Aparatur Dinas PUPR Garut Tidak Kenal Libur

Share posting

Oleh: Rudi Herdiana

Kasie Konservasi dan Pengembangan SDA, Beny Nugraha (kanan) Serahkan Karung Kepada Ka. UPT PUPR Kec. Samarang, Dadan Wildan (tengah). (Photo: Rudi Herdianan – grahabignews.com)

Garut – Hujan deras yang mengguyur Kab. Garut menyibukan lembaga teknis, terutama Dinas PUPR karena harus secepatnya melakukan penanganan dampak-dampak akibat hujan.

Hal itu dialami Ka. UPT PUPR Kec. Samarang, Dadan Wildan dan Kasie Konservasi dan Pengembangan SDA, Beny Nugraha karena terjadi robohnya tanggul kirmir Cikamiri.

Areal Pesawahan yang Terkena Dampak. (Photo: Rudi Herdianan – grahabignews.com)

Meskipun di hari libur, Sabtu (11/04), mereka meski melakukan penanganan, agar aliran air ke areal pesawahan tetap lancar, sehingga tidang mengganggu perekonomian masyarakat.

Diakui Beny, dalam sepekan terakhir telah terjadi beberapa bencana longsor, banjir juga tanggul kirmir yang roboh. Salah satunya di DI Cikamiri yang roboh pada Rabu malam (08/04).

Penanganan Tanggul yang Roboh disaksikan langsung oleh Kasie Konservasi dan Pengembangan SDA dan Ka. UPT PUPR Kec. Samarang, Dadan Wildan. (Photo: Rudi Herdianan – grahabignews.com)

Diakui dia, bahwa selaku ASN di Bid. Sumber Daya Air (SDA), tentu mempunyai tanggung jawab untuk segera melakukan penanganan.

“Kami bersama UPT Kec. Samarang yang di bantu mitra air melakukan penanganan darurat berupa pemasangan karung di areal tanggul kirmir yang roboh,” jelasnya.

Penanganan Tanggul yang Roboh disaksikan langsung oleh Kasie Konservasi dan Pengembangan SDA dan Ka. UPT PUPR Kec. Samarang, Dadan Wildan. (Photo: Rudi Herdianan – grahabignews.com)

Sementara Ka. UPT Kec. Samarang, bahwa penyebab robohnya tanggul DI Cikamiri 2 sepanjang 8 m dan tinggi 1,5 adalah intensitas hujan yang tinggi pada hari Selasa dan rabu, tanggal 07 – 08 April 2020.

Jelas Dadan, penanganan hari ini, Sabtu (11/04) adalah pemasangan karung sekaligus normalisasi saluran, karena ada beberapa titik yang terjadi penyempitan saluran.

Normalisasi Saluran Akibat terjadi Penyempitan. (Photo: Rudi Herdianan – grahabignews.com)

Dengan robohnya tangggul tersebut, sebagian sawah terendam dan terhambatnya pasokan air ke pesawahan di tiga desa seluas 50 hektar, yaitu Desa Cintakarya, Kersamenak dan Desa Cibunar,

“Alhamdulillah respon masyarakat relative tinggi, sehingga sekitar 30 warga bersama Staf UPT. Kec. Samarang dapat melaksanakan kerjabakti, sehingga pekerjaan cepat selesai,” pungkasnya.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *