PKBM Ujung Tombak Didalam Menyukseskan Pendidikan Kesetaraan Paket A,B, dan C

Share posting

Wawancara Eksklusif

Oleh : Wishnoe Ida Noor & Hartono

Ibu Kiki Aisyah, M.Kom., Kasi Dikmas bersama Moch. Yusuf, M.Si., Kabid PAUD&Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut (foto oleh Hartono-grahabignews.com)

Garut – Program pemerintah melalui Kemendikbud dengan dibentuknya Pusat Kegiatan Belajar Masayarakat atau PKBM guna memperluas kesempatan warga masyarakat, khususnya yang tidak mampu untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, dan bekerja mencari nafkah, memang sangat luar biasa. Bahkan sekarang ini bagi warga masyarakat yang mengalami putus sekolah, animo mereka untuk melanjutkan pendidikan kesetaraan baik paket A,B, dan C sangat signifikan.

Semua itu tentu saja tidak terlepas dari kinerja dari pendiri lembaga (PKBM) di wilayahnya masing-masing di dalam mensosialisasikan, mengajak, mengedukasi warga masyarakat untuk mengikutinya, sehingga akhirnya mereka bisa percaya diri, menambah wawasan dan pengetahuan, serta menjadi bekal bagi mereka untuk mendapatkan penghidupan yang layak.

Kabid PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, H. Moch. Yusuf, M.Si (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Atas pencapaian kinerja dari para Ketua Lembaga PKBM yang ada di Kabupaten Garut, Kabid PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, H. Moch. Yusuf, M.Si.,  ketika ditemui GrahaBigNews, Selasa (29/03/2022) di kantornya kaasan Pembangunan memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih, karena atas kinerja, dedikasi, dan totalitas dari masing-masing lembaga PKBM sehingga peserta yang mengikuti ujian baik paket A,B, dan C mengalami peningkatan.

Dijelaskannya, bahwa peningkatan atas animo warga masyarakat yang mengikuti pendidikan kesetaraan ini sampai mereka mengikuti ujian sesuai dengan paket pendidikan kesetaraan yang diikutinya semakin hari semakin baik.

Untuk itu dirinya juga berharap agar peningkatan ini diikuti juga dengan tata kelola dari PKBM itu sendiri, tertib administrasi, tertib data, sehingga penataan-penataan kaitan dengan pelaksanaan pembelajaran akan lebih baik lagi kedepannya. Sosialisasi yang lebh giat lagi, merangkul warga masyarakat untuk mengikutinya, persayaratan kelengkapan administrasi yang menyangkut identitas peserta didik yang tertib, sehingga verifikasi dan validasi datanya dilakukan setiap 3 atau 6 bulan sekali.

Ditandaskannya juga, bahwa terkait pencairan untuk Bop yang sekarang ini dilaksanakan beda dengan tahun-tahun kemarin, jika tahun kemarin itu dari pusat transfer ke kas daerah lalu dimasukkan ke rekening masing-masing lembaga, tapi untuk saat ini dari pusat langsung ditransfer ke rekening masing-masing lembaga dan ketika berbicara masalah keterlambatan sebetulnya belum ada keterlambatan karena jadwal persemester.

“ Terkait anggaran dan jika dikatakan bisa terlambat itu kalau melampaui bulan Juni, sementara sekarang ini baru bulan Maret jadi tidak ada keterlambatan,” ujar Yusuf.

Diakhir penjelasannya Yusuf diantara penegasan dan harapannya, bahwa kepada setiap lembaga-lembaga itu harus lebih tertib dan dalam memprediksi siswa-siswinya yang ada di wilayahnya masing-masing, dan memberikan sebuah data yang akurat untuk menunjang ke berbagai aspek, baik data siswa maupun data yang akan mendapatkan BOP sehingga tidak akan lagi menjadi kendala, karena mereka Langsung menerima di rekening masing-masing lembaga atau sekolah,” pungkasnya.

Kasi Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, oleh Kiki Asisyah, M.Kom (foto oleh Wishnoe Ida Noor-grahabignews.com)

Senada dengan penjelasan yang disampaikan Kasi Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, oleh Kiki Asisyah, M.Kom. Dirinya mengucapkan syukur Alhamdulillah bahwa kegiatan ujian pendidikan kesetaraan paket A,B, dan C berjalan dengan lancar, terimakasih juga untuk para Ketua PKBM yang ada di wilayahnya masing-masing, atas kinerja mereka, sehingga semua ini bisa tercapai dengan baik.

Animo warga masyarakat yang mengikuti pendidikan kesetaraan ini, baik paket A,B,dan C ada peningkatan dari tahun kemarin 2021 yaitu sekitar 11.072 siswa, sedangkan tahun ini yaitu mencapai 13.199 siswa.

Ibu Kiki mengungkapkan, ujian kesetaraan paket A,B, dan C ini sudah dilaksanakan  selama 2 Minggu, mulai dari tanggal 21 Maret sampai sekarang pelaksanaan akhir ujian paket B, dan A.

Secara rinci disebutkannya jumlah peserta yang ikut ujian untuk Paket C sebanyak 8005 orang, untuk Paket B, 4146 orang, dan peserta ujian untuk Paket A, sebanyak  1048 orang.

Menurutnya dengan adanya peningkatan yang terjadi selama ini, itu hasil kerja keras setiap lembaga PKBM dan Dinas memotivasi untuk meningkatkan kinerjanya lebih baik lagi sehingga mampu menaikkan rata-rata lama sekolah yang ujung tombaknya adalah pendidikan kesetaraan melalui lembaga  yaitu PKBM masing-masing.

“Alhamdulillah pada pelaksanaan ujian dengan menggunakan Daring, tidak ada masalah hanya saja kami masih terkendala dengan akses server yang dipakai secara serentak, sehingga upaya kami selanjutnya adalah meningkatkan kapastias server, dan bagi yang mendapatkan kendala karena alasan sinyal akan dilakukan ujian susulan,” ujarnya.

Justru lanjut Ibu Kiki, untuk wilayah yang dinilai akan menimbulkan banyak masalah akibat sinyal/jaringan terutama di wilayah Selatan, Alhamdulillah lancar.

Dirinya memberikan apresiasi untuk PKBM di Kabupaten  Garut, dan ucapan terimakasih karena mereka (PKBM) telah berperan aktif di dalam meningkatkan pendidikan kesetaraan.

Sebelum mengakhiri penjelasannya pada GrahaBigNews, Ibu Kiki mendaskan, pelaksanaan ujian ini pihak kami dari Dinas Pendidikan melalui Bidang PAUD dan Dikmas  didamingi oleh pihak APH dari Polres Garut.

 

 


Share posting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *