Perempuan Di Langit Aksara Buku Antalogi Yang Di Persiapkan SKS

Share posting

Oleh : Lilis Yuliati, S.Pd., M.Pd. & Wishnoe Ida Noor

ilustrasi google ginanjargie.blogspot.com-arishms.com

Jawa Tengah – Minggu (19/4) Sebelum kita simak 5 puisi yang telah masuk ke Redaksi GrahaBigNews, untuk menjadi tahu bagi rekan-tekan juga pembaca budiman, bahwa SKS juga sedang mempersiapkan buku antalogi puisi khusus perempuan dengan judul PEREMPUAN DI LANGIT AKSARA. Hal itu di katakan oleh Pendiri SKS,  Susy S. Wiranatakusumah.

Berikut ini kami transformasikan 4 buah puisi karya Susy S. Wiranatakusumah, Octa Libraliana, Yuni Rachmawati, fan, Wiwin Herna Ningsih. Kami berharap semoga bermanfaat, dan bakat serta minat berpuisi dalam sastra bisa teraktualisasikan.

 

MAK, RINDU INI KIAN DIAM

Karya : Susy S. Wiranatakusumah

Sekali lagi,

Aku hanya sanggup mengukur bayang pada kerlip kelukaan,

Yang kusebut surgaku, kini hanya serupa kisah dalam hikayat lapuk

Menunggu kepulangan, hanyalah sebuah kesia-siaan,

Mak, rindu ini kian diam

Saat semua lembaran menjadi kenang

Lalu terbungkus waktu selagi kulupa

Kau tahu mak,

Berjuta gemawan yang sempat mengurungku

Tiada sanggup langitkan engkau yang menjadi suluhku

Dan Tuhan, Dia begitu menyayangimu

Hingga kau pergi bersama serangkai nirwana, pertanda jarak telah sudahi kebersamaan raga

Damailah bersamaNya mak,

Kelak aku mengikutimu

Lalu menjadikanmu surga yang sebenarnya

Palur, 18 Maret 2020

 

TENTANG AKU, KAU DAN DIA

Karya : Octa Libraliana

Kukubur bersama selembar puisi lara

Bukan tak ingin mengingat

Atau pun melupakan

Hanya tak ingin menjadi kenang paling perih

Berbaris-baris kisah telah terlewati

Berbait-bait puisi telah tertuliskan

Kala malam menjadi paling sepi

Kala hujan menjadi paling rindu

Biarlah terkubur di belantara malam paling pekat

Kisah aku, kau dan dia

Bgr, 18 Juli 2019

 

IBU

Karya: Yuni Rachmawati

Melaluimu aku terpelihara

Dari setetes air hina

Agar menjadi sesuatu yang berguna

Dan layak untuk disebut manusia

Melaluimu aku terlindungi

Ditempat ternyaman didunia ini

Merawat ikhlas yang belum pasti

Menyimpan asa dan doa dalam hati

Sayang dunia ini terlalu pelik

Dengan opini – opini yang mencekik

Andai dunia seperti rahim ibu

Aku yakin takkan ada benci menggebu

Dosa – dosamu

Itu urusanmu dengan Tuhanmu

Tugasku

Hanya untuk memuliakanmu

Pendapat orang tentangmu

Biarlah berlalu

Karena urusanku

Berbakti padamu

Amal baikku

Sudah tentu bagian darimu

Karena aku bagian dari usahamu

Ibu

Bandung, 19 Maret 2020.

 

CAHAYA BULAN PURNAMA

Karya : Wiwin Herna Ningsih

Di terjal bukit yang kemilau

Ku bentangkan tanganku

Menyambut nyanyian angin malam

Kabut naik ke puncak gigilku

Ku resapi rindu pada gelisahku

Di cahaya bulan purnama

Yang menerangi mayapada

Tergambar wajahmu dalam bayang

Ku dekap sunyi api unggun yang menyala

Merah membara menghangati rasa

Sesayup rindu menggema di lorong hati

Di sini masih tersimpan kisah pada cahaya

Bulan purnama terangi jiwaku yang hampa karenamu…

Bandung Barat, 19 Maret 2020

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *