangsa pasarnya tidak menentu,” pungkasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *