Tahun 2021 Penanganan Covid-19 di Kabupaten Garut Tetap Menjadi Perhatian Utama

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

 

Bupati Garut, Rudy Gunawan, memimpin Apel Gabungan terbatas yang digelar di Lapang Sekretariat Daerah (Setda) Garut, tepatnya di Jalan Pembangunan, Kabupaten Garut, Senin (4/1/2020). (Foto : Deni Septyan/Diskominfo Garut-grahabignews.com)

Garut – Penanganan Covid-19 di Kabupaten pada tahun 2021 tetap menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan, dalam Apel Gabungan di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda) Garut, tepatnya di Jalan Pembangunan, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (4/1/2020).

“Ini mengenai Covid-19, Covid-19 menjadi perhatian utama kita, dan menjadi kewajiban kita, kemarin sudah dibuatkan perencanaan, termasuk penganggarannya. Kita tetap melakukan langkah-langkah dalam rangka, pelaksanaan tracking, tracing, dan sekarang ada treatment, itu mengacu kepada, peraturan Menteri Kesehatan sekarang, karena yang diperiksa itu yang bergejala,’’ ujar Rudy.

Rudy juga menyampaikan berdasarkan laporan dari Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P)Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, di Garut ada sekitar 20 ribu orang yang terpapar Covid-19.

“Banyak yang  tidak bergejala tetapi kontak erat, positif tapi sehat sendiri, ini hebatnya, mungkin banyak sekarang yang berkeliaran, kata Kabid P2P mungkin ada di Garut ini sekitar 20 ribu yang terkena positif, tapi sekarangkan yang sudah positif, keluar masuk, keluar masuk, keluar masuk,” ucapnya.

Pihaknya, lanjut Rudy, akan menyiapkan langkah-langkah konkret khususnya menghadapi vaksinasi yang akan segera dilaksanakan. “Tetap ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, apalagi hal yang berhubungan dengan bagaimana kita menyiapkan langkah-langkah kongkrit, untuk menyiapkan pusat layananan kesehatan, menghadapi pelaksanaan vaksinasi,” tambah Rudy.

Bupati Garut menyarankan Dinas Kesehatan Garut untuk melakukan study banding ke Kota Depok, yang sebelumnya telah melakukan simulasi vaksinasi. “Pada waktu beliau (Gubernur Jabar, Ridwan Kamil) mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Garut, beliau sudah melakukan dan memimpin langsung masalah simulasi di Kota Depok, katanya tidak sesederhana itu, ini juga boleh Dinas Kesehatan, dr. Leli (Sekretaris Dinkes), pergilah ke Depok ke sana study banding, boleh study banding asal pertanggung jawaban keuangannya ada,” sarannya.

Menurut Rudy, persiapan vaksinasi ini harus dipersiapkan dengan baik termasuk dengan persiapan dari alat-alat yang dibutuhkan. “Jadi ini harus dipersiapkan betul, apa yang harus dibeli hal-hal yang berhubungan dengan (contohnya) beli kulkas minimal 70 derajat beli, sesuai dengan e-katalog, supaya tidak pusing, ada yang nawarkan tidak, kalau ada katalog provinsi belinya merek apa beli, supaya aman, kata BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) merek apa itu (yang dibeli), kata Dinkes merek apa, kata WHO (World Health Organization) merk apa itu yang dibeli, harganya sesuai dengan e katalog titik beres tidur nyenyak.” pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *