Kasih Allah

Share posting

Artikel Eksklusif

Oleh : Nyimas Ratnasih, S.Pd.

ilustrasi google search

Apa ada pada bicara … Hanya lukisan tanpa warna …

Apa ada pada bahasa … Hanya sebutan indah belaka …

Apa ada pada kita … Hanya hamba tak punya apa-apa.

“ Lama sekali aku mencari-Nya, tapi yang ku temui hanyalah diriku sendiri, sekarang aku mencari diriku, tapi yang ku temui hanyalah Dia. Jika kalian temui Dia, maka kalian akan terlepas dari segala sesuatu dan jika kalian terlepas dari segala sesuatu, maka kalian akan menemui-Nya. Lalu mana yang harus lebih didahulukan di antara keduanya?. Hanya Allah lah yang lebih tahu. Jika Allah menampakkan Diri maka kamu tiada, dan jika kamu ada maka Dia menampakkan diri. Lalu mana lebih dahulu? Hanya Allah lah yang lebih tahu ”.

Apabila seorang hamba tersadar daripada kesilapannya, maka ia akan berfikir dan meneliti segala nikmat yang telah di karuniakan Allah padanya, baik yang dulu maupun yang baru.

Maksud nikmat-nikmat Allah yang dulu adalah, karunia pemberian-Nya di saat kamu masih belum ada apa-apa lagi, dengan menggolongkan kamu ke dalam kelompok ahli tauhid dan menjadikan kamu beriman dan mengenal zat-Nya yang Maha Mulia. Dia telah menetapkan namamu dengan Qalam di Lawh Mahfuz sebagai seorang muslim, pada hal telah banyak manusia dari masa lampau yang telah dibinasakan oleh-Nya, dan kamu telah dipilih untuk dimasukkan ke dalam golongan terpilih, dari orang yang beriman dan selamat.

Setelah itu kamu dimasukkan ke dalam suatu umat yang terbaik dari sekalian umat, menganuti satu agama yang paling mulia dan, menjadi umat kekasih-Nya ia itu nabi Muhammad SAW.

Kemudian Dia memberimu hidayah untuk terus berpegang pada Sunnah Nabi saw,  dan memberimu petunjuk dengan syariat-Nya, serta menjauhkanmu dari kesesatan hawa nafsu. Lalu Dia memeliharamu, membelamu dan memberimu makanan serta minuman sehingga kamu dapat hidup dan berkembang.

Tapi,  sayangnya kamu membalasnya dengan tidak baik. Air Susu dibalas dengan Tuba. Kamu mengingkari segala karunia-Nya, lalai memelihara wasiat-Nya. Meskipun demikian, Allah tetap tidak membalas kejahatanmu dengan kejahatan yang serupa, malah Dia menutupinya, memaafkannya dan juga masih menyayangimu.

Sesudah itu, Dia masih tetap menunjukkan kasih-Nya terhadapmu, dengan cara memberi kesadaran atas kelalaianmu. Lalu Dia, mengingatkanmu akan banyaknya ketaatan yang masih belum kamu tunaikan dan masih terus memberimu peluang untuk kembali dan bertaubat kepada-Nya, hingga kamu diletakkan ditempat yang paling baik dan diridhai-Nya.

Dari Anas Ibn Malik r.a berkata: “Selama aku mengabdi kepada Nabi Muhammad saw, belum pernah sekalipun beliau menegur atas apa yang aku lakukan. Umpamanya mengatakan, mengapa engkau melakukan itu atau mengapa engkau tidak berbuat begini? Tapi yang biasa beliau katakan, “Begitulah yang telah ditetapkan Tuhan, dan beginilah yang telah ditentukan Tuhan.”

Dari Umar Ibn Al khattab r.a berkata: “Aku tidak pernah menghiraukan keadaanku di waktu pagi atau petang, adakah sesuai dengan kehendakku atau sebaliknya, sebab aku tidak pernah tahu keadaan mana yang lebih baik buat diriku.”

Pernah Nabi Muhammad Saw berkata kepada Ibn Mas’ud r.a: “Wahai anak hamba Allah ! kamu jangan banyak berfikir, sebab apa-apa yang ditakdirkan-Nya pasti akan terjadi. Dan makanlah apa-apa yang boleh engkau peroleh sebagai rezekimu.”

“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan kami.” QS Ath Thuur:48

Berserahlah…

Suatu ketika Rasulullah saw melihat seorang wanita bersama anaknya.

Rasulullah saw bersabda, “Mungkinkah ia melemparkan anaknya ke dalam nyalaan api ?”

Para sahabat menjawab, “Tentu saja tidak, wahai Rasulullah saw.”

Rasulullah saw bersabda, “Allah lebih menyayangi hamba-Nya yang beriman lebih dari wanita itu menyayangi kepada anaknya.”

Hanya saja, Allah swt menakdirkan pelbagai penderitaan untuk mu demi karunia dan anugerah yang akan datang sesudahnya.

Seandainya Allah swt membiarkan hamba menjalani pilihan mereka sendiri, tentu mereka tidak akan mendapatkan karunia-Nya dan tidak dapat masuk ke syurga-Nya. Segala puji bagi Allah atas pilihan-Nya yang baik. Allah berfirman,

“Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian menyenangi sesuatu padahal ia buruk bagi kalian.”

Dengan penglihatan mata hati yang sempurna, tentulah hidup ini menjadi semakin jelas. Dan dengan jelasnya hidup, tentunya perjalanan kita menempuhnya menjadi lebih lurus dan lancar.

Pemberian Tuhan yang telah anda terima mengingatkanmu kepada-Nya, sehingga anda lebih bersedia menerima hukum ketetapan-Nya. Sebagai mana Dia telah menetapkan untukmu sesuatu yang anda sukai, anda juga mesti bersabar menghadapi sesuatu yang Dia sukai.

Sebab, sabar menerima ketentuan Allah akan mendatangkan ridha-Nya. Kerana itulah mereka rela memikul beban ujian. Mereka mengharapkan ridha-nya. Sama seperti orang yang menahan pahitnya obat karena ingin sembuh.

Jika anda menyadari baiknya pilihan Allah swt, ia akan merasa yakin, bahawa Dia tidak pernah menghendaki hamba-Nya menderita, kerana Dia Maha Penyayang.

Allah berfirman,

“Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”

(QS Al Ahzab:43)

Semoga bermanfaat.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *