Bidang Keanekaragaman Hayati Untuk Selamatkan Alam

Share posting

Oleh: Rudi Herdiana

Kabid. Taman dan Pemakaman Umum Pada Dinas LHKP Garut, Gun Gun Sukma Utama. (Foto: Rudi Herdiana – grahabignews.com)

Garut – Untuk program tahun 2021, Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (LHKP) kab. Garut, khususnya Bidang Taman dan Pemakaman Umum, berkomitmen menuntaskan program yang ada, yaitu Program Ruang Terbuka Hijau (RTH ) dan Prasarana Sarana dan Utilitas Umum (PSU).

Hal tersebut diutarakan Gun Gun Sukma Utama yang baru 3 bulan lebih menjabat sebagai Kabid. Taman dan Pemakaman Umum. Menurutnya, untuk Program RTH berupa pemeliharaan dan pembangunan beberapa lokasi RTH.

Selanjutnya program PSU, yaitu pembebasan lahan makam dan penataan tempat pemakaman umum (TPU) yang tersebar di wilayah Kab. Garut, baik wilayah Garut Utara maupun Garut Selatan.

“Menjelang akhir tahun 2021, kami focus menuntaskan dan menyelesaikan sebaik mungkin program program yang sedang berjalan di tahun ini,” jelas Kabid.

Sementara di tahun 2022 nanti, ungkap dia, Bidang Taman dan Pemakaman Umum berubah nomenklaturnya menjadi Bidang Keanekaragaman Hayati. Maka tahun depan program kita focus terhadap ekologi yang memang menjadi tugas dan kewenangan Dinas Lingkungan Hidup.

Jadi Bidang Keanekaragaman Hayati, akan melaksanakan tugas hampir sama, tapi Kewenangan pemakaman dan taman berada di dinas Permukiman (Perkim). Begitu juga yang Berkaitan dengan ruang terbuka public (RTP) berdasarkan Permendragi diarahkan ke Dinas Permukiman.

Nantinya, tambah Gun Gun, Bidang Keanekaragaman hayati adalah ekologi/vegetasinya, sementara untuk ornament dan fasilitas taman, kemungkinan berada di Dinas Perkim. “Memang saat ini sangat membutuhkan vegetasi yang baik,” imbuhnya.

Fungsi vegetasi sangat besar dan dibutuhkan sekali, karena sebagai penyedia oksigen, penahan air, pelindung sinar matahari dan lainnya. Itu sangat berguna sekali sebagai penunjang kuontiunitas kehidupan manusia.

“Memang cukup berat, terlihat ringan karena berurusan dengan makhluk hidup. Disadari atau tidak, sekarang tingkat keberadaan taman kota sangat kurang,” tutur dia.

Sebetulnya, aku Kabid, hutan kota di Kab. Garut sangat kurang, padahal hutan dan taman kota posisinya dekat, tapi seolah jauh karena mungkin ketika melihat apalagi masuk, kondisinya tidak nyaman dengan bertebarannya sampah.

“Saya prihatin terhadap keberadaan pohon-pohon dan semak perdu yang berada di taman kota, karena berserakannya sampah plastic dan botol plastic, padahal seharusnya sebagai manusia kita harus merawatnya,” katanya.

Masih kata Kabid, saat ini, pihaknya setiap hari Jum’at melaksanakan bersih-bersih di kawasan hutan kota, khususnya hutan kota Kerkhof. “Alhamdulillah, dengan melakukan Jumsih di Hutan Kota Kerkhof, terjadi penurunan tumpukan sampah di sana,” tutur dia.

“Jika ingin hidup berkah, harus merawat dan menjaga lingkungan. Timbal baliknya, ketika kita  datang ke kawasan taman dan hutan kota, akan membuat hati nyaman dan tenang,” tandas Gun Gun.

Di akhir wawancara, dirinya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat agar ikut merawat dan menjaga hutan dan taman kota yang  berada di kawasan Garut, paling tidak jangan membuah sampah sembarangan di lokasi tersebut.


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *