Di Resesnya Dengan PAC Dapil 2 Fraksi Partai Demokrat, Mas Yayu Siti Sapuro Tegaskan Pembelajaran Laring Dan Luring Masa Pandemic Covid – 19 Ini Menjadi Pelajaran Berharga Bagi Semua Pihak

Share posting

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Di Resesnya Dengan PAC Dapil 2 Fraksi Partai Demokrat, Mas Yayu Siti Sapuro Tegaskan Pembelajaran Laring Dan Luring Masa Pandemic Covid – 19 Ini Menjadi Pelajaran Berharga Bagi Semua Pihak (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Garut – Patut diapresiasi, usai melakukan reses dengan para pengurus PAC Dapil 2  di Rumah makan Gandasari Jl. Raya Limbangan-leuwigoong, senyum simpul dan keramah tamahan dari sosok Mas Yayu Siti Sapuro salah satu anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi Demokrat Komisi 4, tetap menyempatkan diri menerima para nsan Pers melakukan wawancara, Senin (07/12/2020).

Komunikatif, sehingga tufoksinya di komisi 2 dengan permasalahan yang ditanyakan oleh para Insan Pers di jawab dengan tegas, dan objektif, serta familiar, baik permasalahan yang menyangkut sosial, kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan lainnya.

Demikian halnya ketika disinggung GrahaBigNews terkait pandemic Covid-19 ini, dimana pembelajaran Laring dan Luring tak pelak menimbulkan polemic tersendiri di masyarakat yang berimbas pada perekonomian, dan dampak sosial lainnya.

Menurut Mas Yayu,  dengan adanya pandemic Covid-19 ini menjadi pelajaran berharga bagi semua, jadi pelajaran, karena yang namanya teknologi harus dipahami oleh semua pihak, dan dengan ini akan terukur, suksesnya Luring itu sekian persen.

Intinya, bahwa pemahaman tentang IT masih terbatas, dan ini menjadi bahan untuk Dinas Pendidikan bagaimana meningkatkan kualitas SDM dan mengenalkan, serta melatih IT terhadap tenaga pendidikan itu sendiri, tandasnya.

“Tidak perlu maksimal, karena memang dirasakan seperti itu. Tak bisa dipungkiri bagaimana ketika polemik terjadi bagi para orang tua yang harus memenuhi kebutuhan putra-putrinya yang menjalankan tugas sekolah, diakui atau tidak itu menjadi masalah secara ekonomi bagi para orang tua siswa, ibu-ibu banyak yang menjerit, kebingungan, dan selaku suami bapak-bapak juga harus mencari uang untuk membeli pulsa”, ujarnya objektif.

Dirinya berharap, semoga saja ini menjadi pembelajaran bagi kita ke depannya, dan pemahaman IT harus ditingkatkan, karena mau tdak mau di era sekarang ini memang berlaku seperti itu, dan pandemik ini segera berakhir, sehingga pembelajaran secara tatap muka bisa dimulai biar ada semangat bagi masyarakat pendidik terutama anak-anak yang merasa jenuh di rumah.

Selain itu secara ekonomi lanjutnya, bagi para sopir angkutan juga mengakui, bahwa ketika anak-anak tidak sekolah secara tatap muka, mengalami pendapatan yang menurun.

“ Tapi, meskipun demikian, kita harus mengikuti anjuran pemerintah di dalam melaksanakan penegakan disiplin protocol kesehatan. Semoga saja pandemic Covid-19 ini segera berakhir”, pungkas Mas Yayu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *