Ketika Perempuan Memimpin Daerahnya

Share posting

Oleh: Nuni Nurbayani (Anggota KPU Garut)

Nuni Nurbayani (Anggota KPU Garut) – foto istimewa-grahabignews.com

 Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil  melantik 5 kepala daerah pada hari Jumát 26 Februari 2021. Dua dari lima kepala daerah yang dilantik tersebut adalah perempuan. Diantaranya, Nina Agustina sebagai Bupati berpasangan dengan Wakil Bupati Lucki Hakim akan memimpin Indramayu periode 2021-2026. Di periode yang sama Cellica Nurrachadiana (petahana) masih memimpin Kabupaten Karawang  bersama wakil Walikota Aep Syaefulloh.

Di Jawa Barat tahun 2020, ada 8 Kabupaten/Kota yang melangsungkan pemilihan kepala daerah. Diantaranya, kabupaten Bandung, Indramayu, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran, Sukabumi, Karawang dan Kota Depok. Pada tanggal 26 Februari kemarin ada 3 pasangan Bupati dan Wakil Bupati lagi yang belum dilantik yaitu Kabupaten Tasik dan Bandung sedang menyelesaikan proses sengketa hasil pilkada di Mahkamah Konstitusi, serta Kabupaten Cianjur masa jabatan kepala daerah sebelumnya akan berakhir pada bulan Mei 2021.

Pada pilkada 2020 dari 25 calon pasangan Bupati dan Walikota yang berlaga, ada 8 perempuan yang berkontestasi sebagai calon kepala dan wakil kepala daerah. Mereka adalah, 5 Calon Bupati yaitu: Cecillia Nurrachdiana (Kab. Karawang), Yesi Karya Lianti (Kab. Karawang), Nina Agustina (Kab. Indramayu), Yena Rohaniah Iskandar Ma’some (Kab. Bandung), Kurnia Agustina (Kab. Bandung). Serta 3 calon wakil bupati dan wakil walikota diantaranya: Afifah Alia (Kota Depok) Yusni Rinzani (Kab. Karawang) serta Ratnawati (Kab. Indramayu). Dari 8 calon kepala dan wakil kepala daerah tersebut hanya 2 orang yang melenggang ke tambuk kekuasaan yaitu Nina Agustina (Kab. Indramayu) dan Cellica Nurrachadiana (Kab. Karawang).

Perempuan Kepala Daerah di Jawa Barat

Perempuan sebagai Kepala Daerah di Jawa Barat bukan hal baru. Tahun 2018 Ade Monawaroh Yasin memenangkan Pilkada Kabupaten Bogor berpasangan dengan Iwan Setiawan, dengan raihan suara 41,10% dari jumlah 2.219.408 suara. Dengan raihan suara tersebut Ade Yasin melenggang ke tambuk pimpinan kepala Daerah Kabupaten Bogor periode 2018-2023.  Di Purwakarta Anne Ratna Mustika bersama wakilnya Aming meraup 218.429 suara dilantik sebagai bupati Purwakarta. Dan di Kota Banjar ada Petahana Ade Uu Sukaesih yang kembali memimpin Banjar dengan raihan suara 58.020, 52,36% dari total 113.873 hak pilih dan suara sah 110.804.

Sementara di Subang, Imas Aryumningsih yang sebelumnya wakil Bupati menjadi Bupati Subang di sisa masa jabatannya 2013-2018. Imas menggantikan Bupati Ojang Sohandi yang ditetapkan sebagai tersangka kasus suap oleh KPK pada tahun 2016. Kemudian di Kabupaten Cirebon ada Wahyu Tjiptaningsih sebagai Wakil Bupati Cirebon periode 2019-2024. Sebelumnya di Kabupaten Cirebon ada Selly Andriany Gantina yang menjabat sebagai wakil bupati Cirebon pengganti atar waktu menggantikan Tasiya Soemadi yang divonis kasasi oleh Mahkamah Agung atas kasus korupsi. Selly menjabat sebagai wakil bupati selama 11 bulan dari 17 Oktober 2017-20 September 2018, karena maju dalam pemilihan anggota DPR RI 2019 sebagai calon legislatif dari Dapil 8 Provinsi Jawa Barat. Sementara di Kota Cirebon, wakil walikota Cirebon Eti Herawati mendampingi Walikota Drs. Nasrudin Aziz, S. H. pada periode 2018-2023.

Prestasi Para Kepala Daerah Perempuan di Jawa Barat

Meskipun menyandang peran ganda sebagai ibu serta kepala daerah, namun tidak menyurutkan para kepala daerah perempuan khususnya kepala daerah di Jawa Barat ini untuk berprestasi. Cellica Nurracadiana misalnya, sejak memimpin Kabupaten Karawang tahun 2016, 12 penghargaan sudah diraihnya. Diantara prestasi terbaiknya adalah menerima penghargaan Indonesia’s Attractiveness Award 2016 dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI peringkat Diamond sebagai Kabupaten terbaik. Penghargaan Perempuan Tangguh 2017 Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Penghargaan kategori democracy awards 2017 dari media Rakyat Merdeka Online Jawa Barat (RMOL Jabar). Serta, menerima penghargaan Womens Leaders kategori Most Powerful In Politics 2018 dari Sindo Weekly dan sederet prestasi lainnya.

Sementara itu, dilansir dari kesatu.co. Dibawah kepemimpianan Anne Ratna mustika Bupati Purwakarta Periode 2018-2023, Purwakarta mendapat apresiasi dari kementerian Koperasi dan UKM RI pada September 2020 atas prestasi mengembangkan pariwisata dan UMKM. Hal ini menjadi motivasi bagi Anne Ratna Mustika untuk membuka berbagai tempat atau destinasi wisata di tengah pendemi, guna mendorong pemulihan ekonomi. Terutama di sektor pariwisata dan UMKM.

Di Banjar Petahana Ade Uu Sukaesih yang memimpin Banjar selama 2 periode, yaitu periode 2013-2018 dan 2018-2023 kebanjiran prestasi. Lebih dari 50 penghargaan diraihnya. Diantaranya; penghargaan sebagai Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) 2013, Penghargaan Adipura Kirana empat kali berturut-turut, tahun 2013, 2014, 2015 dan 2016 atas kemampuan Kota Banjar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui Trade, Tourism and Investment berbasis pengelolaan lingkungan hidup (attractive city). Serta penghargaan lainnya yang menambah kegemilangan Kota Banjar.

Menjadi Bupati Bogor Periode 2018-2023, Ade Yasin tidak tinggal diam. Ade turut berkontribusi meraih berbagai prestasi. Diantaranya meraih Anugerah Pandu Negeri pada tahun 2019, untuk kategori Gold (sangat baik) dari Indonesian Institute for Public Governance (IIPG). Dimasa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan Ade untuk berkiprah dan meraih penghargaan. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat mengganjar Ade dengan penghargaan sebagai perempuan pejuang di tengah pandemi Covid-19.

Berbagai prestasi gemilang pemimpin daerah di Jawa Barat menunjukkan bahwa perempuan mampu memimpin serta mampu membawa daerahnya menjadi daerah yang lebih maju dalam berbagai bidang. Kahadiran perempuan-perempuan tersebut menegasi persepsi, setreoype bahwa perempuan adalah manusia kelas dua, hanya pelengkap dalam kehidupan. Sebetulnya tidak ada lagi penghalang bagi perempuan untuk memimpin dan berkiprah. Selama ada upaya dan kemauan banyak perempuan yang mampu menaiki tangga kesuksesan. Bersinergi dengan pasangan dan keluarga, mereka berhasil di dua sisi kehidupan, di rumah tangga maupun di ruang publik. Perempuan dan laki-laki dapat bersama-sama membangun negeri sesuai bidang keahliannya.

Seperti para kepala daerah perempuan yang memilih untuk menantang (Choose to Challenge), mereka maju, berkontestasi, menjadi pemenang dan berprestasi. Sudah saatnya perempuan dimana pun berada, turut berkiprah dalam kehidupan. Spirit para perempuan kepala daerah tersebut, selaras dengan tema Hari Perempuan Sedunia  atau Internasional Women’s Day (IWD) 8 Maret 2021, Choose to Challenge. Menurut laman Internasional Women’s Day yang dilansir dari kompas.com, tema tersebut mengusung semangat untuk mengajak seluruh perempuan di dunia berani memilih tantangan dan menyerukan bias serta kesetaraan gender. Sebab dari menjawab tantangan akan muncul perubahan.

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *