Raihlah Hajat Kebahagiaanmu Dengan Surat Fatihah-a

Share posting

Inilah amanah Rasulullah agar engkau bahagia di dunia maupun akhirat.

Artikel Eksklusif

Oleh : H Derajat

Ilustrasi-ahmadmuhsinupn.blogspot.com

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ مَعَ التَّسْلِيْمِ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ فِى تَحْصِيْلِ الْعِنَايَةِ الْعَآمَّةِ وَالْهِدَايَةِ التَّآمَّةِ، آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Wasshalaatu wassalaamu ‘alaa Muhammadin wa aalihi ma’at tasliimi wabihii nasta’iinu fii tahshiilil ‘inaayatil ‘aammati wal-hidaayatit taammah, aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, kepadaNya kami memohon pertolongan dalam mencapai inayahNya yang umum dan petunjukNya yang sempurna, aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin”.

Saudaraku yang sangat ku kasihi sungguh kebahagiaanmu adalah sebuah kebahagiaan yang sangat ku harapkan maka aku turunkan ilmu dari Rasulullah ini yang aku dapat dari Mursyidku Syeikh Abdurrauf Fanshuri semoga dengan amalan ini hajat-hajatmu akan segera diraih.

Saudaraku, kembali kita mengeksplorasi nilai-nilai yang terkandung dalam Kitab yang ditulis oleh guruku, Syeikh Abdurrauf al-Fanshuri al-Sinkili, yaitu Tanbih al-Maasyi.

Dalam kitab tersebut, beliau membeberkan secara panjang lebar tentang fadhilah (keutamaan-keutamaan) membaca Surat al-Fâtihah. Beliau banyak mengutip hadits yang mendukung keutamaan-keutamaan tersebut. Guruku mengatakan:

وَأَمَّا الْوَاقِعَةُ فَفِى الْكِتَابِ الْمَذْكُوْرِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللّٰهُ عَنْهُمَا قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ﴿ مَنْ قَرَأَ كُلَّ لَيْلَةٍ إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ لَمْ تُصِبْهُ فَقْرٌ أَبَدًا ﴾ وَفِيْهِ أَيْضًا ﴿ مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْوَاقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا ﴾ وَإِنْ كُنْتَ لَا تَحْفَظُ هَذِهِ السُّوْرَةَ بِالْغَيْبِ وَلَا بِالنَّظَرِ يَنْبَغِى لَكَ أَنْ تَقْرَأَ الْفَاتِحَةَ فِى كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ مِائَةَ مَرَّةٍ فَإِنَّ فِيْهَا فَضْلًا عَظِيْمًا وَفِى الْكِتَابِ الْمَذْكُوْرِ عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ ابْنِ الْمُعْلَا أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ﴿ أَعْظَمُ سُوْرَةٍ فِى الْقُرْآنِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ﴾ .

Mengenai surat al-Wâqi’ah, Ibnu Abbas r.a. dalam kitab yang sama mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa membaca idzâ waqa’ati al-wâqi’ah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya”. Sabdanya lagi, “Barangsiapa membaca surat al-wâqi’ah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kesusahan selamanya”. Jika engkau tidak hafal dan tidak mampu membaca surat ini, hendaknya engkau membaca surat al-Fâtihah 100 kali dalam sehari semalam, karena di dalamnya terdapat keutamaan yang besar. Masih dalam kitab yang sama, Abi Said Ibnu Mu’ala meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Surat yang paling agung di dalam al-Qur’an adalah al-hamdu lillâhi rabbi al-’âlamîna (surat al-Fatihah)”.

Kemudian beliau melanjutkan;

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللّٰهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ﴿ فَاتِحَةُ الْكِتَابِ تَعْدُلُ ثُلُثَي الْقُرْآنِ ﴾ وَفِى قِرَاءَتِهَا بِعَدَدِ الْمَذْكُوْرِ فَوَائِدٌ قَالَ بَعْضُهُمْ رَحِمَنَا اللّٰهُ بِهِ إِذَا مَا كُنْتَ مُلْتَمِسًا لِرِزْقٍ وَنَيْلَ الْقَصْدِ مِنْ عَبْدٍ وَحُرٍّ وَتُظْفَرُ بِالَّذِى تَرْجُوْ سَرِيْعًا وَتُأْمَنُ مِنْ مُخَالَفَةٍ وَعُذْرٍ فَفَاتِحَةُ الْكِتَابِ فَإِنَّ فِيْهَا لَمَّا أَمْلَيْتَ سِرًّا أَىْ سِرًّا تًلَازِمُ دَرْسَهَا عُقْبَى عِشَاءٍ وَفِى صُبْحٍ وَظُهْرٍ ثُمَّ عَصْرٍ وَعُقْبَى مَغْرِبٍ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ إِلَى التِّسْعِيْنَ تَتْبَعُهَا بِعَشْرٍ تَنَلْ مَا شِئْتَ مِنْ عِزٍّ وَجَاهٍ وَعُظْمٍ مَهَابَةً وَعُلُوِّ قَدْرٍ وَتَوْفِيْقٍ وَإِفْرَاحٍ دَوَامًا وَتُأْمَنُ مِنْ مَخَاوِفٍ وَكُلِّ شَرٍّ وَمِنْ عُسْرٍ وَفَقْرٍ وَانْقِطَاعٍ وَمِنْ بَطْشٍ لِذِى أَمْرٍ وَنَهْىٍ تَعِشْ مُتَنَعِّمًا فِى كُلِّ عُمْرٍ عَلَى طُوْلِ الْمَدَّةِ فِى طُوْلِ دَهْرِيٍّ.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Pembuka al-Qur’an (surat al-fatihah) itu sebanding dengan dua pertiganya al-Quran”. Dalam pembacaan surat tersebut dengan bilangan yang telah disebutkan, terdapat beberapa faedah. Sebagian ulama –semoga Allah memberi kita rahmat karenanya– mengatakan, “Jika engkau ingin mendapat rezeki, mencapai tujuan, memperoleh dengan segera apa yang engkau harapkan, dan aman dari permusuhan serta halangan, maka bacalah surat al-Fâtihah, karena, ketika engkau mengisinya di dalam surat tersebut terdapat sebuah rahasia, yakni sebuah rahasia melazimkan nderes (membacanya dengan khusyu sambil merenungi maknanya) pada setiap Isya’, Shubuh, Dzuhur, dan ‘Ashar. Kemudian setiap malam setelah Maghrib engkau baca hingga sembilan puluh kali, lalu diikuti sepuluh kali, niscaya engkau mencapai apa yang engkau kehendaki, yakni; kemuliaan, keagungan, anugerah yang besar, ketinggian martabat, hidayah, kebahagiaan yang terus-menerus, aman dari berbagai ketakutan dan kejahatan, jauh dari kesusahan, kefakiran, kehilangan, dan jauh dari gangguan penguasa. Engkau juga akan hidup dengan nikmat dalam segala urusan sepanjang masa”.

وَأَشَارَ بَعْضُهُمْ إِلَى كَيْفِيَّةِ قِرَاءَتِهَا اَنْ تَجْعَلَهَا بَعْدَ الْعِشَا ثَمَانِيَةَ عَشَرَ مَرَّةٍ وَبَعْدَ كُلِّ مِنَ الصُّبْحِ وَالظُّهْرِ وَالْعَصْرِ كَذَلِكَ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ مَرَّةٍ وَبَعْدَ الْمَغْرِبِ ثَمَانِيَةَ وَعِشْرِيْنَ مَرَّةٍ وَهِىَ تَمَامُ المْاِئَةِ وَوَجَدْتَ فِى بَعْضِ مُصَنِّفَاتِ بَعْضِ الصَّالِحِيْنَ مَا صَوَّرَتْهُ وَمِنْ فَوَائِدِهَا يَعْنِى الْفَاتِحَةُ أَنَّ مَنْ كَانَتْ لَهُ حَاجَةٌ إِلَى اللّٰهِ قَدْ عَظُمَتْ عَلَيْهِ وَقَرَأَهَا بِالتَّرْتِيْبِ وَالتَّرْتِيْلِ وَإِيْمَانٍ وَتَصْدِيْقٍ سَبْعَ مَرَّاتٍ وَهُوَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ عَلَى وُضُوْءٍ كَامِلٍ بِحُضُوْرِ قَلْبٍ بَعْدَ صَلَاةِ رَكْعَتَيْنِ يَقْرَأُ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُوْرَةَ الْإِخْلَاصِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ وَسَئَلَ اللّٰهَ حَاجَتَهُ قُدِيَتْ حَاجَتُهُ فِى اَسْرَعِ وَقْتٍ إِنْ شَاءَ اللّٰهُ تَعَالَى وَإِنْ كَانَ الْوَقْتُ لَيْلًا مَا يُصْبِحُ إِلَّا وَقَدْ قُضِيَتْ وَإِنْ كَانَ الْوَقْتُ نَهَارًا مَا يَمْسِى إِلَّا وَقَدْ قُضِيَتْ بِفَضْلِ اللّٰهِ تَعَالَى وَسِرِّ الْفَاتِحَةِ وَاللّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ، إِنْتَهَى.

Sebagian ulama telah menunjukkan tatacara membaca surat al-Fâtihah, yakni setelah ‘Isya 18 kali, demikian pula setelah Shubuh, Dzuhur dan ‘Ashar, masing-masing 18 kali, dan setelah maghrib 28 kali, sehingga jumlah semuanya, seratus kali. Dalam sebagian kitab-kitab karangan orang shaleh, dijumpai apa yang telah digambarkan, yakni bahwa barangsiapa yang punya hajat kepada Allah, dan hajatnya itu sangat besar, lalu ia membaca surat  al-Fâtihah sebanyak 7 kali dengan tertib, benar bacaannya (tartîb), disertai dengan iman dan keyakinan, sambil menghadap kiblat, dalam keadaan suci (berwudhu), dengan hati yang khusyu’, dan bacaan tersebut dilakukan setelah selesai melaksanakan shalat sunat dua rakaat, yang pada setiap rakaatnya membaca surat al-Fâtihah dan Surat al-Ikhlâsh sebanyak tiga kali, lalu ia memohonkan hajatnya kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan segala hajatnya sesegera mungkin, jika Allah ta’ala menghendaki. Jika hal tersebut dilakukan pada waktu siang hari, maka pada sore harinya pasti Allah kabulkan hajatnya itu, berkat rahmat Allah ta’ala serta berkat rahasia yang terkandung dalam surat al-Fâtihah. Allah akan memberi rezeki kepada siapapun yang Ia kehendaki secara tak terduga, sekian.

وَرَأَيْتُ أَيْضًا بِخَطِّ بَعْضِهِمْ مَا لَفِظَهُ مَنْ قَرَأَ الْفَاتِحَةَ إِلَى آخِرِهَا ثُمَّ أَعَادَهَا ثَانِيًا إِلَى قَوْلِهِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ وَكَرَّرَهَا مِائَةَ مَرَّةٍ ثُمَّ أَتَمَّهَا إِلَى آخِرِهَا لَطَفَ اللّٰهُ بِهِ فِى الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَكَفَاهُ اللّٰهُ الْهُمُوْمَ، إِنْتَهَى، فَتَقَرَّبْ أَيُّهَا الْمُرِيْدَ إِلَى مَوْلَاكَ بِهَذِهِ السُّوْرَةِ الَّتِى هِىَ أُمُّ الْكِتَابِ وَاقْرَأْهَا لِكُلِّ حَاجَةٍ دُنْيَوِيَّةٍ كَانَتْ أَوْ أُخْرَوِيَّةٍ تَنَلْ مَا شِئْتَ مِمَّا ذُكِرَ بِسِرِّ هَذِهِ السُّوْرَةِ وَفِيْهَا عُلُوْمٌ وَأَسْرَارٌ وَفِيْهَا أَيْضًا كِفَايَةٌ لِمَنْ يُنَوِّرُ اللّٰهُ بَصِيْرَتَهُ فِى مَعْرِفَةِ وَحْدَةِ الْوُجُوْدِ وَمَعْرِفَةِ الْغَيْرِيَّةِ وَالْعَيْنِيَّةِ السَّابِقَتَيْنِ فِى أَوَّلِ الْكِتَابِ.

Aku juga melihat tulisan sebagian ulama yang berbunyi; “barangsiapa membaca surat al-Fâtihah hingga selesai, kemudian mengulanginya sampai kalimat iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’în, dan diulanginya kalimat tersebut sampai 100 kali, kemudian diselesaikan sampai akhir surat, niscaya Allah menyayanginya di dunia dan akhirat, serta mencegahnya dari segala kesusahan, sekian. Hendaklah engkau mendekatkan diri wahai murid kepada Tuhanmu, dengan cara membaca surat ini, yang merupakan induknya al-Qur’an. Bacalah surat tersebut untuk berbagai kebutuhan, baik kebutuhan dunia maupun akhirat, niscaya engkau akan memperoleh kebutuhan yang engkau kehendaki tersebut, berkat rahasia yang terkandung di dalamnya. Di dalam surat tersebut terdapat berbagai pengetahuan dan rahasia, juga terdapat kecukupan bagi orang yang hatinya diterangi oleh Allah dalam mengenal wahdatul wujûd (kesatuan wujud), mengenal segala ciptaan di alam semesta (al-ghairiyyah) serta kesatuan (al-’ainiyyah) yang telah dibicarakan di awal pembahasan.

 

Mengapa Surat Al Fatiha sebegitu istimewa ? Marilah kita buka link berikut dan simaklah penjelasannya, inilah penjelasan dari guru kami yang mulia :

Kedahsyatan Surat al-Fatihah dan Makna Titik pada Huruf Ba

Semoga Allah melimpahkan rahmat kebahagiaan kepada kalian wahai sahabatku…

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *