DPMD Prov. Jabar Lakukan Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa Di Kec. Cilawu Kab. Garut

Share posting

Oleh : Hartono & Wishnoe Ida Noor

DPMD Prov. Jabar Lakukan Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa Di Kec. Cilawu Kab. Garut (foto oleh Hartono-grahabignews.com)

Garut – Bertempat di objek Wisata Desa Sindang Kasih yang terletak di kawasan Cilawu, usai acara Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa di wilayah Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, Rabu (06/10/2021) Kades Cilawu,  Asep Edwin, ST menyambut baik dengan kedatangan dari DPMPD Provinsi yang bekunjung ke Desanya karena membawa insfirasi positif untuk membangun dan berinovasi di Desanya kedepan.

Sebagai Kades baru, saat ini dia memprioitaskan pembenahan aparatur Desa sebagai bawahanya, agar mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik, sehingga masyarakat sepenuhnya percaya terhadap Kepala Desa dan aparaturnya.

Kades Sukamaju Kec. Cilawu Kabupaten Garut, Asep Edwin, ST (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Sedangkan untuk program jangka panjang, pihaknya akan menyelaraskan pada program Wisata Desa yang akan menjadi inovasi dan menciptakan penghasilan Desa secara profesional, sehingga Desa yang dipimpinya menjadi Desa yang maju, seperti yang dicontohkan dalam pertemuan ini oleh pihak DPMD Provinsi Jawa Barat, salah satu Desa di kota Cianjur yang menjadi percontohan Desa yang mampu berinovasi  dan maju, tandasnya.

Ditempat yang sama usai acara, Desi Susanti Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa DPMD Provinsi Jawa Barat usai acara memaparkan pada GrahaBigNews, bahwa agendanya kali ini merupakan agenda pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa di wilayah Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, dalam mendorong Desa Juara yang dalam hal ini diproyeksikan sebagai Desa Mandiri, Desa Berprestasi, Desa inovatif dan Desa Visioner.

Ibu Desi Susanti Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa DPMD Provinsi Jawa Barat (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Desi menuturkan, dengan pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa di wilayah Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, antara Kepala desa, BPD dan Perangkat Desa mampu merancang dan mengolah segala potensi yang ada di wilayahnya unuk berkelanjutan dengan dampak yang luas bagi masyarakatnya, sebab jika dilihat scara koneksivitas wilayah sudah sangat baik, namun optimalisasi sebagai potensi Desa yang belum muncul sebagai Desa yang berprestasi dan hal itu perlu pengelolaan yang baik termasuk Bumdesnya juga harus diberdayakan dengan baik dalam pengelolaanya, saat ini dinilai masih partisipasi masyarakat dan kedepanya pihak Desalah yang harus  mampu dan untuk kepentingan hal tersebut Desa juga harus memberi dukungan dengan imfras yang baik sebagai dukunganya dalam mendorong potensi Desanya.

Selain itu pihak Desa harus mampu mempublikasikannya kepada pihak luar secara luas lagi, pihaknya juga memberikan catalog sebagai referensi atau acuan para Kepala Desa untuk lebih mengembangkanya, karena di setiap Desa dari berbagai sektor seperti wisata, sejarah, edukasi dan lainya.

Desi berharap, semoga catalog berbasic IT ini, mampu mendorong potensinya keruang publik yang lebih luas, hal yang dilaksanakan pertama kali ini di Kabupaten Garut merupakan permintaan BPD dan juga organisasi PABPDSI (Persatuan Anggota BPD Seluruh Indonesia) yang semangat untuk mendorong Desa Wisata di Kabupaten Garut untuk lebih maju.

Kepala Seksi Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan DPMD Provinsi Jawa Barat, Nugi Sobarna (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Sementara Kepala Seksi Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan DPMD Provinsi Jawa Barat, Nugi Sobarna memaparkan bahwa hasil evaluasi dari banyaknya Desa se-Jawa Barat yang berjumlah 5312 dengan acuan referensi yang dipakai dari Kemendes yaitu IDM ( indeks Desa Membangun) dan Alhamdulilah se-Jawa Barat baru mencapai 580 Desa yang sudah menjadi Desa Mandiri dan merupakan posisi ke empat secara Nasional.

Ada reword yang diberikan oleh Pemerintah bagi Desa yang sudah ber-IDM, sebagai bentuk penghargaan diberikan mobil MasKara.

Pihaknya berharap kepada slurruh Kepala Desa jangan salah persefsi atau asumsi,  jika Desanya berstatus Mandiri jangan hawatir dana Desanya menjadi berkurang, karena akan di imbangi dengan berbagai program yang lebih banyak dan tetap disesuaikan dengan kepentingan masyarkat yang lebih maju, tandasnya.

Untuk evaluasi perkembangan Desa, ada lima grade strata desa  (akreditasi) status dari mulai Desa Sangat Tertinggal, Desa Tertinggal, Desa Maju, Lebih Maju dan Desa Mandiri. “Memang batuan afirmasinya berkurang, tapi sangat minim presentasinya, kelebihanya Desa Mandiri, bahwa  pencairan Dana Desanya bisa dua kali. Bagi yang belum mandiri, malah lebih dari dua kali dan hal itu merupakan kelebihan secara prioritas bagi Desa yang Mandiri lebih dipermudah dalam setiap pencairan anggaran yang masuk ke Desa, pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *