Pembangunan Karakter Pemuda dan Mahasiswa Dengan Pemetaan Potensi ATHG

Share posting

Liputan Khusus

Oleh : Wishnoe Ida Noor

Imam Salahudin, S.T., S.Ag., M.Si selaku Wakil Ketua FKDM Kabupaten Garut (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Garut – Pemateri dari Imam Salahudin, S.T., S.Ag., M.Si selaku Wakil Ketua FKDM Kabupaten Garut di bidang Ekonomi, memaparkan kaitan dalam pembangunan karakter dalam sistem kontek kehidupan berbangsa seperti apa, maka tentunya harus dibangun memupuk rasa nasionalisme. Kamis (15/12/2021) di Aula BJB kawasan A. Yani dalam Workshop Kewaspadaan Dini dengan tema “ Peran Strategis Pemuda &Mahasiswa dalam Menjaga Stabilitas Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”.

“Bahwa komitmen kebangsaan itu, jiwa-jiwa diri kita itu harus ada rasa itu. Bagaimana kita membangun toleransi dan menggunakan dan mencintai produk bangsa kita, dan memanfaatkan sumber daya alam,” ungkap Imam.

Bagaimana kita sebagai orang yang beragama, adalah memelihara nilai-nilai agama dalam kehidupan sebagai panduan hidup kita masing-masing.

“ Agama dinegara kita adalah anugerah bagi bangsa ini. Ketika nilai-nilai agama kebaikan itu dijalankan oleh umatnya, saya kira itu akan membangun suatu tatanan kehidupan untuk kontributif dimana masing-masing akan dipandu oleh nilai moral agama itu sebagai panduan dalam hidupnya,” tandasnya.

Kemudian kemandirian, merupakan hal yang paling penting ketika kita berhadapan dengan suatu kenyataan, kita perlu merespon terkait dengan pementuhan kebutuhan-kebutuhan yang sebenarnya kita mampu, sebut saja bagaimana kita memperkuat aspek sruktur modal kita, meningkatkan daya saing, dan bagaimana kita berikhtiar untuk meningkatkan ethos dan produktifitas, dan menurutnya itu adalah modal besar untuk menjadikan kita sebagai bagian dari bangsa yang mandiri.

Harapan dengan workshop ini pada generasi muda, tentunya generasi muda bagaimana mereka mampu mempersiapkan bahwa kedepan mereka adalah calon pemimpin bangsa ini. Untuk itu mereka perlu melakukan pemetaan-pemetaan terkait dengan masalah yang dihadapi baik hari ini dan yang akan datang. Kaitan dengan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, itu point-point pentingnya.

“Saya kira kita sudah mengidentifikasi beberapa problem kaitan dengan masalah idiologi, politik, sosial, budaya, Hankam dan seterusnya. Maka kita perlu menginventarisir masalah-masalahnya dan seperti apa solusinya. Untuk itu kita perlu pemikiran dari para mahasiswa dan para pemuda sebagai generasi penerus  dalam rangka memetakan potensi tadi menjadi satu modal bagi mereka untuk mengantisipasinya sekaligus sebagai jawaban dan solusi,” harap Imam mengakhiri penjelasannya.

 

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *