Hari Perempuan Sedunia Adalah Gambaran Perjuangan Perempuan Dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender

Share posting

Oleh : Yani Supriatna, SP., MP.

Garut – Berikut ini pandangan dan ungkapan Ketua DPC. PDI Perjuangan Kabupaten Gaeut, Yudha Puja Turnawan tentang  perempuan yang dikatakannya, bahwa perempuan adalah gambaran perjuangan  dalam mewujudkan keseteraan gender.

Sejarah Hari Perempuan Sedunia bermula dari aksi unjuk rasa pada 8 Maret 1909 dan dirintis oleh kaum sosialis di Amerika Serikat…dimana aksi unjuk rasa itu untuk mewujudkan hak politik, hak memilih, serta hak jabatan publik untuk perempuan.

Namun saya tak akan membahas panjang tentang sejarah kenapa 8 maret ditetapkan menjadi Hari Perempuan Sedunia, saya justru ingin kita mengingat sosok perempuan Indonesia di jaman penjajahan kolonial belanda yang telah aktif berjuang mewujudkan kesetaraan gender…sebut saja Raden Ajeng Kartini, yang menjadi ikon bagi emansipasi perempuan Indonesia….kemudian ada Dewi Sartika Perempuan kelahiran Cicalengka, Bandung, 4 Desember 1884 ini merupakan tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan di Indonesia.

Dewi Sartika mendirikan Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung. Sekolah tersebut kemudian direlokasi ke Jalan Ciguriang dan berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri pada tahun 1910.

Kemudian ada Maria Walanda Maramis dari sulawesi utara. Maria Walanda Maramis mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT) pada tahun 1917. Organisasi ini didirikan untuk memperjuangkan pendidikan perempuan, khususnya ibu-ibu. Di tahun 1919, Maria berhasil memperjuangkan hak perempuan untuk punya hak suara di lembaga perwakilan Minahasa Raad.

Dan Garut harus berbangga hati kita pernah memiliki sosok Perempuan hebat seperti Raden Ayu Lasminingrat.

Raden Ayu Lasmingrat lahir sebelum RA Kartini dan Dewi Sartika. Raden Ayu Lasminingrat lahir lebih dahulu dari RA Kartini dan Dewi Sartika, yakni pada 1843, usia Lasminingrat terpaut 36 tahun lebih tua dari RA Kartini, yang lahir 21 April 1879 dan terpaut 41 tahun dari Raden Dewi Sartika, yang lahir 4 Desember 1884. Raden Ayu Lasminingrat adalah perempuan pelopor  yang memerhatikan dunia kepenulisan atau literasi dan pendidikan bagi kaum perempuan khususnya perempuan Sunda, tempat kelahirannya. Di abad 19 Raden ayu Lasminingrat sudah menjadi penulis, dan kepedulianya terhadap kaum perempuan adalah dengan mendirikan sakola kautamaan Istri tahun 1907…

Dan kondisi kekinian kita bisa melihat perempuan Indonesia makin banyak yang berkarya nyata…Ibu Sri Mulyani…Ibu Risma…Ibu Susi….Ibu Menlu Retno Marsudi…dan banyak lagi..

Selamat Hari Perempuan sedunia,

semoga perempuan Indonesia terus berkarya nyata dan makin berperan strategis diranah publik Indonesia.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *