Tiada Mencapai Makrifat Bagi Orang Yang Takut Pada Dirinya Sendiri

Share posting

Artikel Eksklusif

Oleh : H Derajat

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

Dalam rangka Milad Pasulukan ke 27 pada hari ini 01 Mei 2020, ingin ku sampaikan sebuah kisah Mursyid kami yang mulia Abu Bakar Asy-Syibli yang mengambil hikmah pelajaran dari seekor anjing padahal ini adalah kunci Makrifat tertinggi yaitu bertemu dengan Allah.

Benar apa yang dikatakan Mursyidku dalam kisah ini bahwa yang menjadi penghalang kita bertemu dengan Allah adalah rasa takut kita pada diri sendiri, terutama takut kehilangan seperti takut kehilangan jabatan, takut kehilangan harta benda, takut kehilangan kewibawaan, takut kehilangan keluarga dan berbagai rasa takut yang pada dasarnya, rasa takut itu timbul dari kemelekatan kita pada semua itu sehingga terjauhlah kemelekatan kita hanya pada Allah semata.

Masuklah ke dalam dirimu, masuklah ke dalam jiwamu disana Allah menanti mu, temuilah Dia, bercengkramalah dengan Dia dan hiruplah Ilmu dari Nya sebanyak yang kamu mampu. Belajarlah dengan Nya, belajarlah pada makhluk yang paling mulia Muhammad Rasulullah SAW, temui para WaliNya, para Mursyid mu di alam keabadiannya, balajarlah Al Qur’an, Injil, Taurat dan Zabur langsung dari sumber Nya, ambillah wahyu Ilahiyyah dari kedalaman ruhanimu. Inilah kebenaran yang nyata.

Asy-Syibli ditanya:

“Siapa yang membimbingmu di jalan?”

Ia berkata, “Seekor anjing. Suatu hari aku melihatnya hampir mati kehausan, berdiri di tepi air. Setiap kali melihat bayangannya di air, ia ketakutan dan mundur, karena dikiranya itu anjing lain. Akhirnya, karena sangat membutuhkan, ia mengusir rasa takutnya dan melompat ke air; dan ‘anjing lain’ itu pun lenyap.”

Anjing tersebut menemukan bahwa rintangan, yang ternyata dirinya sendiri, penghalang antara dirinya dan apa yang ia cari, mencair.

“Dalam cara yang sama, rintanganku sendiri lenyap, ketika aku tahu bahwa itu adalah apa yang kuambil sebagai milikku sendiri. Dan jalanku pertama kali ditunjukkan padaku melalui perilaku seekor anjing.”

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *