Peran Strategis Generasi Muda di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0

Share posting

Liputan Khusus

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Berbagai Perguruan Tinggi di Kabupaten Garut yaitu mahasiswa dari AKBID YPSDMI, STHG, Universitas Bhakti Kencana, STIKES Karsa Husada, dan dari STIE Yasa Anggana mrengikuti Workshop Kewaspadaan Dini dengan tema “ Peran Strategis Pemuda &Mahasiswa dalam Menjaga Stabilitas Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Garut – Detik-detik jelang Isoma tepat pukul 11.51, acara Workshop Kewaspadaan Dini dengan tema “ Peran Strategis Pemuda &Mahasiswa dalam Menjaga Stabilitas Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” yang dilaksanakan di Aula BJB kawasan A. Yani, dilanjutkan dengan pemateri dari akademisi berikutnya yaitu Dadang Syafarudin terkait Peran Strategis Generasi Muda di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 dengan moderator Dr. H. Mohammad Jaenudin.

“Revolusi Industri itu menimbulkan dampak ketidakpastian dari rebolusi induatri 4.0 dan society 5.0 dan ini yang paling mengkhawatirkan. Kekhawatiran akan degradasi perkembangan industri yang menggerus keberadaan manusianya itu sendiri”.

Demikian ditandaskan oleh Dadang dalam paparannya dihadapan para peserta workshop tersebut. Oleh karena itu, generasi muda merupakan generasi yang memiliki kemampuan, semangat tinggi, dan memiliki wawasan yang lebih luas untuk mengembangkan dan memajukan Negara bahkan untuk mencapai sebuah revolusi dari suatu bangsa biasanya didobrak oleh generasi muda.”Pemuda akan selalu menjadi people make history”.

Dadang Syafarudin, mengenakan batik (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Untuk itu lanjutnya, generasi muda adalah modal dasar sebagai agent of change (agen perubahan), moral force (kekuatan moral), dan agent of social control ( agen pengawas soaisl) yaitu kekuatan moralnya dalam berjuang, karena pada intinya apa yang dibuat adalah semata-mata berlandaskan pada gerakan moral dan gerakan perubahan yang menjadi idialismenya dalam berjuang.

Dikatakan Dadang, bahwa menurut Klaus Schwab (2017) bahwa Revolusi Industri 4.0 menurut Dadng merupakan era Disrupsi Teknologi, dimana sedang terjadi perubahan fundamental yaitu  revolusi teknologi yang menyasar semua celah kehidupan manusia. Revolusi berbasis Cyber Physical adalah system, gabungan antara domain digital, fisik, dan bilogi. “ Sebagian besar perusahaan menggunakan teknologi untuk menjual produk mereka secara online dikutif dalam The Economist, 2017,” jelasnya.

Jika semua dikerjakan oleh robot di era digital sekarang ini, tentu saja akan menimbulkan suatu kekhawatiran terjadinya degradasi perkembangan industri yang menggerus keberadaan manusianya itu sendiri. Makanya revousi industry diimbangi dengan adanya Society 5.0, tandas Dadang.

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *