KETIKA HUKUMAN ALLAH TAK BISA KAU RASAKAN

Share posting

Artikel Eksklusif

Oleh : H.Derajat


pinterest.com

Ah, alangkah sakitnya diri ini ya Allah. Bertahun-tahun sudah aku ditimpakan hukuman beratMu, namun karena sifat Kasih SayangMu seolah kenikmatanlah yang aku dapatkan padahal aku ini hanya penghayal kenikmatan dari Mu.

Ketika ku baca kisah Nabi Syuaib as dengan umatnya ini, aku sedih, namun aku ingin tersenyum, karena firman Allah kepada Nabi Syuaib ini sungguh terjadi pada kalian, ya pada kita semua yaitu hilangnya kenikmatan dalam beribadah.

TANPA KENIKMATAN DALAM BERIBADAH, SESUNGGUHNYA ENGKAU SEDANG MENJALANI HUKUMAN DARI ALLAH

Di zaman Nabi Syuaib, seorang pria datang ke hadapan Nabi, “Tuhan telah menyaksikan semua dosa yang aku lakukan. Namun karena kemurahanNya, Ia masih juga belum menghukumku.”

Tuhan lalu berkata kepada Syuaib, “Katakan pada orang itu: Engkau merasa Tuhan belum menghukummu padahal sebaliknya”.

“Tuhan telah menghukum, tetapi kau tak menyadarinya. Kau berkelana di tengah rimba tanpa tujuan. Tangan dan kakimu terikat. Kau tak lain hanyalah waja yang penuh dengan karat”.

“Semakin hari kau dibutakan oleh hal-hal spiritual. Bila api mengenai waja yang masih bersih, jelaganya terlihat seketika. Tapi dengan waja yang permukaannya amat hitam seperti milikmu, siapa yang mampu melihat betapa tebalnya jelaga itu?”.

“Ketika kau berhenti mengingat-Nya, lapisan karat itu bergerak menuju jiwamu”.

“Bila kau menulis di atas sehelai kertas, tulisan itu akan mudah terbaca. Namun bila kertas itu kau remas berulang kali, apa yang kau tulis akan sulit untuk kau baca”.

“Tenggelamkan dirimu dalam larutan pembersih karat. Hapus jelaga itu seluruhnya.”

Setelah Syuaib mengutarakan semua ini, saat itu pula mawar bermekaran di hati pria itu. Tapi ia masih bertanya, “Aku masih ingin tahu satu tanda bahwa Dia benar-benar telah menghukumku.”

Sekali lagi Tuhan, melalui lidah Syuaib, berkata, “Aku takkan menyingkapkan rahasiamu, tapi Aku akan tunjukkan sehingga kau mengerti”.

“Dalam hidupmu, kau telah banyak beramal salih. Kau sering berpuasa dan salat malam. Tapi, kau belum menikmati semua itu. Kau memiliki banyak buah, namun tak ada yang rasanya manis. Tanpa cita rasa dan benih kenikmatan, sebiji apel takkan tumbuh menjadi pohon yang penuh dengan buah. Begitu pula dengan ibadahmu, ibadah tanpa kenikmatan tak lebih dari sekadar khayalan….”

Akhirul kalam semoga Allah membukakan hatimu untuk bisa memandang wajahNya dalam tiap peribadatanmu wahai saudaraku.

Doa Memohon agar Bisa melihat Wajah Allah

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ

ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA

Ya Allah, Aku mohon kepada-Mu

لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ

LADZDZATAN NADZORI ILAA WAJHIKA

kenikmatan memandang wajah-Mu.

وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ

WASY SYAUQO ILAA LIQOOIKA

rindu bertemu dengan-Mu

فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ

FII GHOIRI DHORROO-A MUDHIRROTIN

tanpa penderitaan yang membahayakan

وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ

WA LAA FITNATIN MUDHILLATIN

dan fitnah yang menyesatkan

Artinya:

“Ya Allah, Aku mohon kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu (di Surga), rindu bertemu dengan-Mu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan”.

H.Derajat,

Pasulukan Loka Gandasasmita.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *