Kang Asep Memilih Menjadi Pengusaha Pengadaan Domba Garut Daripada Pengusaha Kontruksi ?

Share posting

Wawancara Eksklusif

Oleh : Abah Litbang

Kang Asep Memilih Menjadi Pengusaha Pengadaan Domba Garut Daripada Pengusaha Kontruksi ? (kang Sep berkaos hijau bersama peternak Domba lainnya-foto oleh Abah Litbang-grahabignews.com)

 

Garut – Asal muasal Domba Garut serta terbentuknya Domba Garut yang mempunyai nama besar di Nusantara, Domba Garut menurut cerita para   penggemar dan peternak,  ini berawal dari hasil pesilangan tiga jenis RAS  Domba, yaitu Ras Asli Priyangan / Garut, Domba Merino dan Domba Kaapstad.

Pada tahun 1864 Pemerintahan Kolonial Belanda mulai memasukan Domba Ras MELINO yang pemeliharaanya di percayakan kepada KAEFHOL pada th 1869 dipindahkan ke Garut serta disebarkan ke beberapa wilayah penggemar dan Pemelihara Ternak Domba, antara lain kepada Bupati Limbangan Garut sebanyak satu pasang, dan paninpen satu ekor Domba Pejantan Ras Malino yang pada saat itu kebetulan memiliki seekor Ras Domba Kaapstad.

Serta di edarkan ke Daerah kab Sumedang dan Kabupaten Bandung. Hasil persilangan Domba Ras Priyangan dan Domba Ras Melino di silangkan lagi dengan Domba Ras Kaapstad,  maka Lahirnya  Nama DOMBA GARUT

Menurut Cerita dari mulut kemulut Domba Garut disebarkan dari mulai tahun 1926 sebelum Negara kesatuan Republik indonesia Merdeka.

Dengan kurun waktu yang panjang, keberadaan Domba Garut tetap menjadi Primadona kota Dodol yg dulu pernah mendapat julukan kota PARIS PAN JAVA.

Salah seorang anak muda yang memilih jadi pengusaha pengadaan Ternak Domba Ras Domba Garut ketika di temui GrahaBigNews di rumahnya di kp. kudang Rt.02 / 02 Kelurahan Lebak Jaya Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut , Kang Asep menuturkan mulai merintis jualan Domba dari th 2010 sesudah keluar sekolah.

“Semasa sekolah pun saya suka ikut membantu Bapak baik belanja ke petani atau kepasar, berusaha jualan domba ini sudah turuntumurun dari mulai kake saya alm. Haji Oyo Sunaryo dan bapa saya beserta saudara-saudara yang lainnya,” ungkap Asep.

Dirinya mengaku generasi ke tiga dan bapak pun masih ada, masih aktip berjualan domba serta membimbing dirinya beserta adiknya.

Kenapa Memilih jadi Pengusaha di bidang Peternakan Domba tidak memilih jadi pengusaha Kontruksi dan lainnya?

Dengan senyum dan tutur kata yang santun, Asep menjawab dan balik bertanya, “apa salah saya berjualan Domba?”.

Menurutnya, baha Domba Garut itu mempunyai sejarah dan riwayat yang panjang, karena Domba Garut terbentuk dari ide pemerintahan Kolonial Belanda yang ingin menjadikan Domba Priyangan menjadi Domba yang Khas yang tidak ada bandingnya dan trbukti sampai sekarang, nama Domba Garut masah menjadi idola Penggemarnya.

Kang Asep bersama istri dan putrinya (foto istimewa-grahabignews.com

“Saya ingin sll dekat dengan masyarakat kecil yang selalu dekat dengan alam dan cinta pada alam yang hidup penuh kesederhanaan.  Daerah-daerah Di Jawa Barat hampir semua Kabupaten dan kota sering membeli dari saya ter masuk balai-balai Penangkaran pembibitan Domba, bahkan daru Provinsi Banten, Jateng, Jatim dan Bali pun suka ada yang pesen ke saya,” ujarnya.

Apa yg kang Asep suka Hidup dengan petani?

Petani Peternak itu hidupnya unik, kalau orang kota mengenal BANK dan ATM, tapi kalau peternak Petani hanya Mengenal TERNAK DOMBA DAN TAMBANG dalam arti kata Tambang ATM nya DOMBA duit-nya, ungkapnya.

“Cukup ikatkan tambang pada leher Domba dan terus Domba di bawa ke pasar, jadilah Uang. Itu keistimewaan Petani peternak,”  tuturnya.

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *