Padepokan Sahara Pertahankan Aset Budaya Domba Garut Tetap Lestari

Share posting

Oleh : Hidir Hidayat, S.Pd.

 

“Domba Terrano menjadi Juara Ketangkasan Domba pada Piala Presiden pada Tahun 2018,” ucap Dedi (Foto oleh Hdir Hidayat-grahabiignews.com)

Garut – Aset budaya sekaligus ikon pariwisata domba Garut tersaji dan tersimpan apik di Padepokan Sahara milik H. Dedi. Ikon budaya domba yang menjadi kebanggan Kabupaten Garut memberikan warna dan tempat tersendiri kepada pengunjung yang berniat untuk menikmati liburan atau rencana week-end ketempat tersebut.

Apalagi disekitaran komplek Padepokan Sahara yang terletak di Kampung Cimuncang Rt 02 Rw 07 desa Rancabango tersebut, terdapat juga penginapan yang asri dan menawan yaitu Saung Gumati yang memang terlihat ada beberapa pengunjung yang sengaja menginap ditempat tersebut dari dalam maupun luar kota Garut.

Pendiri sekaligus pemilik Padepokan Sahara  yang bernama lengkap H. Dedi Gunawan ini mengatakan, bahwa dirinya memiliki keinginan kuat dalam mengangkat harkat dan derajat peternak dan petani domba Garut, supaya aset Domba Garut yang menjadi ikon kebanggan Kabupaten Garut betul – betul terjaga dan terpelihara sekaligus bisa dinikmati oleh masyarakat Garut sendiri dan tidak menjadi kebanggaan dan pengakuan daerah lain.

” Saya mendirikan Padepokan Sahara ini supaya peternak domba Garut ini memiliki wadah,bisa menjaga dan melestarikan domba Garut dan tidak dianggap remeh dan kecil, domba Garut yang potensial dan berdaya kedepannya,” imbuh H.Dedi kepada Grahabignews. Rabu (05/08).

H.Dedi mengatakan, bahwa Domba untuk ketangkasan sendiri harus dari bibit yang bagus sehingga nanti untuk keturunannya juga menghasilkan keturunan domba ketangkasan yang berkualitas dan berdaya saing.

H. Dedi bersama dua orang stafnya yaitu Ade Rahmat Sopian(kanan) dan Andri(paling kiri). (foto oleh Hidir Hidayat-grahabignews.com)

Pada masa Covid-19, H.Dedi menyebutkan bahwa selama empat bulan berhenti dan tidak mengikuti event apapun . “Pertama kalinya turun kembali pada bulan Juli kemarin yaitu event pertama dan kedua di Pamidangan Jaba dan rencananya untuk minggu depan akan di Pamidangan Kadungora,” sebut H. Dedi.

Dengan karyawan yang berjumlah 6 orang, H. Dedi Gunawan berusaha untuk terus memberdayakan dan membudidayakan domba Garut.

“Untuk karyawan dikasih kebebasan dan kepercayaan penuh dan untuk kehidupannya saya kasih domba betina untuk pengakuan masing-masing dan dikawinkan dengan domba siap tangkas yang saya miliki dan dijual kembali kepada kita jenis domba bibitnya,” ujar H. Dedi lugas.

Untuk mempertahankan supaya budaya domba Garut ini, H. Dedi meminta kepada generasi muda untuk tetap mempertahankan  dan membudidayakan dan mengembangkan ternak domba Garut ini supaya tetap lestari.

” Saya juga dulu dikasih kiat-kiat untuk bertahan dalam membudidayakan domba Garut ini, dan saya sebagai generasi kedua dari ayah saya Oma,menelurkan kiat-kiatnya kepada saya,supaya aset domba Garut dan Pemda Garut ini tetap bertahan,” tuturnya.

“Saya juga mengimbau kepada generasi muda untuk mempertahankan, memelihara dan menjaga karena aset Garut ini sangat besar dan teruskan para generasi pendahulu sebagai pembudidaya domba Garut,” pungkas H. Dedi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *