SELEMBAR KERTAS PENYEMBUH WABAH PENYAKIT MEMATIKAN
(Karomah Habib Hamid Tanggul) – Kisah Nyata.
Artikel Eksklusif
Oleh : H Derajat
Seiring hebohnya berita tentang Virus Corona yang tak kunjung usai sampai detik ini, kalangan pesantren kembali teringat kisah tentang karomah Habib Sholeh Tanggul. Kisah ini didengar langsung dari KH. Tajul Mafakhir (Gus Tajul), putra KH Utsman Al-Ishaqi.
Ceritanya : Pernah di suatu desa tersebar penyakit mematikan yang dinamakan penyakit Pagebluk. Orang kalau kena penyakit ini di siang hari, sorenya langsung mati. Kalau kena sore, malamnya langsung mati.
Di tengah kepanikan yang melanda penduduk desa, akhirnya ada seorang penduduk yang datang ke Tanggul Jember, membawa sebotol air agar didoakan Habib Sholeh Jember. Habib Sholeh mengambil air itu dan mendoakannya.
Ajaib, setelah meminum air barokah dari Habib Sholeh itu, ia langsung sembuh total dari penyakitnya.
Berita kesembuhannya pun tersebar ke seantero desa. Keesokan harinya masyarakat desa sebanyak 3 truck datang ke kediaman Habib Sholeh untuk tujuan yang sama : meminta air barokah.
Habib Sholeh tentu kaget dan bingung, ada apa orang sebanyak itu tiba-tiba datang ke rumahnya?
Setelah mengetahui maksud kedatangan mereka, Habib Sholeh memanggil perwakilan penduduk desa itu.
“Begini saja, di desa kalian ada danau?” tanya Habib Sholeh.
“Ada, Bib..”
Habib Sholeh lalu mengambil secarik kertas, menuliskan sesuatu, menggulungnya lalu berkata:
“Ini kertas lemparkan di danau kalian, nanti semua penduduk suruh minum dari situ”
“Baik, Bib.. ”
Mereka lalu pulang dan melaksanakan apa yang di perintahkan Habib Sholeh. Dan keajaiban datang, semua penduduk yang minum dari air danau itu sembuh dan sehat walafiat. Tidak ada satupun yang mati oleh penyakit mengerikan tersebut.
Lurah desa takjub sekaligus penasaran apa kira-kira tulisan dibalik kertas ajaib itu ? Ia lalu pergi ke danau dan mengambil lagi kertas itu.
Ia membukanya dan mencoba membaca tulisan yang ada di dalamnya. Ternyata, yang ditulis dalam kertas itu bukan Ayat Al-Quran, rajah-rajah Arab atau semacamnya. Di situ hanya terdapat sebuah tulisan latin yang berbunyi:
“SELAMAT TINGGAL PENYAKIT.. ”
Kami tertawa ketika mendengar cerita itu.. Ah.. Begitulah para kekasih Allah dan para kesayangan-Nya, semua yang mereka mau dan inginkan pasti akan Allah turuti. Lahum Maa Yasyaa’uuna ‘Inda Rabbihim.
Dengan Barokah Habib Sholeh dan para kekasih Allah lainnya. Semoga Allah menjaga kita dari segala penyakit, Bala’, Musibah dan mara bahaya.
Di akhir risalah ku tutup dengan shalawat ijazah dari Rais Aam JATMAN Habib Luthfi bin Yahya agar terhindar dari penyakit menular dan virus epidemi, utamanya jenis penyakit yang akhir-akhir ini sedang melanda dunia, yakni Virus Corona.
بسم الله الرحمن الحيم اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اٰل سيدنا محمد بعدد كل داء ودواء
“Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, bi’adadi kulli daain wa dawaa in.”
Aku pun teringat jampe mantra yang diijazahkan Guru kami tercinta di Banten apabila mengobati orang sakit :
“Bis teguh Mil luput Lah ora apa-apa”
Dan anehnya setiap orang yang memohon doa untuk kesembuhannya terkabul. Tentunya ini karena karomah yang diberikan Allah kepada orang yang dikasihiNya. Wallahu ‘alam.