PETIKAN NASEHAT PARA BIJAK DALAM KITAB JAWA KUNO (2)

Share posting

Oleh : H Derajat

Ilustrasi-inmagelang.com

Ya Allah ya Rab, Panjenengan limpahaken shalawat dumatheng kanjeng Nabi Muhammad SAW. Mugi kanthi barokah shalawat meniko panjenengan paring kebebasan dumatheng kulo sedhoyo saking bencana lan musibah ndunyo kelawan akhirat. Ya Allah ya Karim, panjenengan tetepaken wonten manah lan dhohir kulo mantep dumatheng agami Islam, panjenengan jagi Iman sa`lebete manah kulo sedhoyo ya Allah supadoso mboten enggal sirno saking sa`lebetipun manah.

Di masa kini sudah sangat jarang kita temukan orang yang mengaji, mendalami, mempraktekan ilmu adab (tasawuf). Sesepuh Jawa sudah sejak dahulu kala menanamkan konsep perilaku adab sopan santun yang begitu dalam dan sangat bisa diterima oleh semua agama.

Keadaan sekarang rasa hormat sudah banyak tergerus dengan propaganda kebebasan dunia barat seolah orang yang menghormati orang lain derajatnya di bawah orang yang dihormati dan ini menjadi benih-benih kesombongan, keangkuhan, saling ejek dan saling menghinakan demi sebuah penilaian akulah orang terhormat.

Padahal Nabi Muhammad pernah bersabda :

إنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقًا

“Sesungguhnya yang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya.” (HR. Ahmad)

Sabda Rasulullah SAW tentang adab (akhlak) telah ditanamkan Sesepuh Tanah Jawa yang dituangkan dalam kitab-kitabnya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا

“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang memiliki akhlak terbaik. Yang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya kepada pasangannya.” (HR. At Tirmidzi)

Sebagaimana di dalam Serat Darmawasita, KGPAA Mangkunegara IV mengatakan:  “Manise netra ruruh, angedohken mring salah tampi, wong kang trap sileng tata, tan agawe rengu, wicara lus kang mardawa, iku datan kasendhu marang sasami, wong kang rumaket ika.”

(Muka manis dan mata lembut, menjauhkan kesalahpahaman, orang yang menerapkan tata susila, tidak akan diragukan orang, orang yang bicaranya halus, tidak akan diumpat orang, semua itu menunjukkan keakraban sesama)

Beliau pun berkata : “Wong andhap asor iku, yekti oleh penganggep becik, wong meneng iku nyata, neng njaban pakewuh.”

(Orang yang rendah hati, pasti akan dianggap baik. Sedang orang yang diam itu selamat dari bencana lidah)

“Wong prasaja solahira, iku ora gawe ewa kang ningali, wong nganggo tepanira.”(Orang yang sederhana itu tidak akan mengganggu orang lain, bahkan dijadikan teladan orang lain)

“Pepuntone nggonira dumadi, ngugemana mring catur upaya, mrih tan bingung pangesthine, kang dhingin wekasingsun, anirua marang kang becik, kapindho anuruta mring kang bener iku, katri nggugua kang nyata, kaping pate miliha ingkang pakolih, dadi kanthi ning ndonya.”

(Hakikat hidupmu di dunia, berpeganglah pada empat usaha, agar tidak bingung mencapai tujuan, nasihatku yang pertama, contohlah apa yang baik, kedua tirulah kehendak yang baik, ketiga indahkanlah apa yang nyata, keempat pilihlah apa yang membawa keberhasilan, itulah bekal hidupmu)

Tercantum dalam kitab Serat Pepali,  Ki Ageng Sela mengatakan :  “Sapa-sapa wong kang gawe becik, nora wurung mbenjang manggih arja, tekeng saturun-turune.”

(Siapa yang berbuat kebajikan, akhirnya akan menemui kesejahteraan, hingga ke anak cucu)

Dalam ilmu tasawuf dikatakan bahwa adab itu mendahului ilmu, persis seperti yang dikatakan dalam Serat Wedhatama, KGPAA Mangkunegara IV:  “Ngelmu iku, kalakone kanthi laku, lekase lawan kas, tegese kas nyantosani, setya budya pangekese dur angkara.”

(Ilmu itu, hanya tercapai melalui laku (proses usaha dan tawakal), dimulai dengan kas (niat teguh), tegasnya kas menjadikan sentosa. Iman dan budi yang teguh untuk menanggulangi goda angkara)

“Mangka ta kang aran laku, lakune ngelmu sejati, tan dahwen pati openan, tan panasten nora jail, tan nyurungi kaardan, among eneng mamrih ening.”

(Adapun yang disebut laku adalah laku bagi ilmu hak (sejati), tidak punya pamrih, tidak ada rasa iri dan hasut, tidak menuruti nafsu, hanyalah ketenangan agar tetap jernih)

Ilmu Adab sesepuh Jawa ini apabila dipraktekan dengan sungguh-sungguh maka kedamaian akan tercapai, karena ajarannya mengikis keegoan, kesombongan, dan terus mengembangkan kerendahan hati.

Dalam Serat Cipta Waskitha dikatakan : “Mula wong urip iku, den padha akarep marang ngelmu, ala becik ngelmu iku den kawruhi, karana atunggal wujud, mung kacek emel lan batos.”

(Maka orang hidup itu, janganlah berhenti belajar, baik dan buruk ilmu itu harus diketahui, karena sebenarnya adalah satu, hanya berbeda lafal dan batinnya)

“Jembaring samodragung, tanpa tepi anglangut kadulu, suprandene maksih gung manungsa iki, alas jurang kali gunung, neng raganira wus katon.”

(Luasnya samudra raya, tiada bertepi dan sejauh mata memandang, tetapi masih besar adanya manusia ini, hutan jurang sungai gunung, di dalam diri manusia).

Diri manusia itu adalah perwujudan miniatur alam semesta yang isinya ada pepohonan yang memberikan keteduhan, di dalamnya juga ada air mengalir untuk melepaskan dahaga orang lain, dalam tubuh manusia juga hidup makhluk-makhluk kecil yang bernama bakteri yang numpang hidup, berkembang biak, makan dari alam kecil tubuh manusia namun demikian di dalam tubuh kita juga hidup jiwa kebinatangan yang siap menerkam siapa saja yang berbeda pendapat dan pandangan dengan diri kita. Marilah kita bangun alam kemalaikatan diri kita dengan mengedepankan adab, akhlak yang baik yang menjadikan kesejukan bagi orang lain.

Mursyid kami Kyai Muhammad Arjaen mengatakan Kereteging Ati Obahing Netra bahwa suara hati akan merubah pandangan manusia. Bila hati kita tersirat kebencian kepada seseorang maka orang tersebut akan terlihat buruk dan semua yang dilakukannya salah dalam pandangan kita demikian sebaliknya apabila kereteg hati kita menyukai orang tersebut maka semua pandangan kita tentang orang tersebut menjadi istimewa, inilah hukum alam kebatinan. Maka dari itu marilah kita tata hati kita.

Semoga Allah Tuhan Yang sifat KasihNya meliputi alam semesta yang lahir maupun batin melindungimu wahai sahabatku dengan ilmu yang bermanfaat, semoga istri, anak-anakmu, sahabat-sahabatmu menjadi penyejuk jiwamu. Aamiin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *